Pulau monyet, peristirahatan simpanse korban penelitian medis
Merdeka.com - Pernah nonton film Planet of the Apes? Film ini menceritakan tentang pertarungan antara manusia dan kera cerdas yang saling berebut kuasa. Ternyata, tempat seperti yang diceritakan dalam film Planet of the Apes bisa kita temui di dunia nyata.
Terletak di sebuah daerah terpencil yang jauh di hutan Afrika Barat, terdapat sebuah area yang dihuni oleh puluhan simpanse yang dulunya digunakan dalam penelitian medis. Mereka adalah pahlawan bagi manusia, karena tanpa mereka, para ilmuwan tentunya tidak dapat memformulasikan berbagai macam obat.
Para simpanse ini telah berhasil bertahan dari berbagai macam penyakit dan berbagai tes medis. Mereka semua dulunya adalah penghuni The Liberian Institute of Biomedical Research (Vilab II). Lembaga medis ini memainkan peran penting dalam pengembangan pengobatan untuk penyakit seperti Hepatitis selama tahun 1970-an. Namun, kemudian laboratorium ini tutup pada pertengahan 2000-an karena tekanan dari aktivis hak-hak binatang.
-
Siapa yang masih hidup sampai sekarang, simpanse atau nenek moyangnya? Kita tidak berevolusi langsung dari simpanse melalui garis linier atau kera besar atau monyet mana pun yang masih hidup sampai sekarang.
-
Mengapa simpanse mampu menggunakan alat? Simpanse, yang memiliki 98% kesamaan DNA dengan manusia, berasal dari Afrika sub-Sahara. Mereka ahli dalam menggunakan dan mengimprovisasi alat dari bahan yang ada.
-
Dimana penelitian tentang lumba-lumba dilakukan? Peneliti dari Italia dan Prancis mengamati 22 lumba-lumba di dua taman satwa, yaitu Zoomarine di Roma dan Plante Sauvage di Prancis.
-
Di mana penelitian orang utan dilakukan? Ilmuwan Inggris melakukan penelitian ini di Kalimantan dan Sumatra.
-
Apa yang dilakukan dokter hewan pada singa? Prosedur ini berlangsung di Centro Integral de Medicina y Bienestar Animal (CIMBA), yang merupakan fasilitas baru yang dibuka untuk umum pada bulan Juli tahun ini. Singa tersebut, dibius untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama prosedur perawatan gigi menyeluruh dari tim medis berpengalaman.
-
Siapa yang meneliti sampel hewan laut itu? “Jika benar Jepang mengumpulkan sampel-sampel sirip dan kulit, akan mungkin untuk menyimpulkan dari mikroskop apa (hewan) itu.
Photo: Kingswan
Semua simpanse itu kemudian dipindahkan ke sebuah pulau terpencil di Pulau Liberian di Sungai Farmington untuk menikmati masa pensiun mereka. Pulau ini pun kemudian dikenal penduduk setempat sebagai Monkey Island atau Pulau Kera.
Pulai ini menjadi rumah bagi lebih dari 60 simpanse yang hanya menerima kehadiran beberapa teman manusia yang akrab dengan mereka. Kisah mereka pernah diulas dalam sebuah film dokumenter pendek yang diberi judul Island of the Apes. Film tersebut dibuat untuk mempromosikan film Dawn of the Planet of the Apes yang dirilis tahun ini.
Photo: AACC Liberia
Film dokumenter pendek yang diberi judul Island of the Apes ini menggambarkan perjalanan dan pengalaman wartawan Amerika Kaj Larsen ketika berkunjung ke Monkey Island. Untuk mencapai pulau tersebut, Larsen harus menyetir sejauh 64 km dari Monrovia ke desa Marshall, dan kemudian bernegosiasi dengan penduduk setempat untuk membawanya ke pulau itu dengan menumpang salah satu kano mereka. Setelah bernegosiasi tentang harga sewa kano, dia pun dikenai biaya sewa seharga USD 80 (sekitar Rp 987.320).
Larsen juga membeli beberapa sisir pisang untuk diberikan kepada para simpanse itu. Namun, dia sempat diperingati penduduk desa untuk tidak melanjutkan perjalanannya karena itu sangat berbahaya. Kera-kera itu bisa saja menelannya hidup-hidup. Jerry, penjaga keamanan di pulau itu, mengatakan bahwa perjalanan ini sangat berbahaya dan para kera biasanya akan berubah agresif ketika bertemu orang asing. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil identifikasi fosil-fosil ini menjelaskan anatomi, pola makan, dan perilaku sosial monyet tersebut.
Baca SelengkapnyaIlmuwan di Jepang berhasil menggunakan sel punca manusia untuk memperbaiki retina monyet.
Baca SelengkapnyaMumi ini ternyata dirakit dari berbagai organ mirip Frankenstein.
Baca SelengkapnyaRencananya Orangutan Haven akan dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaSimpanse memiliki kecerdasan tinggi untuk sembuhkan diri dengan menggunakan banyak tanaman obat.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuluhan monyet howler liar, spesies yang dianggap terancam punah, ditemukan mati dan jatuh dari pohon ketika cuaca panas melanda negara tersebut.
Baca SelengkapnyaMonyet ini memiliki lubang di retinanya sehingga mengganggu penglihatannya.
Baca SelengkapnyaSimpanse bernama Natalia itu diliputi duka mendalam setelah kematian bayinya yang berusia beberapa hari.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kali dalam hidupnya selama 28 tahun, seekor simpanse akhirnya bisa melihat langit dan berada di ruang terbuka.
Baca Selengkapnya