Sewell, kota tua yang jadi situs warisan dunia
Merdeka.com - Terletak di lereng Andes di komune Machali di Chile, kota tambang yang telah ditinggalkan ini berada pada ketinggian 2.000 meter. Sewell dibangun pada tahun 1905 oleh perusahaan Branden Copper.Kota ini menjadi rumah bagi para pekerja di tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia, El Teniente. Sewell sendiri merupakan kota tambang pertama di Chile, yang dikenal sebagai produsen logam terbesar di dunia. Keberadaan kota ini juga menjadi contoh luar biasa dari fenomena global di mana perusahaan tambang membangun kota-kota di bagian terpencil dunia untuk mengekstrak sumber daya alam.
-
Di mana kota kuno bawah tanah ditemukan? Luas kota kuno Romawi yang terletak di Sarayönü, Konya ini mengejutkan para peneliti.
-
Dimana kota kuno 2.500 tahun ditemukan? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Dimana kota kuno itu tenggelam? Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, akhirnya mereka menemukan kota yang hilang itu, yang tenggelam enam kilometer dari pantai Mesir, tenggelam di bawah air sedalam 10 meter di Teluk Aboukir.
-
Dimana reruntuhan kota kuno ditemukan? Situs bersejarah yang dibangun sekitar 1150 - 1350 SM ini terungkap ketika air Sungai Tigris surut drastis akibat kekeringan yang parah.
-
Di mana kota kuno itu ditemukan? Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani.
-
Dimana kota kuno ini ditemukan? Di hutan terpencil El Mirador, Guatemala, para peneliti telah menemukan jaringan kota kuno yang saling terhubung, mengubah pandangan tentang peradaban masa lalu.
Di awal berdirinya, Sewell tidak lebih dari sebuah kamp kecil di dekat tambang. Kota ini dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga air dan lift untuk mengangkut tembaga dan besi. Nama Sewell sendiri berasal dari nama mitra perusahaan Braden Copper, Barton Sewell.
Pada tahun 1915, Branden mulai membenahi infrastruktur dan arsitektur Sewell dan membentuk karakteristik kota tersebut. Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan tambang ke Rancagua membuat kota ini semakin hidup. Rel tersebut dibangun untuk memenuhi permintaan tembaga yang terus meningkat selama Perang Dunia I.
Segera setelah itu, lebih dari seratus bangunan muncul di Sewell untuk menampung para penambang. Rumah Sakit, gereja, sekolah teknis, klub sosial, bioskop, arena bowling dan kolam renang, kemudian dibangun untuk melengkapi fasilitas kota itu. Pada puncaknya, Sewell pernah dihuni oleh 15.000 orang. Pada akhir tahun 1960-an, industri tembaga dinasionalisasi dan menjadi milik negara. Pada saat itu, kebanyakan penduduk Sewell memutuskan untuk pindah ke Rancagua untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Kota ini ditinggalkan sebagai pemukiman pertambangan pada tahun 1980. Gedung-gedung yang tersisa di Sewell sebagian besar digunakan sebagai asrama bagi personil kontraktor.
Namun, ada beberapa bangunan yang telah dimodifikasi dan juga dibongkar. Pembongkaran pun akhirnya dihentikan pada akhir tahun 1980-an dan pada tahun 1998, kota ini dialihfungsikan sebagai monumen nasional. Pada tahun 2006, Sewell tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota kuno ini berasal dari abad ke-6 SM dan ada kaitannya dengan Romawi kuno.
Baca SelengkapnyaDanau Laut Tinggal, objek wisata hidden gem yang ada di Sumatra Barat dengan sejuta pesona yang indah.
Baca SelengkapnyaSitus sarang lebah kuno ini masuk dalam Daftar Sementara UNESCO.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini awalnya terdeteksi melalui foto udara sebelum dilakukan penggalian.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Karya Seni Batu Cadas Berusia 4.000 Tahun, Ada Gambar Daun dan Tongkat Manusia
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata di Kabupaten Sijunjung ini terdapat berbagai peninggalan sejarah berupa tebing-tebing tinggi dari bebatuan tua zaman Paleozoikum.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
Baca SelengkapnyaBelum ada penjelasan asal usul desa kuno yang jejaknya ditemukan di dasar danau.
Baca SelengkapnyaSitus ini seluas 75 hektar, di mana terdapat sisa-sisa dari periode Kalkolitik hingga Iberia, Romawi, Visigoth, dan Islam.
Baca SelengkapnyaSelain sarat dengan sejarah pada zaman kolonial, Semarang kini juga kental dengan berbagai wisata berbasis edukasi.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya, tersimpan cerita tragis yang dialami oleh para pendaki Gunung Singgalang ini.
Baca SelengkapnyaGunung yang memiliki ketinggian 1.726 di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki beberapa nama lain, seperti Solawa Agam, Solawaik Agam, hingga Selawadjanten.
Baca Selengkapnya