Susahnya jadi guru perbatasan, ngajar di kebun dan sepi murid
Merdeka.com - Weny Nilasari cuma satu dari segelintir guru yang merasakan susahnya mengajar di perbatasan. Sebenarnya kurang tepat menyebut tempat perempuan berhijab asal Malang ini mengabdi sebagai perbatasan. Daerah tempat Weny mengajar sudah masuk ke wilayah Kinabalu, Malaysia. Di sana dia mengajar anak-anak para buruh perkebunan sawit asal Indonesia.
Namun upayanya untuk menyampaikan ilmu pada anak-anak Indonesia pun tak mudah. Pasalnya tempat dinas Weny jauh dari kota. Tak ada kantor guru yang nyaman. Bahkan ruang kelas tempat mengajar pun tak bisa disebut memadai. Kalau guru-guru di perkotaan Indonesia saja harus susah payah mendidik murid, Weny dan kawan-kawan senasib di perbatasan harus banting tulang lebih keras lagi.
Sebenarnya Weny adalah seorang sarjana pertanian, sama sekali tak ada latar pendidikan guru. Pengalamannya mengajar pun cuma sebatas menjadi guru les. Tetapi Weny berhasil lolos seleksi untuk mengikuti program mengajar di daerah-daerah perbatasan.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru mengajarkan musik kepada siswa ABK? Gendot mengatakan, mengajar siswa ABK harus dilakukan dengan memberikan contoh terlebih dahulu. Di sini, ia dan para pengajar lain harus terlebih dahulu memainkan musik yang ingin diajarkan. Ia mengungkapkan, ada tiga tahapan metode yang dikembangkan untuk mengajar siswa ABK. Metode pertama adalah mendengarkan, kedua adalah menghafal, dan yang ketiga adalah mempraktikkan dengan cara pengulangan. 'Cara ini mudah diterapkan untuk anak ABK, dan digunakan agar tatarannya sama dengan yang tidak ABK. Apalagi belajar musik ini selalu terkait dengan notasi,' kata Gendot seperti dikutip dari YouTube BRIN Indonesia.
-
Siapa yang melamar menjadi guru? Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : Safitri RahayuTempat/tanggal lahir : Magelang, 23 April 1996Agama : IslamPendidikan terakhir : Universitas PadjajaranGelar : Sarjana PendidikanAgama : IslamAlamat : Jalan Surabaya No. 59 Kota MalangNomor Telepon : 081234567890 Mengajukan lamaran untuk menjadi tenaga pengajar di SD Harapan Nusantara, Malang.
-
Siapa yang menjadi objek cerita lucu tentang guru di sekolah? Cerita Lucu Bahasa Indonesia: Keceplosan Guru mengabsen murid di sekolah. Ternyata Delon tidak masuk. Tiba-tiba, kepala sekolah memanggil guru yang sedang mengabsen.Kepala sekolah: 'Ini ada telepon.'Guru: 'Halo...'Penelpon: 'Halo, saya mau memberitahu bahwa Delon sedang sakit jadi tidak bisa masuk sekolah.'Guru: 'Maaf ... ini dari siapa?'Penelpon: 'Ini dari ayah saya.'Guru : ?????&%^&$*^%????
Berikut ini sekelumit suka-duka mengajar di pedalaman Kinabalu yang dia sampaikan pada Merdeka.com.
Lumayan, cuma 6 jam perjalanan
Weny menganggap nasibnya sebagai guru di Kinabalu cukup lumayan. Dia masih kebagian rumah dinas dari salah satu perusahaan. Jarak yang harus ditempuh dari rumah ke tempat anak didik berkumpul pun baginya masih cukup dekat, hanya 6 jam perjalanan.
Persyaratan yang dia ajukan yaitu tempat untuk mengajar pun dipenuhi oleh perusahaan. Meskipun kadang hanya ruang kelas bobrok, gubuk, atau malah tenda. Selain itu dia masih harus mendatangi lokasi yang berbeda-beda setiap mengajar. Maklum, anak didiknya yang total berjumlah 78 orang itu belajar di sekolah milik perusahaan perkebunan yang berbeda-beda.
Setiap perusahaan perkebunan di Kinabalu wajib mendirikan sekolah sebagai bentuk CSR (Corporate Social Responsibility). Pada usia 0-5 tahun, setiap anak wajib ditempatkan di kandang budak (tempat penitipan anak) selagi para orang tua bekerja. Setelah itu mereka wajib mengikuti pendidikan humana yang terdiri dari tadika (TK) dan darjah (SD).
