Sail Nias 2019, Gerbang Menuju Destinasi Wisata Dunia
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Nias kali ini didapuk menjadi tuan rumah ajang bahari tahunan level internasional. Sail Nias 2019 yang diluncurkan pada Kamis malam, 14 Maret 2019, diharapkan bisa mendorong Sumatera Utara (Sumut) menjadi gerbang destinasi wisata dunia.
Acara soft launching tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Grand Ballroom, Hotel Sultan Jakarta.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sail Nias 2019 mengangkat tema Nias Menuju Gerbang Destinasi Wisata Dunia. Akan berlangsung selama tiga bulan mulai Juli hingga September 2019, 18 rangkaian kegiatan akan berlangsung di lima Kabupaten Kota Kepulauan Nias.
-
Dimana lokasi Pulau Nias? Pulau Nias, yang terletak di barat daya Sumatera Utara, adalah surga bagi para peselancar.
-
Dimana Nia Anggia berlibur? Nia Anggia baru aja jalan-jalan ke Eropa, dia kelihatan sendirian tanpa ibu atau adiknya. Nah, di foto ini Nia lagi di Italia nih.
-
Dimana letak geografis Pulau Nias? Letak Geografis Pulau Nias terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga menyebabkan curah hujan di sana sangatlah tinggi setiap tahunnya.
-
Apa yang dilakukan Nia di Bali? Nia berpose dengan mengenakan crop top yang menyingkapkan perutnya yang rata, seperti gadis remaja.
-
Di mana bisa naik kapal Pinisi? Cari tahu di mana ada kapal pinisi yang akan mengangkut penumpang atau barang. Beberapa kota di Nusantara menyediakan layanan kapal pinisi, dan ada juga yang melayani rute di laut terbuka.
-
Mengapa naik kapal Pinisi? Berlayar dengan kapal pinisi membawa banyak manfaat. Selain menikmati pemandangan yang indah dan lingkungan laut yang masih alami, Anda juga dapat merasakan sensasi unik berlayar dengan kapal tradisional yang sangat berbeda dari kapal-kapal modern.
Sementara, puncak acara akan digelar di Teluk Dalam Nias Selatan pada 14 September 2019. "Dengan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Wonderful Nias Expo 2019, Kejuaraan Surfing International WS: QS 1500, Pagelaran Budaya dan Kesenian Kolosal, dan Bakti Sosial Surya Baskara Jaya TNI AL," kata Menkumham yang bertindak sebagai Ketua Panitia Nasional Sail Nias 2019.
Yasonna menyebut event Sail Nias 2019 menjadi sarana efektif untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nias yang sejak lama sudah dikenal di mancanegara dengan daya tarik wisata yang merupakan perpaduan keindahan alam, bahari, dan budaya.
"Nias sejak lama dikenal oleh wisatawan mancanegara (wisman) sebagai salah satu destinasi surfing terbaik di dunia," kata Yasonna.
Menpar Arief Yahya menambahkan, selain menjadi lokasi surfing terbaik dunia, Nias juga memiliki daya tarik wisata sejarah (arkeologi) megalitikum yang hingga kini terawat dengan baik.
"Sektor pariwisata Nias secara khusus oleh Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya pada 19 Agustus 2016 yang lalu telah ditetapkan sebagai sektor unggulan selain perikanan dan kelautan," kata Arief Yahya.
Ia menjelaskan, pengembangan pariwisata Nias telah didukung dengan unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai sehingga mempermudah wisatawan yang berkunjung, khususnya wisman, yang dalam empat tahun terakhir ini rata-rata mencapai 240.000 orang per tahun.
Untuk aksesibilitas, kata Menpar, Nias memiliki bandara yang setiap hari sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta, Medan, dan Padang. Untuk penerbangan Jakarta-Gunung Sitoli sebanyak tiga kali per minggu ditempuh dalam 2 jam 20 menit, sedangkan MedanâGunung Sitoli 6-7 kali perhari dengan waktu tempuh hanya 50 menit dengan pesawat jenis ATR.
