Samijali, kerupuk penanda kebangkitan ekonomi ibu-ibu Dolly
Merdeka.com - Setahun sudah tempat 'esek-esek' kondang di Surabaya, gang Dolly dan Jarak, ditutup. Ibu-ibu rumah tangga yang dulunya mendapat penghasilan dari para PSK Dolly pun kini sudah beralih profesi menjadi wirausaha. Dan salah satu produk mereka yang terkenal adalah "Samijali".
Memang, saat gang Dolly dan Jarak masih jaya-jayanya, ibu-ibu yang rumahnya berada di daerah itu banyak yang mencari nafkah sebagai tukang cuci para PSK atau penjual nasib bagi para 'pemburu syahwat'.
Namun, setelah mendapat penyuluhan dari Gerakan Melukis Harapan (GMH), ibu-ibu di Dolly dan Jarak mulai memproduksi kerupuk dari bahan singkong tumbuk atau samiler. Nah, Samijali sendiri adalah merek dari kerupuk tersebut, singkatan dari Samiler Jarak-Dolly.
-
Bagaimana reaksi emak-emak itu? "Hapus, hapus," ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
-
Kenapa Duta diserbu emak-emak? Usai salat, Duta tampak diserbu oleh para ibu-ibu yang meminta foto bersama. Momen ini menunjukkan betapa populernya vokalis Sheila On 7 tersebut di kalangan berbagai usia.
-
Kenapa emak-emak itu berani menerobos? Emak-emak ini tampak berani walaupun banyak penjagaan. Emak-emak ini berhasil lolos saat melewati iring-iringan Kapolda Aceh.
-
Siapa yang diserbu emak-emak? Duta Sheila On 7 diketahui melaksanakan salat Idul Adha di lapangan Ganjuran, Condongcatur, Sleman, yang berdekatan dengan kediamannya. Kehadirannya di tempat umum ini langsung menarik perhatian banyak orang. Usai salat, Duta tampak diserbu oleh para ibu-ibu yang meminta foto bersama.
-
Siapa yang memberi modal usaha kepada emak-emak? Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka memberikan modal usaha kepada para emak-emak.
-
Dimana Duta diserbu emak-emak? Duta Sheila On 7 diketahui melaksanakan salat Idul Adha di lapangan Ganjuran, Condongcatur, Sleman, yang berdekatan dengan kediamannya. Kehadirannya di tempat umum ini langsung menarik perhatian banyak orang. Usai salat, Duta tampak diserbu oleh para ibu-ibu yang meminta foto bersama.
Kampung yang ditunjuk sebagai pusat produksi Samijali adalah Putat Jaya Gang 4A. Pengrajin Samijali di sana mendapat pasokan Samiler mentah dari Sidoarjo dibantu oleh GMH. Tugas ibu-ibu tersebut adalah menggoreng, menambah rasa, dan mengemas produk. Samijali sendiri tersedia dalam banyak pilihan rasa, mulai dari keju, sapi panggang, sampai original.
Kerupuk renyah yang juga tersedia rasa pedas baladonya ini sudah terkenal di Surabaya sebagai oleh-oleh khas Dolly. Bahkan, ketika ada acara Pemkot, Samijali kerap hadir.
Pemesanan minimal Samijali sendiri biasanya sekitar 50-350 pak, tetapi ketika sedang ramai jumlah pesanan bisa meroket sampai kisaran 1000-1500 pak. Guna mempermudah pemasaran, Samijali pun sudah mulai dijual secara online dibantu oleh GMH.
Meskipun kepopuleran Samijali terus menanjak, ibu-ibu di gang Dolly mengaku pendapatan dari wirausaha Samijali jumlahnya cukup jauh dari pendapatan mereka saat praktik prostitusi di gang Dolly masih ada.
Akan tetapi, hal itu tidak menjadi masalah serius bagi mereka. Sebab, ada manfaat lain yang ibu-ibu bisa rasakan pasca Dolly di tutup, yakni kebahagiaan anak-anak mereka yang dulu disebut minder jika disebut tinggal di gang Dolly.
"Kalau dulu (waktu Dolly buka) saya jualan nasi 3-4 kilogram habis. Dari segi ekonomi ada perubahan sedikit meskipun tidak sebanyak saat ada lokalisasi. Meskipun tidak banyak tapi kita senang," ujar Bu Yayuk, salah satu pengrajin Samijali.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang istri PNS yang memulai usaha dengan modal Rp40 ribu untung jutaan.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak di perdesaan Kediri berjualan daert di teras rumah dan omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari. Ternyata ini rahasianya.
Baca SelengkapnyaDi tengah asanya membuat rumah, tabungan usaha miliknya direlakan jadi pelunas utang sang ibunda.
Baca SelengkapnyaSecara berkelompok Ibu-ibu di Banyuwangi bersama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang hasilnya bisa menambah ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaDengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang ibu bernama Sania yang sukses berjualan gorengan di pinggir jalan sampai tembus omzet Rp60 juta.
Baca SelengkapnyaIstri sang polisi secara tak sengaja mendapat resep pempek andalan hingga memberanikan diri melakukan produksi besar.
Baca SelengkapnyaKata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca SelengkapnyaKonsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaSosok Mardiah bukan sekadar pelaku usaha camilan ringan. Dia seperti duta pengentasan kemiskinan perkotaan dari Cipedak.
Baca SelengkapnyaMeski lulusan sarjana, wanita dan sang suaminya tak malu untuk berbinis ayam potong di gerobak.
Baca Selengkapnya