Seram, sepatu Aborigin ini terbuat dari rambut dan darah manusia
Merdeka.com - Sepatu peninggalan suku Aborigin Australia ini terbuat dari bulu unggas dan rambut manusia. Keberadaannya tak lepas dari kurdaitcha, para algojo Aborigin.
Kurdaitcha adalah kelompok yang bertugas sebagai algojo dalam masyarakat Aborigin kuno. Dilansir , orang Eropa juga menggunakan nama ini untuk menyebut interlinia, sepatu yang biasa dikenakan oleh para kurdaitcha. Isitlah ini berasal dari suku Aborigin yang mendiami wilayah Autralia Utara. Sementara di Australia bagian selatan, sepatu tersebut disebut intathurta.
-
Bagaimana kutu rambut membantu memahami pakaian manusia purba? 'Kami mencoba memahami perubahan apa yang terjadi pada kutu evolusioner sejarah yang mungkin berkorelasi dengan hilangnya rambut tubuh pada manusia, dan kemudian penggunaan pakaian pada manusia,' jelas ahli biologi dari Universitas Florida, David Reed, dikutip dari Live Science, Selasa (12/3).
-
Apa itu Kain Tenun Ikat Inuh? Kain Tenun Ikat Inuh, Kerajinan Tradisional yang Jadi Identitas Masyarakat Lampung Setiap kerajinan tradisional di Indonesia telah menjadi ciri khas dan identitas masyarakat di suatu daerah. Salah satu kerajinan tradisional yang sudah menjadi ciri atau identitas masyarakat yaitu Kain Tenun Ikat Inuh berasal dari Lampung Selatan dari adat Sai Batin.Dihimpun dari beberapa sumber, kain tradisional ini tak hanya sebagai simbol dan identitias budaya Lampung, melainkan juga memiliki nilai-nilai luhur dan kain yang sakral.
-
Di mana ditemukan bukti manusia purba memakai kulit binatang? Di situs Paleolitikum Schöningen di Jerman, tanda-tanda pada tulang beruang menyatakan manusia purba mungkin sudah menggunakan kulit binatang sebagai pakaian sekitar 300.000 tahun yang lalu.
-
Bagaimana manusia purba membuat sempak? Mereka mengatakan bahwa jarum bermata mungkin juga memungkinkan manusia purba menciptakan pakaian yang lebih rumit, memungkinkan mereka mengekspresikan diri dan berkomunikasi melalui mode, bukan melalui seni tubuh seperti tato. 'Jarum bermata akan sangat berguna untuk menjahit sangat halus yang diperlukan untuk menghias pakaian.'
-
Empek-Empek terbuat dari apa? Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu.
-
Mengapa manusia purba membuat jarum bermata? Menariknya, kemunculan peralatan menjahit yang lebih canggih di gua Denisova – yang dihuni oleh Denisovan, Neanderthal, dan manusia modern selama sekitar 100.000 tahun – bertepatan dengan penurunan drastis suhu global selama Zaman Es. Ketika cuaca beku mulai terjadi, orang-orang mungkin perlu memakai lebih banyak pakaian berlapis, dan produksi jarum memungkinkan 'proses penjahitan yang lebih halus dan efisien,' sehingga memudahkan pembuatan pakaian dalam yang bisa menyelamatkan nyawa.
Menurut Shawcross to Ciokajlo, interlinia atau intathurta terbuat dari campuran bulu burung emu yang dijalin dengan rambut manusia, kemudian direkatkan dengan darah manusia. Namun proses pembuatan sepatu ini sendiri masih menimbulkan tanda tanya bagi para peneliti. Bagaimana mungkin darah saja bisa merekatkan bulu dan rambut pada sepatu.
Sepatu kurdaitcha © Boots n' BoyzSepatu ini dianggap sakral, hanya boleh dikenakan oleh para kurdaitcha saat hendak menjalankan ritual kutukan. Suku Aborigin menjatuhkan hukuman mati kepada orang yang dianggap bersalah dengan kutukan. Wanita dan anak-anak bahkan dilarang keras melihatnya.
Menurut Spencer & Gillen, sebelum mengenakan sepatu, kurdaitcha harus menjalani ritual khusus. Tulang yang menonjol di dekat kelingking kaki harus 'dilunakkan' dengan sebongkah batu yang dibakar hingga membara. Setelah itu barulah kaki bisa dimasukkan ke dalam sepatu. Ritual inilah yang menyebabkan para kurdaitcha memiliki kelaian di bagian kaki mereka.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaKaos kaki ini dibuat dengan teknik rajut yang sangat unik.
Baca SelengkapnyaSepatu tertua yang ditemukan berusia 10.000 tahun, tapi manusia diduga telah memakai alas kaki jauh sebelum itu.
Baca SelengkapnyaSejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaPenemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.
Baca SelengkapnyaMenggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Baca SelengkapnyaPerubahan penting terjadi ketika manusia purba berevolusi dari kehidupan pohon menjadi makhluk yang berjalan tegak di tanah.
Baca SelengkapnyaDalam kebudayaan Suku Mentawai, mereka sangat percaya terhadap Tabib yang bisa menjadi "dokter". Maka, para Tabib tersebut memiliki pakaian khusus.
Baca SelengkapnyaMumi ini menghidupkan kembali cerita-cerita kuno tentang masa lalu yang terlupakan.
Baca SelengkapnyaPekerja Tambang Temukan Kerangka Manusia Purba Raksasa, Tingginya Sampai 3 Meter dan Berambut Merah
Baca SelengkapnyaSebuah kerajinan tradisional yang dipopulerkan oleh masyarakat Melayu di Kalbar ini menunjukkan ciri khas Nusantara yang sudah tembus pasar internasional.
Baca Selengkapnya