Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Restoran ini olah bahan makanan yang dibuang supermarket

Restoran ini olah bahan makanan yang dibuang supermarket Rub og Stub. ©2013 Merdeka.com/Rub og Stub/Facebook

Merdeka.com - Sebuah restoran di Denmark menawarkan hidangan yang dimasak dari bahan-bahan makanan yang dibuang oleh supermarket. Restoran bernama Rub og Stub ini berusaha untuk mengurangi jumlah limbah makanan yang dibuang di Denmark dan mengumpulkan uang untuk amal.

"Terlalu banyak makanan yang dibuang di Denmark dan kami ingin mencari solusi untuk masalah ini," kata Sophie Sales selaku pendiri restoran Rub og Stub.

Berdasarkan laporan Businessweek, pada tahun 2012 Amerika membuang limbah makanan yang jika diuangkan setara dengan USD 180 miliar (Rp 1.970 T), meningkat 8 persen dari tahun 2008. Menurut survei USDA, limbah makanan terbesar berasal dari rumah tangga, supermarket, restoran, dan penyuplai bahan makanan.

Sejauh ini, restoran milik Sophie mendapatkan pasokan limbah makanan dari dua supermarket besar di Denmark. Salah satunya berasal dari jaringan supermarket terbesar di negara itu, yakni Coop Denmark.

Sebagaimana dilansir Odditycentral, ide mendirikan Rub og Stub berasal dari fenomena "freegans" di Denmark atau lebih dikenal sebagai "penyelam tempat sampah" (orang yang gemar mengais limbah makanan di tempat sampah). Dalam upaya untuk mengurangi limbah makanan di Denmark, beberapa orang memiliki kebiasaan mengumpulkan bahan makanan yang telah dibuang supermarket.

Sophie dan tim kemudian terpikir untuk mendirikan sebuah tempat makan yang bahan bakunya berasal dari limbah makanan supermarket. Kondisi dari bahan-bahan makanan yang dibuang itu mungkin tidak sedap dipandang mata, namun masih aman untuk dikonsumsi. Meski demikian, niat baik Sophie dkk telah dikritisi oleh beberapa orang yang menuduh mereka ingin mencari keuntungan semata.

Sophie dan Irina Bothmann, yang menjadi koki di restoran tersebut, mengatakan bahwa para staf yang terdiri dari para relawan merasa antusias dengan berdirinya restoran unik ini. Sementara itu, hasil dari penjualan makanan di Rub og Stub akan disumbangkan bagi mereka yang membutuhkan.

stub

Rub og Stub/Facebook

Selain menerima kritikan dari berbagai pihak, terutama media, para staf Rub og Stub juga harus menghadapi keengganan para pemasok yang tampak malas menyumbangkan bahan baku makanan yang akan mereka buang. Oleh karenanya, meski restoran ini telah dibuka untuk sementara waktu, mereka belum menandatangani kontrak dengan pemasok manapun. (mdk/des)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Patut Dicontoh, Hotel Ini Bisa Kelola Sampah Mandiri
Patut Dicontoh, Hotel Ini Bisa Kelola Sampah Mandiri

Tak banyak hotel yang punya tanggung jawab mengelola sampah agar lebih bermanfaat

Baca Selengkapnya
Mengenal Food Waste dan Food Loss, Mengapa Penting untuk Lingkungan?
Mengenal Food Waste dan Food Loss, Mengapa Penting untuk Lingkungan?

Food waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai

Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya
6 Tips Mengurangi Sampah Rumah Tangga, Buat Lingkungan Bersih dan Nyaman
6 Tips Mengurangi Sampah Rumah Tangga, Buat Lingkungan Bersih dan Nyaman

Tips mengurangi sampah rumah tangga adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan

Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Gunung Sampah Bantar Gebang, Ternyata di Atasnya Ada Warung Makanan Laris Manis Walau Dipenuhi Lalat
Sisi Lain Gunung Sampah Bantar Gebang, Ternyata di Atasnya Ada Warung Makanan Laris Manis Walau Dipenuhi Lalat

Begini sisi lain gunung sampah Bantar Gebang yang mampu membuat terkejut dan heran.

Baca Selengkapnya
Program Zero Waste to Landfill BRI, Aksi Nyata BRI Menuju Zero Emission 2050
Program Zero Waste to Landfill BRI, Aksi Nyata BRI Menuju Zero Emission 2050

BRI meluncurkan program inovatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan kolaborasi antar stakeholder.

Baca Selengkapnya
Ibu-Ibu Kota Tegal Sulap Limbah Organik jadi Eco Enzyme, Dapat Digunakan untuk Sabun
Ibu-Ibu Kota Tegal Sulap Limbah Organik jadi Eco Enzyme, Dapat Digunakan untuk Sabun

Eco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.

Baca Selengkapnya
Garda Pangan, Bagikan Makanan dari Restoran hingga Acara Pernikahan untuk Warga Tak Mampu
Garda Pangan, Bagikan Makanan dari Restoran hingga Acara Pernikahan untuk Warga Tak Mampu

Sampah makanan jadi ironi sosial di Indonesia, warga menengah ke atas buang-buang makanan, sementara warga tak mampu kelaparan.

Baca Selengkapnya
Warung di Banyuwangi Mulai Jual Sembako dalam Kemasan Daur Ulang
Warung di Banyuwangi Mulai Jual Sembako dalam Kemasan Daur Ulang

Program ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Persoalan Sampah di Indonesia, Begini Skemanya
Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Persoalan Sampah di Indonesia, Begini Skemanya

Untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.

Baca Selengkapnya
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah
Sampah Ditukar dengan Sembako, Ibu-Ibu di Cilacap Terapkan Cara Kreatif Ini untuk Kelola Sampah

Konsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.

Baca Selengkapnya