Pria ini ubah lahan bekas medan tempur PD II jadi museum terbuka
Merdeka.com - Pulau Solomon, sebuah pulau eksotis di Samudera Pasifik umumnya lebih dikenal karena eksotisme pantai bernuansa tropis. Tetapi pulau ini juga menjadi lokasi sejumlah pertempuran paling sengit antara tentara sekutu dan Jepang pada Perang Dunia II.
Setidaknya 38.000 prajurit telah gugur di sana. Banyak relik bernilai sejarah yang menjadi bukti peperangan masih tertinggal di seluruh pulau.
Barney Paulsen, seorang penduduk lokal dilaporkan menemukan relik-relik sisa perang itu secara tak sengaja di tengah hutan Munda, Pulau Solomon. Benda-benda yang ia temukan antara lain berbagai jenis senjata dan amunisi, perlengkapan prajurit, serta beberapa barang pribadi milik para mendiang prajurit.
-
Dimana pesawat tempur peninggalan Perang Dunia II berada? Di sana terdapat bangkai kendaraan perang seperti jeep, truk, hingga pesawat tempur yang telah berselimut karang.
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
Photo by Daily Mail/ AAPIMAGE
Paulsen pun berinisiatif mengubah lahan bekas medan pertempuran itu menjadi sebuah museum terbuka. Dinamainya museum itu Peter Joseph World War II Museum, sesuai nama yang tertera di kalung tanda pengenal pertama yang ia temukan, yaitu Peter Joseph Palatini.
Photo by Daily Mail/ AAPIMAGE
Museum bikinan Paulsen itu memamerkan sejumlah koleksi granat lempar, peluru, helm, kalung tanda pengenal milik para tentara, peralatan makan dari logam, parang, kompas, peluit, kacamata baca, dan yang paling istimewa adalah sebuah American Stuart Tank, dua buah meriam Jepang, dan sebuah pesawat tempur milik tentara AS. Sayangnya sebagian besar kini telah rusak dimakan karat. (mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu
Baca SelengkapnyaJenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya akibat rentetan tembakan pasukan Cakra Birawa pada G30S. Intip potret terkini rumahnya.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaLubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPeresmian ini didampingi Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita, dan Pangdam III/Siliwangi
Baca Selengkapnya10 Goa Jepang di Indonesia: Jelajahi stalaktit, stalagmit, dan sejarah menarik di destinasi ini!
Baca SelengkapnyaPada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.
Baca SelengkapnyaMuseum itu bisa menjadi destinasi wisata edukasi baru di Rembang
Baca SelengkapnyaGua ini jadi saksi kekuasaan Belanda dan Jepang di masa silam. Kini jadi wisata yang hits dan instagramable.
Baca SelengkapnyaKompleks makam yang disebut dengan Kerkhof Peucut ini menjadi daya tarik wisata yang ada di Provinsi Aceh.
Baca SelengkapnyaMuseum Sadurengas terletak di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, yang merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.
Baca SelengkapnyaMuseum yang berdiri pada tahun 1964 ini menyimpan berbagai benda-benda sejarah militer khususnya TNI-AD serta berdirinya Akademi Militer di Magelang.
Baca Selengkapnya