Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat remaja jual lukisan, kini karyanya dinikmati hingga Eropa

Saat remaja jual lukisan, kini karyanya dinikmati hingga Eropa Abah Ropih di studionya. ©2015 Merdeka.com/ Iman Herdiana

Merdeka.com - Jalan Braga sejak dulu hingga kini menjadi salah satu kawasan elit di Bandung. Di jalan ini bangunan-bangunan tua bekas masa kolonial dimanfaatkan menjadi kafe, bar serta pertokoan.

Keberadaan seniman lukis di Jalan Braga yang memajang hasil karya di kiri dan kanan jalan menambah kesan berbeda di kawasan kota tua ini. Tak hanya lukisan yang di jual di emperan jalan sejumlah lukisan juga di jual di dalam studio.

Ropih Amantubillah, akrab disapa Abah Ropih adalah satu dari sekian pelukis yang memamerkan karyanya di Jalan Braga. Hasil karyanya kini bertengger di Rumah Seni Ropih letaknya tak jauh dari perempatan Braga-Naripan.

Rumah Seni Ropih memiliki studio lukis bawah tanah ini menjadi salah satu tujuan sentra lukisan turis lokal dan mancanegara. Lukisan hasil karyanya sudah terjual di berbagai tempat di Indonesia hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura hingga beberapa Negara Timur Tengah dan Eropa.

Namun, upaya Abah Ropih bisa membuka studio di kawasan elit Bandung tidaklah mudah. Pria 57 tahun yang dikaruniai delapan anak ini harus melewati proses panjang. Ia mengaku lahir dari orang tua biasa-biasa saja yang gemar melukis. Dari lingkungan keluarga inilah membuat ia bersentuhan dengan seni lukis sejak dini.

“Saya melukis dari budak (kecil), orang tua saya melukis. Saya gaul dengan para pelukis, jadi bagi saya lingkungan itu mewarnai dan membentuk saya,” kata Abah Ropih, saat berbincang dengan Merdeka Bandung.

Meski lahir dari keluarga sederhana, Ropih kecil mendapat polesan positif dari orang tua. Ia diajarkan hidup demokrasi, empatik pada sesama dan bekerja keras. Ia yakin, lingkungan, terutama orang tua, memberi warna pada karakter seseorang. Jika orang tuanya pemabuk, anaknya juga akan jadi tukang mabuk.

Ketika SMA, ia mulai menjadi penjual lukisan asongan di beberapa hotel di Bandung. “Jika ada tamu hotel yang turun dari bus, saya kejar nawarin lukisan,” kenangnya.

Ia juga pernah melukis dan memajang lukisannya di pinggir jalan seperti yang dilakukan seniman lukis pinggir Jalan Braga. Menjadi sukses sebagai pelukis tidaklah mudah. Namun ia ingin maju dan mandiri, tidak tergantung kepada orang lain.

Kerja kerasnya membuahkan hasil ketika ia kuliah di Universitas Pasundan. Waktu itu ia sudah menggunakan kendaraan pribadi di saat teman kuliahnya masih memakai angkutan kota. Hingga akhirnya di masa tuanya kini, ia bisa membuka studio lukis di Jalan Braga, memiliki 12 karyawan serta pelanggan lukisan hasil karyanya.

Dalam sebulan Rumah Seni Ropih kadang bisa menjual antara 60 sampai 100 lukisan dengan beragam gaya lukis, mulai realisme, naturalisme, ekspresionisme, abstrak dan kaligrafi. Harga lukisan di Rumah Seni Ropih antara Rp250 ribu - Rp50 juta.

Tetapi yang namanya karya seni, perhitungan kadang di luar angka-angka. Jumlah pembeli tidak bisa dipastikan. Pembeli barang seni tidak bisa diukur dengan musim, ekonomi atau situasi sosial lainnya, melainkan karena selera. Kadang ada pembeli yang memborong sampai 10 lukisan.

Meski sudah terbilang berhasil di usianya yang memasuki kepala lima, Abah Ropih tetap melukis. “Melukis mah masih, itu mah kebutuhan lahir dan batin,” ujarnya.

Dalam waktu dua hari ia bisa menyelesaikan satu lukisan, kadang seminggu satu lukisan, atau sebulan untuk satu lukisan. “Tapi ada satu lukisan yang tidak beres-beres meski sudah setahun. Karena melukis kan datang dari hati, bukan soal produksi,” tandasnya.

