Saat remaja jual lukisan, kini karyanya dinikmati hingga Eropa
Merdeka.com - Jalan Braga sejak dulu hingga kini menjadi salah satu kawasan elit di Bandung. Di jalan ini bangunan-bangunan tua bekas masa kolonial dimanfaatkan menjadi kafe, bar serta pertokoan.
Keberadaan seniman lukis di Jalan Braga yang memajang hasil karya di kiri dan kanan jalan menambah kesan berbeda di kawasan kota tua ini. Tak hanya lukisan yang di jual di emperan jalan sejumlah lukisan juga di jual di dalam studio.
Ropih Amantubillah, akrab disapa Abah Ropih adalah satu dari sekian pelukis yang memamerkan karyanya di Jalan Braga. Hasil karyanya kini bertengger di Rumah Seni Ropih letaknya tak jauh dari perempatan Braga-Naripan.
-
Dimana letak strategis dari rumah artis ini? Bagian samping rumah ini sering disorot karena lokasinya yang berada di pojok, sehingga banyak yang menganggapnya sebagai lokasi yang strategis.
-
Di mana lokasi rumah artis? Abiem Ngesti, yang dikenal sebagai pangeran dangdut, mengalami kecelakaan fatal di jalan tol Cikampek yang menyebabkan kematiannya dan juga anggota keluarganya. Pada tahun 1995, ia meninggal dunia.
-
Di mana Rumah Batik Palbatu berada? Tempat itu adalah Rumah Batik Palbatu, yang beralamat di kawasan Menteng dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta, Selatan.
-
Di mana Rumah Rakit di Palembang berada? Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
-
Di mana rumah itu berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
Rumah Seni Ropih memiliki studio lukis bawah tanah ini menjadi salah satu tujuan sentra lukisan turis lokal dan mancanegara. Lukisan hasil karyanya sudah terjual di berbagai tempat di Indonesia hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura hingga beberapa Negara Timur Tengah dan Eropa.
Namun, upaya Abah Ropih bisa membuka studio di kawasan elit Bandung tidaklah mudah. Pria 57 tahun yang dikaruniai delapan anak ini harus melewati proses panjang. Ia mengaku lahir dari orang tua biasa-biasa saja yang gemar melukis. Dari lingkungan keluarga inilah membuat ia bersentuhan dengan seni lukis sejak dini.
“Saya melukis dari budak (kecil), orang tua saya melukis. Saya gaul dengan para pelukis, jadi bagi saya lingkungan itu mewarnai dan membentuk saya,” kata Abah Ropih, saat berbincang dengan Merdeka Bandung.
Meski lahir dari keluarga sederhana, Ropih kecil mendapat polesan positif dari orang tua. Ia diajarkan hidup demokrasi, empatik pada sesama dan bekerja keras. Ia yakin, lingkungan, terutama orang tua, memberi warna pada karakter seseorang. Jika orang tuanya pemabuk, anaknya juga akan jadi tukang mabuk.
Ketika SMA, ia mulai menjadi penjual lukisan asongan di beberapa hotel di Bandung. “Jika ada tamu hotel yang turun dari bus, saya kejar nawarin lukisan,” kenangnya.
Ia juga pernah melukis dan memajang lukisannya di pinggir jalan seperti yang dilakukan seniman lukis pinggir Jalan Braga. Menjadi sukses sebagai pelukis tidaklah mudah. Namun ia ingin maju dan mandiri, tidak tergantung kepada orang lain.
Kerja kerasnya membuahkan hasil ketika ia kuliah di Universitas Pasundan. Waktu itu ia sudah menggunakan kendaraan pribadi di saat teman kuliahnya masih memakai angkutan kota. Hingga akhirnya di masa tuanya kini, ia bisa membuka studio lukis di Jalan Braga, memiliki 12 karyawan serta pelanggan lukisan hasil karyanya.
Dalam sebulan Rumah Seni Ropih kadang bisa menjual antara 60 sampai 100 lukisan dengan beragam gaya lukis, mulai realisme, naturalisme, ekspresionisme, abstrak dan kaligrafi. Harga lukisan di Rumah Seni Ropih antara Rp250 ribu - Rp50 juta.
Tetapi yang namanya karya seni, perhitungan kadang di luar angka-angka. Jumlah pembeli tidak bisa dipastikan. Pembeli barang seni tidak bisa diukur dengan musim, ekonomi atau situasi sosial lainnya, melainkan karena selera. Kadang ada pembeli yang memborong sampai 10 lukisan.
Meski sudah terbilang berhasil di usianya yang memasuki kepala lima, Abah Ropih tetap melukis. “Melukis mah masih, itu mah kebutuhan lahir dan batin,” ujarnya.
Dalam waktu dua hari ia bisa menyelesaikan satu lukisan, kadang seminggu satu lukisan, atau sebulan untuk satu lukisan. “Tapi ada satu lukisan yang tidak beres-beres meski sudah setahun. Karena melukis kan datang dari hati, bukan soal produksi,” tandasnya.
Lukisan-lukisan karya Ropih akhir-akhir ini cenderung bercorak ekspresionisme, namun tetap memiliki kekhasan dalam penggunaan garis warna emas. Menurutnya, warna emas adalah simbol dari potensi positif yang ada pada diri manusia. Potensi ini harus digali dengan kerja keras. “Setiap orang memiliki tambang emas yang harus digali,” katanya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.
Baca SelengkapnyaProfesi ayahnya yang diketahui merupakan seorang insinyur tak membuat Rizky memiliki mimpi yang sama.
Baca SelengkapnyaDemi membuat kantor barunya lebih estetik dan juga artistik, Raffi Ahmad rela menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah untuk membeli puluhan lukisan.
Baca SelengkapnyaArafah Rianti dan adiknya, Halda, mengundang netizen untuk melihat rumah baru mereka.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaSeorang balita berusia 2 tahun di Jerman punya kemampuan melukis yang tak biasa seperti anak-anak diusianya.
Baca SelengkapnyaLukisan fenomenal 'Potret Nona Lieser' karya Gustav Klimt ini telah lama menghilang, di mana terakhir terlihat di depan umum pada 1925.
Baca SelengkapnyaRomualdo Locatelli merupakan pelukis legendaris asal Italia. Ia dinyatakan hilang secara tragis saat era Perang Dunia II
Baca SelengkapnyaSetiap rancang bangun model kertas atau papercraft ini dijual mulai dari Rp50.000 hingga Rp300.000.
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaSerra Abbie, putri sulung Angie Virgin yang kini sudah berusia 17 tahun dan beranjak dewasa. Cantik banget.
Baca Selengkapnya