Dulunya anak-anak TKI ini masih diperbolehkan menempuh pendidikan di sekolah kerajaan. Namun kebijakan baru melarang mereka bersekolah bersama anak-anak Malaysia. Jadi untuk pendidikan mereka harus bergantung pada sekolah perusahaan yang biasanya juga disokong oleh yayasan nirlaba.
Menurut Weny, banyak rekan-rekannya yang lebih susah. Terutama guru-guru lelaki yang benar-benar ditempatkan di perbatasan. Mereka harus menempuh medan yang jauh lebih berat untuk menemui anak didik. Menempuh jarak sejauh 24 km setiap hari pun bukan tak mungkin.
"Ada teman saya yang mengajar di tempat yang lebih pelosok," tuturnya. "Sekolahnya benar-benar terbuka, karena memang semuanya terbuka, baik bangunan maupun penerimaan siswanya. Jadi tempat mengajarnya itu berupa tenda, dan muridnya ada sekitar 100 anak."
"Gurunya cuma ada dua orang. Kalau cuaca lagi buruk, mereka semua menyempit ke tengah tenda. Pernah suatu hari, ketika cuaca lagi buruk karena ada angin kencang, atap tenda diterbangkan angin."
Tak ada ruangan, kebun dan rumah guru pun jadi kelas dadakan
Mengajar dengan sumber daya seadanya membuat Weny dan kawan-kawan harus kreatif. Karena umumnya ruang tempat belajar mengajar yang disediakan tiap perusahaan hanya satu, tiga kelas yang berbeda tingkatan harus belajar bersama.
Untungnya para guru ini sudah dibekali metode khusus untuk mengajar beberapa kelas sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Biasanya dia menyiapkan materi yang sama, lalu memberikan pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda untuk masing-masing kelas.
Anak-anak buruh sawit di Kinabalu sedang belajar di kelas. ©Weny NilasariTak jarang Weny dan kawan-kawan harus mengajar di tengah kebun, di dalam tenda yang dibuat dengan bahan seadanya. Jika ruang kelas tak ada, halaman atau teras rumah dinas guru pun beralih fungsi jadi kelas darurat.
Dari 10 murid, protol jadi tinggal 2
Di samping fasilitas seadanya, yang menjadi kesulitan terbesar bagi Weny untuk mengabdi justru berasal dari murid-muridnya sendiri.
Dari sekian banyak anak TKI di Sabah, mungkin yang menempuh pendidikan tak sampai ratusan. Murid-murid Weny sendiri tak sampai 100 orang. Anak-anak di sini umumnya memiliki minat belajar yang tergolong rendah. Sejak awal orang tua kurang menanamkan pentingnya pendidikan kepada anak-anak. Tak sedikit yang memutuskan agar anaknya ikut membantu di perkebunan selepas darjah.
Anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke sekolah CLC (Community Learning Center), sekolah lanjutan yang dinaungi oleh pemerintah Indonesia pun biasanya tak banyak. Sebagian besar memilih mundur di tengah jalan.
"Kebanyakan yang masuk CLC beranggapan bahwa sekolah di CLC itu susah, dan mereka juga banyak yang protol. Jadi misalkan dalam satu perusahaan ada 10 anak CLC, nanti lama-lama itu protol jadi tinggal 2, selalu setiap tahun seperti itu."
Belum lagi kendala bahasa yang membuat komunikasi antara guru dan murid semakin sulit. Maklum, anak-anak ini lebih akrab dengan bahasa melayu.
Tetapi kesulitan-kesulitan itu tak lantas membuat para guru Indonesia patah arang. Mereka mengusahakan berbagai cara agar murid yang masih gigih belajar ini tetap semangat, kalau perlu sampai mendapatkan beasiswa dari pemerintah.
Salah satu murid Weny sedang membaca di depan kelas ©Weny NilasariPada kenyataannya sejumlah murid memang berhasil menunjukkan prestasi gemilang. Bahkan ada yang mendapat beasiswa untuk meneruskan SMA dan kuliah di Indonesia.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaAwalnya, ia merasa tugas ini berat karena perjalanan yang melelahkan dan fasilitas yang terbatas, namun kenyataannya berbeda dari yang dibayangkannya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaGuru yang dulunya penuh wibawa di ruang kelas kini harus berjuang mengais rezeki di tengah keramaian terminal.
Baca SelengkapnyaDua siswa tersebut diterima dari jalur afirmasi dan zonasi.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.
Baca SelengkapnyaTantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca Selengkapnya