Juga dari Padang-Gunung Sitoli satu kali sehari dalam 1 jam, dan Padang-Tello-Gunung Sitoli-Sibolga tiga kali seminggu. Begitu juga untuk untuk transportasi laut dilayani dengan rute pelayaran Gunung Sitoli-Sibolga setiap hari ditempuh dalam delapan jam dan Teluk Dalam â Sibolga, Teluk Dalam-Tello-Padang, dan Gunung Sitoli-Padang.
Mewujudkan Bandara Internasional
Menpar memproyeksi Nias pada 2024 akan dikunjungi 1 juta wisatawan. Untuk itu, pemerintah berharap Bandara Binaka Nias akan menjadi bandara internasional.
"Kunci untuk menjadi destinasi kelas dunia harus memiliki bandara internasional, dan ini telah dibuktikan di tempat lain yakni Banyuwangi pariwisatanya tumbuh 300 persen karena memiliki bandara internasional, begitu pula Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, pariwisata di sana sekarang tumbuh tiga kali lipat," kata Menpar.
Saat ini, Bandara Binaka Nias baru dikembangkan dengan panjang landasan pacu 2.200-2.500 meter dan lebar 30 meter sehingga baru bisa didarati pesat Bombardier CRJ 1.000 berkapasitas 100 penumpang.
"Sementara untuk menjadi bandara internasional, minimal panjang landasan 2.500 meter, lebar 45 meter dengan kekuatan menahan beban 56 PCN supaya dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-800," katanya.
Nias juga memiliki atraksi wisata alam, budaya, dan buatan manusia, antara lain Desa Bawomataluo menjadi ikon wisata budaya Pulau Nias dengan daya tarik tari Fataele dan Hombo Batu. Pantai Sorake dan Pantai Lagundri yang juga merupakan salah satu spot surfing terbaik di dunia.
Teluk Dalam, destinasi diving dengan pantainya yang alami serta Desa Hilisaoâoto yang memiliki Situs Megalitik Tetegewo di Nias Selatan sebagai rumah bagi peradaban megalitikum yang hidup.
Jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) 2017 ke Pulau Sumatera secara keseluruhan tercatat sebanyak 10.579.452, sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 261.736 orang. Sementara pada 2018, sebanyak 9.463.500 wisnus dan 301.035. wisman.
Sedangkan khusus untuk Sumatera Utara, jumlah kunjungan wisnus pada 2018 sebesar 6.522.759 orang dan kunjungan wisman sebesar 231.465 orang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan kapal yacht mengawali petualangan laut mereka dari Kepulauan Rei, Maluku Tenggara, untuk menjelajahi destinasi wisata di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSingapura hingga Amerika dan Prancis ikut event internasional tersebut
Baca SelengkapnyaHasto juga menekankan pembangunan Nias yang modern bukan sekedar ditandai gedung beton.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk mendorong pertumbuhan wisata bahari di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Kita harapkan dampak ekonomi terhadap Indonesia, khususnya Sumatra Utara, terlebih lagi kawasan Danau Toba bisa mencapai lebih dari Rp1,7 triliun."
Baca SelengkapnyaKejuaraan perahu layar terbuka ini sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan destinasi wisata maritim Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menetapkan target pergerakan wisatawan pada awal tahun 2023, dimana target yang ditetapkan mencapai 1,2 milyar wisatawan.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan ada 100.000 pengunjung akan memadati event pesta rakyat Danau Toba.
Baca SelengkapnyaSalah satu tempat wisata di Batam Kepulauan Riau ini menjadi prototipe dari pengembangan destinasi hijau dan menerapkan ekosistem yang baik bagi alam sekitar.
Baca SelengkapnyaKawasan Nusa Penida, Klungkung, Bali kian menjadi primadona kunjungan wisatawan asing maupun domestik
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi Kenzo menjadi wisata kapal pertama dan menjadi daya tarik wisata baru di Danau Toba
Baca Selengkapnya