Pria ini taklukkan gunung dengan sepeda roda satu
Merdeka.com - Sebagian orang suka memacu adrenalin mereka hingga ke titik puncak. Alasannya tentu cuma satu yakni untuk mencapai sebuah kepuasan. Contohnya saja dengan melakukan olahraga unicycle di daerah pegunungan.
Apa itu unicycle? Bagi Anda yang masih asing dengan kata ini, unicycle adalah sepeda beroda satu yang sering dipakai kawanan badut sirkus. Nah, sekarang bayangkan, jika Anda harus menaiki kendaraan ini di atas pegunungan yang curam dan terjal.
Adalah Lutz Eichholz, pria "gila" yang jago naik sepeda roda satu di daerah pegunungan. Baru-baru ini, ia dan temannya, Stephanie Dietze, menuruni Pegunungan Dolomite, di Italia, dengan sepeda roda satu. Perjalanan hebatnya kali ini disponsori oleh Adidas, yang memberikannya sebuah kamera profesional untuk merekam prestasi mereka yang luar biasa berbahaya.
-
Bagaimana sepeda menjadi populer di Indonesia? Secara perlahan, bersepeda menjadi hobi baru warga dunia, termasuk Hindia Belanda (Indonesia saat dijajah Belanda).
-
Kenapa mereka memilih bersepeda? Sepeda dipilih sebagai alat transportasi karena mereka tak mau menunggu lama berangkat haji sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa tujuan perjalanan bersepeda? Kita bersepeda sambil beribadah untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Kita akan menempuh perjalanan kurang lebih delapan bulan untuk haji 2024.
-
Gimana sepeda bikin tinggi? Saat bersepeda, kita menggunakan otot-otot kaki untuk mengayuh pedal sepeda, yang dapat membantu memperkuat tulang kaki. Tulang kaki adalah salah satu bagian tubuh yang paling banyak menyumbang tinggi badan kita.
-
Siapa yang bisa menikmati bersepeda? Anda tidak perlu menggunakan jersey terbaru atau kacamata hitam Oakley untuk terlihat cocok saat pertama kali mulai bersepeda,' kata Tom Thewlis.
-
Di mana sepeda pertama kali diperkenalkan di Indonesia? Sejarah Mengutip Instagram @koloniaal_verslag, sepeda di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh seorang Eropa yang bekerja sebagai manajer perusahaan tembakau di Asahan, Sumatra Utara pada akhirtahun 1894.
"Olahraga ini menggunakan setiap bagian dari tubuh kita, termasuk lengan, kaki, perut, dan punggung," kata Hans Van Koppen, salah satu pengendara sepeda roda satu, seperti dilansir Odditycentral. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan ketegangan yang terasa di setiap tikungan, momen ini menjadi sorotan sekaligus membuat terpukau akan keberanian sang pesepeda.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.
Baca SelengkapnyaPotret pria asal Serang, Banten bersepeda ke Mekkah selama 7 bulan lamanya.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia akhirnya mendapatkan medali emas di Olimpiade 2024, yang disumbangkan oleh atlit panjat tebing, Veddriq Leonardo
Baca SelengkapnyaMenurutnya, berkeliling daerah menggunakan sepeda memiliki kenangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Ijen Geopark Downhill 2023 merupakan salah satu event sport tourism yang dikembangkan oleh Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaPenampilan Fuji tak terlupakan saat menjelajahi puncak tertinggi di Eropa, di tengah deretan pegunungan megah Alpen di Swiss.
Baca SelengkapnyaSeorang bule angkat barbel di tengah jalan Bali saat macet jadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaObyek wisata yang berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl itu hanya berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca SelengkapnyaIa mengunggah pengalaman mudik dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya.
Baca SelengkapnyaLampung memiliki beragam destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi, Salah satunya Gunung Seminung.
Baca Selengkapnya