Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah nama Gang Dolly yang melegenda

Sejarah nama Gang Dolly yang melegenda Suasana Jarak dan Dolly setahun setelah penutupan. ©2015 Merdeka.com/Rizky Wahyu Permana

Merdeka.com - Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,

yang sembunyi di sudut jalang jiwa

pria Surabaya.

Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,

aku mursal masuk, keluar, dan utuh

sebagai lelaki.

(Si Pelanggan - Silampukau)

Dolly merupakan salah satu tempat yang pernah menjadi pusat prostitusi terbesar di Indonesia atau bahkan di Asia Tenggara. Saking populernya, nama Dolly bahkan seakan sudah menjadi sinonim dengan prostitusi padahal kawasan Dolly sesungguhnya hanya berupa satu ruas gang saja. Namun gang ini mampu berpengaruh ke wilayah Jarak yang ada di sekitarnya sehingga seluruh wilayah tersebut menjadi terkenal dengan nama Dolly.

Pada masa jayanya, terdapat setidaknya 9.000 PSK di kawasan tersebut. Terdapat banyak sekali pria hidung belang yang berkunjung ke wilayah tersebut sekedar untuk mencari kenikmatan semalam. Bahkan di kala malam minggu disebut bahwa kondisi wilayah Dolly dan sekitarnya menjadi sangat ramai dan terdapat ribuan pria yang lalu lalang di tempat tersebut.

Secara administratif, komplek lokalisasi ini berada di Jalan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Dalam buku tulisan Purnawan Basundoro berjudul "Merebut Ruang Kota: Aksi Rakyat Miskin Kota Surabaya 1900-1960an" disebutkan bahwa pada awalnya wilayah tersebut sebelumnya merupakan makam Tiong Hoa.

Pada tahun 1959, makam China di wilayah Girilaya yang dekat dengan Jarak dan Putat Jaya mulai diduduki oleh pemukiman liar. Selain itu, sering terjadi juga penjarahan liar oleh warga miskin di sekitar terhadap makam-makam yang ada. Pada akhirnya, makam China Girilaya pun ditutup seiring dengan tumbuhnya pula rumah-rumah bordil yang dikelola para germo untuk pelacuran.

Setelah penutupan makam ini, maka wilayah sekitar yang meliputi Putat Jaya dan Jarak menjadi kampung padat penduduk. Pada tahun 1960-an, muncul seorang mantan pelacur bernama Dolly Khavit di wilayah tersebut. Selanjutnya di wilayah Kupang gunung Timur I dia mendirikan empat wisma untuk tempat bersenang-senang pria hidung belang. Keempat wisma tersebut diberi nama Wisma T, Sul, NM, dan MR.

Di empat wisma tersebut, tante Dolly mengumpulkan wanita-wanita cantik yang mau 'dijual' ke lelaki hidung belang. Usaha yang dirintisnya tersebut ternyata sangat laris sehingga akhirnya muncul berbagai wisma lain di sekitar wilayah tersebut. Wilayahnya pun semakin meluas hingga ke wilayah Jarak. Untuk mengabadikan jasa tante Dolly yang telah menghidupkan wilayah tersebut, maka kawasan itu mendapatkan nama baru yaitu Dolly.

Sejak saat itu hingga sekarang, nama Dolly selalu identik dengan tempat lokalisasi terbesar di Surabaya. Bahkan walau saat ini telah satu tahun berlalu sejak penutupannya, wilayah itu masih dikenal dan dikenang banyak orang sebagai Dolly.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan
Kisah Unik Tasikmalaya, Empat Kali Ganti Nama dan Punya Banyak Julukan

Dilihat dari sejarahnya, ternyata kota ini memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui

Baca Selengkapnya
Melihat Pecinan Glodok Dulu dan Sekarang, Mulanya Tempat Mencari Kerja Pendatang Asal Cina
Melihat Pecinan Glodok Dulu dan Sekarang, Mulanya Tempat Mencari Kerja Pendatang Asal Cina

Dulu para pendatang asal Cina banyak dipekerjakan Belanda sebagai tim ahli sampai tenaga pengakut tinja.

Baca Selengkapnya
Potret 'Las Vegas' di Batavia, Surga Dunia buat Kelas Atas Belanda & China Menikmati Cinta Semalam
Potret 'Las Vegas' di Batavia, Surga Dunia buat Kelas Atas Belanda & China Menikmati Cinta Semalam

Gemerlap kota Las Vegas ternyata ada di Indonesia. Lokasi berada di gang sempit di Jakarta dan sempat menjadi favorit orang kalangan atas Belanda & Tionghoa.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Mengapa Huruf D Jadi Pelat Nomor Kendaraan Bandung, Ini Kisah Dibaliknya
Asal Usul Mengapa Huruf D Jadi Pelat Nomor Kendaraan Bandung, Ini Kisah Dibaliknya

Ternyata, penggunaan huruf ini bukan tanpa sebab. Ini terkait sejarah kolonial di masa silam, ketika Inggris masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Awal Mula Bandung Dijuluki Kota Kembang & Para Gadis Indo yang Cantik Menawan
Awal Mula Bandung Dijuluki Kota Kembang & Para Gadis Indo yang Cantik Menawan

Ada satu versi yang menyebut, kembang di sini bukanlah ‘bunga’ sungguhan, tapi para wanita cantik.

Baca Selengkapnya
Sejarah Geng Motor di Indonesia, dari Kelompok Awal Hingga Tindakan Berbahaya
Sejarah Geng Motor di Indonesia, dari Kelompok Awal Hingga Tindakan Berbahaya

Perjalanan sejarah geng motor di Indonesia dari awal kemunculannya sampai tindakan anarkis. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Kenalan Lebih Dekat dengan Gondangdia, Namanya Konon dari Seorang Kakek
Kenalan Lebih Dekat dengan Gondangdia, Namanya Konon dari Seorang Kakek

Dahulu nama Gondangdia konon berasal dari seorang kakek.

Baca Selengkapnya
Mengenal Didong, Kesenian Tradisi Lisan Khas Masyarakat Gayo Aceh
Mengenal Didong, Kesenian Tradisi Lisan Khas Masyarakat Gayo Aceh

Didong, sebuah kesenian tradisi lisan yang sangat populer di kalangan masyarakat Gayo Aceh.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik
Cerita di Balik "Demam" Rolling Stones di Bandung, Anak Band Tahun 1970-an Wajib Bawa Lagu Rock and Roll

Saat itu anak band akan diakui jika membawakan lagu The Rolling Stones di Bandung.

Baca Selengkapnya
Sejarah Becak Dayung, Moda Transportasi Tenaga Manusia dari Kota Medan
Sejarah Becak Dayung, Moda Transportasi Tenaga Manusia dari Kota Medan

Moda transportasi dengan tenaga manusia ini dulunya menjadi kendaraan ikonik dan digunakan untuk mengangkut penumpang di Kota Medan.

Baca Selengkapnya
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda

Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.

Baca Selengkapnya
Kisah Rocker Legendaris Bandung Deddy Stanzah: Rock and Roll Sampai Akhir Hayat
Kisah Rocker Legendaris Bandung Deddy Stanzah: Rock and Roll Sampai Akhir Hayat

Jiwa rock and roll melekat kuat dalam dirinya hingga akhir hayat.

Baca Selengkapnya