Remaja down syndrome taklukkan gunung tertinggi dunia
Merdeka.com - Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Bahkan kekurangan diri pun tak akan menghalangi seseorang untuk menggapai apa yang diinginkannya. Eli Reimer, remaja Oregon berusia 15 tahun, adalah salah satu contoh seseorang yang bisa meraih hal besar meski memiliki kekurangan.
Setelah 10 hari menempuh jarak lebih dari 70 mil, Eli yang menderita down syndrome berhasil mencapai sala satu base camp di gunung tertinggi dunia. Eli kemungkinan adalah remaja Amerika pertama dengan down syndrome yang berhasil menaklukkan Mount Everest.
"Itu sungguh seperti bukan kenyataan. Berdiri di sana, melihat senyum di wajah Eli yang menunjukkan pencapaian, fakta bahwa dia sehat-sehat saja, bahkan lebih baik dari kami semua. Sangat menginspirasi dan hebat," ungkap Justin Reimer, ayah Eli, seperti dilansir oleh NY Daily News (31/03).
-
Siapa yang pertama kali menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Kenapa Everest dianggap gunung tertinggi di dunia? Kendati begitu, Gunung Everest akan selalu menjadi titik tertinggi di Bumi, dan itu berarti gunung tersebut akan selalu mendapat tempat dalam impian mereka yang ingin menaklukkan alam
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
-
Apa yang dirayakan di Hari Everest Internasional? Peringatan ini kemudian dirayakan secara global, sebagai Hari Everest Internasional. Dan tentunya bukan hanya untuk menghormati para pendaki saja, tapi juga megahnya gunung Everest.
Selain Eli, terdapat pria berusia 35 tahun yang juga berhasil menaklukkan Everest dan memiliki down syndrome. Uniknya, ketika ditanya tentang kesulitan mendaki Everest, Eli menjawab "tidak ada" sambil tersenyum lebar.
Mendaki sebenarnya bukan hal mudah bagi Eli. Dokter harus terus memonitor tekanan darah, tingkat oksigen ketika Eli naik gunung. Namun pada akhirnya Eli berhasil menaklukkan gunung tertinggi dunia dan menunjukkan bahwa kelemahannya bukanlah apa-apa.
Sementara itu, keluarga Reimers juga berhasil mengumpulkan donasi sebesar USD 85.000 (atau sekitar Rp 827 juta) untuk The Elisha Foundation, sebuah lembaga yang dikhususkan untuk mendukung keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca SelengkapnyaSalah satu atlet para-atletik telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah dunia olahraga. Ia berhasil memecahkan rekor di Kejuaraan Dunia Jepang 2024.
Baca SelengkapnyaPenampilan Fuji tak terlupakan saat menjelajahi puncak tertinggi di Eropa, di tengah deretan pegunungan megah Alpen di Swiss.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Everest Internasional, memiliki sejarah menarik.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan fisik tak membuatnya berkecil hati. Ia membuktikan jika disabilitas bukanlah sebuah halangan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar gunung tertinggi di jagad semesta.
Baca SelengkapnyaAbimana diketahui mulai melakukan pendakian saat usianya 3 tahun.
Baca SelengkapnyaPria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaPensiunan anggota Kopassus ini mengenang perjuangannya menaklukan puncak tertinggi dunia demi mengibarkan bendera merah putih.
Baca SelengkapnyaMasih di Eropa, kali ini Swiss menjadi destinasi wisata Fuji. Seperti apa potretnya?
Baca SelengkapnyaSaat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca SelengkapnyaPutri Handayani, wanita asal Serdang Bedagai yang sudah menaklukan berbagai gunung di dunia. Ia pun menjadi sosok inspirasi bagi kaum muda.
Baca Selengkapnya