Sudarshan Gautam, pria tanpa tangan yang raih puncak dunia
Merdeka.com - Kekuatan dari keinginan dan semangat ditunjukkan oleh Sudarshan Gautam, seorang pria yang berhasil mencapai puncak Everest setelah bertahun-tahun berlatih dan mengumpulkan dana.
Gautam bukanlah orang biasa. Pria ini telah menjalani amputasi kedua tangannya. Gautam kehilangan tangan ketika remaja, saat layang-layangnya mengenai kabel listrik. Meski begitu, kehilangan kedua tangan tak menjadikan pria ini seorang yang patah semangat. Pria asal Calgary ini memiliki impian untuk meraih puncak dunia, Everest.
"Aku merasa sangat bangga karena bisa berada di puncak Gunung Everest. Ini karena aspirasi yang kalian berikan, para pendukungku. Aku telah berhasil menggapai mimpiku dan aku sangat bahagia," tulisnya di Facebook, seperti dilansir oleh Newser (21/05).
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Siapa yang pertama kali menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Bagaimana mencapai puncak Gunung Gamalama? Untuk bisa mencapai Gunung Gamalama, ada dua jalur yang bisa dilalui yaitu melalui kota Marikurubu dan Moya.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Siapa yang pertama kali mencapai puncak Everest? Meskipun Edmund Hillary dan Tenzing Norgay tercatat secara resmi sebagai orang pertama yang mencapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1953, penemuan terbaru oleh pembuat film dan pendaki AS, Jimmy Chin, kembali memicu spekulasi tentang pencapaian Mallory dan Irvine.
-
Bagaimana cara pria Tiongkok itu memecahkan rekor Guinness? Agar dapat mencetak rekor dan divalidasi oleh Guinness, orang yang mencoba trik human water fountain ini harus terus-menerus mengeluarkan air dari mulutnya.
Gautam saat menaklukkan Everest
Gautam yang merupakan pendaki berpengalaman ini telah melakukan banyak pendakian ke seluruh gunung-gunung dunia. Ini dilakukannya untuk menyebarkan pesan "disability is not inability," bahwa kekurangan bukan berarti tidak mampu.
Selain mewujudkan cita-citanya, Gautam juga melakukan pendakian untuk mengumpulkan dana bagi orang-orang catat dan anak yatim piatu di negaranya. Awalnya pendakian ini membuat keluarga dan temannya khawatir. Mereka terus menunggu kabar dari Gautam. Namun setelah Gautam mengirim kabar, mereka semua ikut bahagia.
"Kami tak bisa berkata-kata. Dia ada di puncak dunia, tempat yang selalu diimpikannya," ungkap Tirath Mahal, salah satu teman Gautam.
Mahal mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Gautam adalah inspirasi bagi semua orang. Banyak orang yang masih malas-malasan untuk mengejar mimpi mereka, padahal mereka tak kekurangan suatu apapun. Sementara Gautam yang memiliki kekurangan bahkan bisa mendaki ke puncak dunia. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah seorang pria dengan tinggi hanya 1 meter bisa menyandang profesi dokter? Yuk, simak jawabannya melalui kisah Ganesh Baraiya ini!
Baca SelengkapnyaKeterbatasan fisik tak membuatnya berkecil hati. Ia membuktikan jika disabilitas bukanlah sebuah halangan.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaUnik, tangan pria ini sebesar kaki orang dewasa. Ia pun mendapat julukan Popeye Indonesia.
Baca SelengkapnyaTemuan sepatu bot milik Sandy Irvine memberikan harapan baru terkait jejak pendakian yang dilakukan Irvine dan Mallory.
Baca SelengkapnyaBerusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita seorang pria yang mendapatkan reward karena lahir di pesawat.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengungkapkan rasa kehilangan terhadap satu sosok yang dikagumi. Bahkan ia sudah menganggap bahwa sosok mendiang merupakan rekan, hingga mentor.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.
Baca SelengkapnyaPerjalanan spiritual Denny mencari Tuhan berjalan penuh liku dan tantangan.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca Selengkapnya