Teh bunga mekar China, khasiat dan keindahan dalam secangkir minuman

Merdeka.com - Teh bunga mekar, flowering tea (teh yang berbunga), blooming tea (teh mekar), artistic tea (teh artistik). Ada banyak nama yang digunakan untuk menyebut minuman ini. Yang pasti, minuman khas China ini adalah secangkir karya seni yang menyuguhkan pengalaman unik saat menyisip teh panas.
Pada dasarnya, minuman ini tak berbeda jauh dengan teh China lainnya. Terbuat dari campuran daun teh dan bunga yang dikeringkan. Yang menjadikannya unik adalah bentuk teh yang tampak seperti rangkaian bunga saat diseduh.
Dilansir Teavivre, teh bunga ini dibuat dengan menjahit daun teh jarum perak Fujian dengan bunga-bungaan kering. Daun teh menjadi dasar rangkaian bunga. Bunga yang digunakan pun tak melulu satu jenis. Kadang teh bunga hadir dengan dua tangkai bunga marigold atau melati. Sebelum diseduh, teh tampak seperti bola kering berwarna cokelat.
Karena dibuat untuk tujuan artistik, tingkat kerumitan rangkaian bunga dan daun teh merupakan poin paling penting. Bunga yang digunakan pun bervariasi. Antara lain gomphrena, krisan, marigold, carnation, lili, melati, dan osmanthus.
Sejarah teh bunga China masih simpang siur. Meskipun teh dengan campuran bunga sudah menjadi bagian dari budaya China sejak ribuan tahun lalu, menurut situs Yaya Tea House, teh bunga mekar sendiri diciptakan pada zaman modern.
Menurut Tea Beyond, ada dua orang yang mempelopori pembuatan teh bunga mekar. Yang pertama adalah anak seorang petani teh di An Hui. Terinspirasi dari sayuran kering yang biasa disiapkan ibunya untuk musim dingin, seorang pemuda membuat lu mu dan (peony hijau) pada tahun 80-an. Minuman tersebut dibuat dengan cara mengikat daun teh yang mekar seperti bunga peony saat diseduh dengan air panas.
Sebuah keluarga dari China selatan juga mengkreasikan teh bunga mekar versi mereka sendiri. Keluarga pemilik pabrik teh ini nyaris bangkrut karena tak mampu menghadapi gempuran teh hijau di pasaran. Padahal keluarga mereka hanya menanam dan mengolah teh putih atau oolong. Suatu hari, salah satu putra keluarga tersebut mencetuskan ide untuk meracik minuman dari daun teh dan bunga.
Ide itu dia dapatkan saat berkunjung ke salah satu rumah minum teh. Dia memperhatikan tamu-tamu yang kerap memesan dua cangkir teh berbeda. Pasalnya, tamu wanita lebih menyukai teh bunga yang rasanya lembut, sementara pelanggan pria lebih menyukai teh keras. Kemudian pria tersebut meminta saudara perempuannya untuk membuatkan campuran teh dari kedua bahan tersebut. Namun sang saudara perempuan punya ide yang lebih cemerlang. Dia menjahit daun teh dan bunga bersamaan, kemudian menyeduhnya dengan air panas.
Untuk menikmati keindahannya, teh ini harus diseduh dalam peralatan minum berbahan kaca. Tak hanya sedap dipandang, teh ini memiliki rasa yang kaya dan sejumlah khasiat, antara lain menurunkan tekanan darah dan membersihkan racun dari dalam tubuh.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya