Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekarang Cihampelas masih jadi tempat Raja Jeans?

Sekarang Cihampelas masih jadi tempat Raja Jeans? Cihampelas. ©2015 Merdeka.com/Dian

Merdeka.com - Burlianto, 43 tahun, sibuk di balik mesin jahitnya. Kurang dari 10 menit sebuah kaos berkerah selesai ia kecilkan. Ia kembali mengambil kemeja dewasa, mengukur dan memberi tanda, mesin jahit kembali bekerja.

Begitu pekerjaan Pak Bur, demikian ia biasa disapa, tiap harinya di sebuah emper toko Jalan Cihampelas, pusat celana jeans di Bandung. Tak terasa sudah 15 tahun pria asli Palembang ini menjadi tukang vermaks.

Ia bersyukur dari hasil menjahit bisa menyekolahkan dua anaknya, yang kecil duduk di bangku SD dan yang besar di SMP. Ia bercita-cita menyekolahkan mereka hingga perguruan tinggi.

Selain itu, dari hasil menjahit pula ia bisa membeli rumah sendiri di daerah Karangtineung, kemudian membeli sebuah rumah lagi di kawasan Pelesiran kini ia kontrakkan. Untuk saat ini, bisa membeli rumah di Kota Bandung sangat sulit mengingat harganya selangit.

“Sekarang rumah pada mahal, apalagi di dalam kota,” ujar pria berkacamata ini. Ia mengaku rata-rata penghasilannya Rp 100 ribu perhari.

Ia beruntung hidup di masa Bandung masih belum sepadat saat ini. Dulu, kata dia, pada pertengahan 90-an Cihampelas masih menjadi satu-satunya pusat jeans paling lengkap dan murah. Semua pembeli tumplek ke jalan yang dijuluki “raja jeans” tersebut.

“Kalau sekarang sih jumlah pembelinya berkurang, tempat belanja di Bandung sekarang sudah banyak,” terangnya.

Kendati demikian, Cihampelas masih menjadi pusat belanja tujuan, julukan pusat jeans masih melekat. Terutama pada akhir pekan atau liburan, jalan ini masih dikunjungi turis lokal maupun mancanegara.

Pria ramah ini mulai merantau ke Bandung pada 1992. Tidak langsung menjahit, ia diajak saudaranya bekerja di toko jeans dengan gaji Rp 70 ribu perbulan. Pulang ke Palembang hanya setahun sekali.

Ia merasa, uang akan sulit terkumpul jika hanya mengandalkan kerja di orang lain. Ia pun memutuskan berwiraswasta dengan membuka jasa menjahit. “Kalau kerja terus mah saya bakal sulit beli rumah,” katanya.

Ia cukup hafal dengan perkembangan Cihampelas. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di tempat itu, pohon-pohon masih rindang, suasana sejuk. Jumlah bangunan pun tidak serapat saat ini.

“Sekarang Bandung terasa panas, mungkin sudah banyak bangunan kali yah. Dulu di sini masih dingin sekali,” kata pria yang sudah mengaku Bandung sebagai kampung halamannya, terlebih istrinya asli Bandung.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center
Jadi Salah Satu Pasar Tertua di Bandung, Ini Sederet Daya Tarik Pasar Baru Trade Center

Dari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pembangunan Teras Cihampelas, Siap Jadi Wadah Pecinta Fesyen sampai Wisata Sejarah Bandung
4 Fakta Pembangunan Teras Cihampelas, Siap Jadi Wadah Pecinta Fesyen sampai Wisata Sejarah Bandung

Teras Cihampelas Siap Jadi Wadah Pecinta Fesyen sampai Wisata Sejarah Bandung

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara
Pengusaha Akhirnya Buka-bukaan soal Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara

Budi menyakini Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan perdagangan meski tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung

Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.

Baca Selengkapnya
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta
Cerita Pasar Baru di Masa Silam, Jadi Pusat Perbelanjaan Barang Impor Tertua di Jakarta

Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.

Baca Selengkapnya
Sering Sulit Diucap, Ini Sejarah Jalan Ciumbuleuit yang Kesohor di Bandung
Sering Sulit Diucap, Ini Sejarah Jalan Ciumbuleuit yang Kesohor di Bandung

Beberapa waktu lalu, jalan ini pun sempat viral karena namanya yang sulit diucapkan.

Baca Selengkapnya
11 Merek Jeans Tertua di Dunia, Ternyata Ada Brand Terkenal yang Masih Berjaya Hingga Kini
11 Merek Jeans Tertua di Dunia, Ternyata Ada Brand Terkenal yang Masih Berjaya Hingga Kini

Sejarah kain jeans dapat dilihat dari masa lampau hingga kini, di mana merek ternama menghasilkan berbagai koleksi jeans.

Baca Selengkapnya
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman

Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada

Walau masa kejayaan jalur pantura di musim mudik lebaran sudah berakhir, namun sisa-sisa nostalgia itu masih bisa dirasakan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya