Sarang bambu di Frankfurt ini ternyata buatan seniman Indonesia
Merdeka.com - Bambu telah lama dikenal sebagai masyarakat Indonesia sebagai bahan dasar untuk berbagai macam hal seperti rumah, furnitur, dan berbagai pemanfaatan lainnya. Dapat dikatakan bahwa bambu merupakan salah satu simbol dari budaya Indonesia. Seorang seniman dari Indonesia mencoba menunjukkan ini pada karyanya yang ditampilkan di Frankfurt.
Seniman yang bernama Joko Avianto ini membuat struktur bambu raksasa di depan sebuah museum seni di Frankfurt, Jerman. Avianto membuat Struktur bambu ini terlihat melengkung dan berombak bagai sarang burung hanya saja dalam ukuran yang raksasa. Dilansir dari Design Boom, pemasangan struktur raksasa yang terbuat dari bahan natural ini seakan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan seni dan budaya Indonesia yang menampilkan keselarasan antara budaya dengan alam.
-
Apa yang dipamerkan seniman? Kedua belas seniman bergiliran menampilkan karya mereka di empat studio seni langsung per bulan selama tiga bulan ke depan.
-
Dimana karya seni ini akan dipamerkan? Sotheby's berencana untuk memamerkan karya 'Comedian' sebelum lelang yang dijadwalkan berlangsung di markas besar mereka di New York pada tanggal 20 November mendatang.
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Apa yang ditampilkan oleh duta budaya Denpasar di Semarang? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Siapa Bapak Seni Lukis Modern Indonesia? Berkat hasil karya dari buah pemikirannya yang begitu memukau, Nashar pun dinobatkan sebagai Bapak Seni Lukis Modern Indonesia.
-
Siapa saja seniman terkenal Kota Batu? Mengutip situs PPID Kota Batu, beberapa seniman terkenal dari Kota Batu yakni Sudjopo Sumarah Purbo (Penari), Agus Triwahyudi (Seniman Reog), Miftah Abdul Hadi (Seniman Seni Rupa), Sukisno (Seniman Ludruk), Sindhunata (Satrawan dan Budayawan), dan lain sebagainya.
Photo Credit: Design Boom
Karya ini dibuat dalam waktu tiga minggu dan membutuhkan lebih dari 1.500 batang bambu. Penggunaan batang bambu ini digunakan untuk menunjukkan budaya tradisional Indonesia yang menggunakan bambu sebagai materi utama dari bangunan. Selain itu hal ini juga menunjukkan kritik dari Avianto mengenai seni dan kearifan lokal yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Karya yang bernama Pohon Besar ini dipamerkan Joko pada pameran khusus yang digelar oleh Frankfurter Kunstverein mengenai seni kontemporer Indonesia. Pameran ini berjudul Roots dan menampilkan beberapa seniman kontemporer seperti Joko Avianto, Jompet Kuswidananto, Eko Nugroho dan beberapa seniman lainnya. Gelaran seni ini juga sekaligus berhubungan dengan Indonesia yang akan menjadi Guest of Honour di gelaran Frankfurt Book Fair 2015 ini. Pameran bertajuk Roots ini digelar mulai 26 september 2015 dan selesai pada tanggal 10 januari 2016.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NuArt Sculpture Park milik seniman perancang istana garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta.
Baca SelengkapnyaMuseum ini merupakan bentuk dedikasi seniman Timbul Raharjo terhadap kampung halamannya tercinta.
Baca SelengkapnyaPameran seni ini disebut sebagai momen magis ketika seni melampaui hambatan dan berbicara kepada setiap jiwa, terlepas dari latar belakang, hasrat diri.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang patut dikunjungi
Baca SelengkapnyaDalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Baca SelengkapnyaLukisan karya Denny JA ini menarik perhatian pengunjung Festival Toleransi di Galeri Nasional, pada 2-4 September 2024.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek resmi membuka Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada 7 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaPameran Jakarta Provoke diselenggarakan dari tanggal 14 sampai 23 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKusmanto mengklaim motif batik yang ia buat bukanlah motif yang selama ini mudah ditemui di pasaran.
Baca SelengkapnyaBelajar budaya nggak harus mahal, datang saja ke Teras Sunda Cibiru.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan memberikan kemudahan bagi izin pameran lukisan impor. Antara lain lukisan impor yang berhasil dilelang dapat langsung diproses.
Baca Selengkapnya