Tren konyol, semprot aerosol deodoran ke kaki hingga luka
Merdeka.com - Ada-ada saja yang dilakukan beberapa remaja ini. Para remaja ini sengaja menyemprotkan aerosol deodoran ke kaki mereka hingga meninggalkan bekas luka. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Mereka bahkan memfilmkan diri mereka ketika sedang melakukan aksi konyol itu. Untuk melihat siapa yang bisa bertahan paling lama. Beberapa remaja dari seluruh dunia tampaknya telah berpartisipasi dalam tantangan aneh itu.
Beberapa di antara mereka bahkan telah mengunggah video di YouTube dan situs jejaring sosial lainnya. Dalam beberapa video, Anda bisa melihat bagaimana mereka menyemprotkan aerosol ke kaki hingga kulit melepuh. Dalam kasus terburuk, tren konyol ini bisa merusak jaringan parut, yang bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit.
-
Apa itu bau kaki? Bau kaki atau dalam istilah medis disebut bromodosis adalah kondisi di mana kaki mengeluarkan aroma tidak sedap. Hal ini umumnya disebabkan oleh penumpukan keringat dan bakteri pada area kaki. Meski terdengar sederhana, bau kaki dapat sangat mengganggu dan menurunkan kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik.
-
Apa penyebab bau kaki? Salah satu hal yang bisa menyebabkan kaki menjadi bau adalah bakteri.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Dimana bau kaki muncul? Secara alami, kaki memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibandingkan bagian tubuh lainnya. Kelenjar-kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat sepanjang hari untuk menjaga kelembapan kulit dan mengatur suhu tubuh.
-
Kenapa bau kaki muncul? Secara alami, kaki memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibandingkan bagian tubuh lainnya. Kelenjar-kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat sepanjang hari untuk menjaga kelembapan kulit dan mengatur suhu tubuh. Namun, ketika keringat berlebih dan tidak dapat menguap dengan baik, kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri yang hidup di kaki akan memecah keringat yang dihasilkan. Proses pemecahan inilah yang kemudian menghasilkan senyawa berbau tidak sedap. Semakin banyak keringat yang dihasilkan dan semakin lama keringat tertahan di kaki, maka semakin kuat pula aroma yang dihasilkan.
Photo by Youtube
Menurut juru bicara British Skin Foundation, seperti dilansir odditycentral, aksi konyol ini bisa menyakiti dan merusak kulit. Dia juga mengimbau untuk menggunakan produk ini (aerosol) secara tepat dan bertanggung jawab.
Ini beberapa video yang mempertontonkan aksi konyol tersebut!
Apa tanggapan Anda tentang tren konyol ini? (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua polisi dilempari cairan diduga air keras saat membubarkan tawuran di Jalan Joglo Raya Kembangan Jakarta Barat pada Sabtu (21/9) pukul 04.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAipda Ibrohim disebut berusaha membubarkan sekelompok remaja tersebut karena diduga hendak melakukan tawuran.
Baca Selengkapnyatawuran yang terjadi di perempatan Alexis Jembatan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaDua anggota yang mengalami luka atas nama Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Gerald D' Hargado.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPelaku penyiraman air keras ke empat siswa SMP berkendara secara berboncengan.
Baca Selengkapnyapihak sekolah langsung memanggil para orangtua dari para siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku tersebut kini telah masuk ke dalam daftar DPO.
Baca Selengkapnya