Sebagian besar atasan tak pandai berkomunikasi?
Merdeka.com - Karyawan pasti beranggapan bahwa atasan adalah orang yang memiliki kemampuan lebih dari mereka. Namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa atasan juga memiliki kelemahan.
Penelitian yang dilakukan pada 5.000 eksekutif Australia selama 10 tahun ini menemukan bahwa kebanyakan atasan tak pandai berkomunikasi. Dengan kata lain, banyak atasan yang memiliki tingkat kemampuan interaksi dan komunikasi yang rendah.
"Kebanyakan orang mengira bahwa pimpinan perusahaan memiliki kemampuan interaksi yang hebat, namun penelitian kami menunjukkan sebaliknya," ungkap Bruce Wat dari DDI Australia, seperti dilansir oleh Times of India (09/03).
-
Gimana cara agar komunikasi lebih efektif di tempat kerja? Individu yang berhasil di berbagai bidang memahami bahwa mempengaruhi orang lain tidak hanya berkaitan dengan teknik, tetapi juga dengan cara menyampaikan pesan secara efektif.
-
Apa masalah umum di lingkungan kerja? Masalah yang sering muncul di lingkungan kerja dalam hasil survei Monster di antaranya bergosip, menggunakan bahasa yang tidak pantas, tidak responsif terhadap pesan, selalu terlambat datang ke rapat.
-
Bagaimana burnout memengaruhi kinerja? Burnout memengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan. Seseorang mungkin merasa kurang fokus, lebih sering melakukan kesalahan, atau tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif.
-
Bagaimana kelelahan mental mempengaruhi kinerja? Kelelahan mental dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja Anda di berbagai aspek kehidupan. Lebih lanjut, hal ini bisa berdampak baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi.
-
Kenapa karyawan merasa tidak penting menyebabkan demotivasi? Karyawan yang merasa bahwa pekerjaan mereka tidak memberikan kontribusi yang signifikan atau bahwa mereka tidak dianggap penting dalam organisasi bisa mengalami demotivasi.
-
Apa saja hambatan komunikasi? • Kesibukan anggota keluarga yang berbeda-beda • Rasa segan terhadap orang tua • Kurangnya rasa percaya kepada keluarga • Terlalu asyik dengan gadget pribadi • Ikatan dalam keluarga yang renggang dan intensitas komunikasi yang kurang • Berkurangnya pekerjaan yang dilakukan di rumah • Perubahan sikap orang tua • Berubahnya kondisi atau susunan keluarga karena sesuatu • Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses komunikasi • Penguasaan teknik dan metode komunikasi yang tidak sesuai • Kondisi fisik yang menghambat terjadinya proses komunikasi • Kesalahpahaman dalam menafsirkan pesan • Jaringan yang tidak stabil, kebisingan dari lingkungan, miskomunikasi saat jaringan terputus • Gangguan luar biasa berkaitan dengan situasi, tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung
Penelitian ini mengamati ketika pemimpin memimpin jalannya rapat, memberikan pelatihan, membagi pekerjaan, dan berkomunikasi biasa dengan bawahan mereka.
Ditemukan bahwa 55 persen atasan merasa bahwa ide mereka adalah yang terbaik dan tidak mau mendengarkan bawahan. Sementara itu 45 persen atasan merasa mengerti permasalahan yang diajukan oleh bawahan, padahal kenyataannya tidak. Sekitar 50 persen atasan gagal untuk mendengarkan secara efektif dan membaca reaksi anak buahnya dengan baik. Selain itu, sekitar 48 persen atasan juga meninggalkan rapat tanpa tahu harus berbuat apa selanjutnya.
Mengejutkan bukan? The Driving Productivity Workplace menyimpulkan bahwa kurangnya kemampuan komunikasi atasan ini bisa berimbas pada kinerja karyawan. Karyawan bisa jadi menjadi tidak produktif atau terlalu takut untuk memberikan saran pada atasan.
Faktanya, survei yang dilakukan oleh DDI ini menemukan bahwa kebanyakan karyawan lebih baik mengalami demam atau mendapatkan surat tagihan daripada harus berbicara dengan bos mereka. Sekitar 60 persen karyawan mengaku bahwa manajer atau atasan mereka sering membuat mereka tak percaya diri. Selain itu, 52 persen karyawan juga mengatakan bahwa atasan mereka sangat jarang memberikan solusi masalah.
Bagaimana pendapat Anda tentang hasil penelitian di atas? Apakah atasan Anda termasuk komunikator yang buruk? (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak muda masa kini kurang motivasi, atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen.
Baca Selengkapnya31 persen karyawan merasa bekerja di lingkungan yang tidak menghargai antar sesama
Baca SelengkapnyaJika belum dipromosikan, bukan berarti kinerja Anda yang buruk.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerja Gen Z mengalami kesulitan dalam mengelola beban kerja.
Baca SelengkapnyaWaspada dengan tanda lingkungan kerja toxic karena bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu.
Baca SelengkapnyaDi level manajer, hanya 8 persen yang terlibat aktif di dunia kerja.
Baca SelengkapnyaDemotivasi kerja menghasilkan dampak negatif pada produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan oleh anak perusahaan Salesforce Slack dan firma riset Qualtrics, yang menarik data dari lebih dari 18.000 pekerja, termasuk eksekutif di Asia.
Baca SelengkapnyaManajer proyek bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola penyelesaian proyek.
Baca SelengkapnyaLumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.
Baca SelengkapnyaPekerja merasa bahwa soft skills mereka sudah memadai, sementara perusahaan menilai masih ada potensi pengembangan yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaStres kerja harus diatasi dengan tepat agar tak mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda.
Baca Selengkapnya