Ternyata konsep keadilan pada balita berbeda dengan usia setelahnya
Merdeka.com - Memberi hukuman dan teguran yang adil merupakan hal yang cukup berat untuk dilakukan oleh orang tua dan guru. Sering kali ketika melakukan hal tersebut agar anak insyaf dan tidak mengulangi perbuatannya, sering timbul protes bahwa hal yang dilakukan tersebut tidak adil. Berdasar penelitian ternyata diketahui bahwa penilaian seorang anak terhadap keadilan dipengaruhi oleh usianya.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian yang dilakukan oleh U-M Center for Human Growth and Development mencoba untuk melihat bagaimana pandangan anak-anak terhadap hadiah dan hukuman yang diberikan. Penelitian tersebut dilakukan terhadap anak dengan rentang usia 5 hingga 10 tahun.
Berdasar penelitian tersebut diketahui bahwa pada anak-anak usia empat hingga lima tahun, mereka menganggap sebuah hukuman atau hadiah yang diberikan terhadap seluruh kelas karena perbuatan seorang merupakan hal yang adil. Namun pada usia setelahnya hal tersebut dianggap tidak adil.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Apa dampak hukuman fisik pada anak? Hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis, serta dapat mengganggu hubungan yang seharusnya harmonis antara orang tua dan anak.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa hukuman fisik tidak efektif mengubah perilaku anak? 'Saat ini, banyak orangtua yang menggunakan hukuman fisik, tetapi anak tetap tidak mengalami perubahan, yang menunjukkan bahwa cara ini tidak efektif dalam mendidik anak untuk jera dan memperbaiki perilakunya. Mungkin perlu pendekatan yang berbeda,' ungkap Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi.
-
Kenapa anak merasa kecewa dengan orang tua? Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki.
-
Kenapa anak-anak merasa malu karena perjudian orang tua? Anak-anak yang berada dalam keluarga dengan masalah perjudian cenderung mengalami tekanan emosional. Mereka mungkin merasa terisolasi, malu, atau bahkan kehilangan kepercayaan diri akibat stigma dan dampak finansial yang sering kali menyertai perjudian.
Anak-anak pada usia balita cenderung menganggap bahwa hukuman yang diterima oleh seluruh orang karena perbuatan satu orang merupakan hal yang adil. Namun ketika anak mulai tumbuh terutama ketika telah masuk Sekolah Dasar, hal ini berubah dan cara pandang mereka terhadap keadilan mulai dipengaruhi oleh orang dewasa.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca SelengkapnyaFaktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.
Baca SelengkapnyaMemukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Baca SelengkapnyaKebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaHubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.
Baca Selengkapnya