Takut kiamat, pria ini bikin 'benteng anti-kiamat'
Merdeka.com - Tidak ada yang tahu kapan kiamat akan datang. Namun menariknya, sebuah keluarga di Amerika telah membangun sebuah benteng untuk bertahan dari kiamat.
Brent Sr. percaya bahwa kiamat akan dipicu oleh gelombang elektromagnetik yang kuat, yang akan memadamkan seluruh jaringan listrik dan membawa umat manusia memasuki zaman kegelapan. Untuk bertahan dari kiamat, dia dan keluarganya sedang membangun sebuah benteng yang dilengkapi dengan jembatan dan bunker bawah tanah.
-
Siapa yang membangun bunker kiamat? Merupakan bagian dari Vivos xPoint, bunker ini diberi harga $55.000 (sekitar Rp859 juta) ditambah biaya sewa tanah tahunan sebesar $1.091 (sekitar Rp17 juta).
-
Dari mana keluarga ini berasal? Dikutip dari Hindustan Times, keluarga yang berasal dari Larkana ini memegang rekor Guinness World sejak 2019.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Bagaimana cara mereka hidup? Pada dasarnya, mereka hanya mengurung diri sepanjang hari di kamar tanpa pergi ke mana pun, kecuali sesekali ke perpustakaan atau berbelanja di toko sekitar rumah.
-
Bagaimana keluarga Muhanah bertahan hidup? Untuk bertahan hidup, mereka hanya bisa mengandalkan hasil pertanian yang tidak seberapa. Itupun, lahan yang digarap merupakan milik orang lain.
-
Bagaimana bunker kiamat menyelamatkan jiwa? Ketika keadaan memburuk, Vivos dapat menjadi rencana cadangan untuk bertahan hidup. Jadi, ketika orang-orang berjuang untuk mencari solusi, para anggota akan berangkat ke tempat penampungan dan mengunci pintu peledaknya. Tempat penampungan itu juga memiliki operasi otonom minimal satu tahun tanpa adanya orang yang perlu kembali ke permukaan.
Photo:National Geographic Channel
Brent membangun bentengnya di atas perbukitan besar yang berada jauh di dalam hutan di North Carolina, Amerika. Dia dan keluarganya tampak telah bersiap-siap untuk menyambut datangnya hari kiamat. Mereka bahkan telah belajar cara menggunakan senjata yang berasal dari abad pertengahan seperti busur dan ketapel, serta membangun sebuah benteng yang akan melindungi mereka dari perampok.
Brent Sr, sebagaimana dilansir National Geographic Channel, adalah seorang pensiunan perwira infanteri. Anak-anak Brent sebetulnya tidak terlalu ambil pusing tentang rumor kapan datangnya kiamat. Bagi mereka, membangun sebuah benteng abad pertengahan merupakan hal yang mengasyikkan dan jika kiamat tidak datang, benteng itu akan menjadi tempat liburan yang asyik untuk keluarga.
"Setiap anak akan mendapat izin untuk tinggal di benteng selama lima minggu setiap tahun," kata Brent dalam wawancara dengan LiveScience.
Brent dan keluarganya juga sempat menjadi bagian dari reality show tanpa naskah dalam program National Geographic Channel’s “Doomsday Castle“ yang ditayangkan pada tanggal 13 Agustus lalu. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat disulap menjadi rumah beton yang diklaim bisa jadi tempat berlindung selamatkan jiwa.
Baca SelengkapnyaBangunan ini jadi properti termahal dalam sejarah AS.
Baca SelengkapnyaTujuan menarik viewers hingga tempat berlindung saat dunia sedang mengalami kekacauan
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sang istri mengasuh anaknya sambil bersabar menunggu suami pulang berburu ke hutan untuk makan sore ini.
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaMomen pria bagikan kenangan potret rumah di Google Maps sebelum peristiwa tsunami di Palu. Potretnya bikin pilu.
Baca SelengkapnyaRumah ini ternyata pemberian dari seorang kiai. Begini potretnya yang bikin miris.
Baca Selengkapnya