Lukisan-lukisan karya Ropih akhir-akhir ini cenderung bercorak ekspresionisme, namun tetap memiliki kekhasan dalam penggunaan garis warna emas. Menurutnya, warna emas adalah simbol dari potensi positif yang ada pada diri manusia. Potensi ini harus digali dengan kerja keras. “Setiap orang memiliki tambang emas yang harus digali,” katanya.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Raden Saleh, Maestro Seni Lukis yang Jadi Inspirasi Seragam Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Sosok Raden Saleh, Maestro Seni Lukis yang Jadi Inspirasi Seragam Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Pelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.

Baca Selengkapnya
Tak Ikuti Jejak Sang Ayah, Pria Ini Bahagiakan Ibu dari Jalur Seniman, Karya Lukisnya Berhasil Dijual sampai Amerika
Tak Ikuti Jejak Sang Ayah, Pria Ini Bahagiakan Ibu dari Jalur Seniman, Karya Lukisnya Berhasil Dijual sampai Amerika

Profesi ayahnya yang diketahui merupakan seorang insinyur tak membuat Rizky memiliki mimpi yang sama.

Baca Selengkapnya
Raffi Ahmad Borong Puluhan Lukisan Hingga Miliaran Rupiah Untuk Kantor Baru, Makin Estetik dan Artistik
Raffi Ahmad Borong Puluhan Lukisan Hingga Miliaran Rupiah Untuk Kantor Baru, Makin Estetik dan Artistik

Demi membuat kantor barunya lebih estetik dan juga artistik, Raffi Ahmad rela menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah untuk membeli puluhan lukisan.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Baru Arafah Rianti Nyaman dan Luas, Hasil Kerja Keras Jadi Artis
Potret Rumah Baru Arafah Rianti Nyaman dan Luas, Hasil Kerja Keras Jadi Artis

Arafah Rianti dan adiknya, Halda, mengundang netizen untuk melihat rumah baru mereka.

Baca Selengkapnya
Cara Raup Cuan Rp20 Juta Tiap Bulan dari Pelepah Pisang
Cara Raup Cuan Rp20 Juta Tiap Bulan dari Pelepah Pisang

Fatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.

Baca Selengkapnya
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri
Seniman Probolinggo Bikin Lukisan Pakai Daun Jati Kering, Hasilnya Mengagumkan sampai Dipesan Orang Luar Negeri

Ddi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.

Baca Selengkapnya
Bukan Balita Sembarangan, Anak 2 Tahun ini Jago Melukis Sampai-sampai Karyanya Laku Ratusan Juta Rupiah
Bukan Balita Sembarangan, Anak 2 Tahun ini Jago Melukis Sampai-sampai Karyanya Laku Ratusan Juta Rupiah

Seorang balita berusia 2 tahun di Jerman punya kemampuan melukis yang tak biasa seperti anak-anak diusianya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lama Menghilang, Lukisan Fenomenal Gustav Klimt Terjual Rp519 Miliar
FOTO: Lama Menghilang, Lukisan Fenomenal Gustav Klimt Terjual Rp519 Miliar

Lukisan fenomenal 'Potret Nona Lieser' karya Gustav Klimt ini telah lama menghilang, di mana terakhir terlihat di depan umum pada 1925.

Baca Selengkapnya
Kisah Pelukis Legendaris Italia Romualdo Locatelli, Sempat Mengunjungi Hindia Belanda hingga Hilang Misterius di Filipina
Kisah Pelukis Legendaris Italia Romualdo Locatelli, Sempat Mengunjungi Hindia Belanda hingga Hilang Misterius di Filipina

Romualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II

Baca Selengkapnya
FOTO: Diminati Banyak Kalangan, Perkembangan Bisnis Rancang Bangun Model Kertas Bernilai Jual Ratusan Ribu Rupiah
FOTO: Diminati Banyak Kalangan, Perkembangan Bisnis Rancang Bangun Model Kertas Bernilai Jual Ratusan Ribu Rupiah

Setiap rancang bangun model kertas atau papercraft ini dijual mulai dari Rp50.000 hingga Rp300.000.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Berawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah

Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi

Baca Selengkapnya
Jarang Tersorot, Ini Potret Serra Abbie, Putri Angie 'Virgin' yang Kini Sudah Berusia 17 Tahun, Cantik Banget Lho
Jarang Tersorot, Ini Potret Serra Abbie, Putri Angie 'Virgin' yang Kini Sudah Berusia 17 Tahun, Cantik Banget Lho

Serra Abbie, putri sulung Angie Virgin yang kini sudah berusia 17 tahun dan beranjak dewasa. Cantik banget. 

Baca Selengkapnya