Turkmenistan akan segera buka bandara megah berbentuk burung falcon
Merdeka.com - Ashgabat, ibukota Turkmenistan akan segera memiliki bandara baru. Bandara dengan arsitektur megah ini mengadopsi bentuk burung falcon yang tengah mengepakkan sayap, sesuai dengan maskot nasional negara tersebut.
Dilansir Bored Panda, Pembangunan gedung berbentuk falcon ini menelan biaya hingga $ 2,3 miliar dan dapat menerbangkan lebih dari 1600 penumpang per jam. Dilansir BBC, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov menyebut bandara tersebut bisa memfasilitasi potensi aktivitas transit yang padat.
-
Dimana taksi terbang akan beroperasi? Joby Aviation merupakan perusahaan pengembang taksi terbang asal AS. Mengutip KhaleejTimes, Jumat (26/4), dengan menggunakan taksi terbang, akan memangkas waktu perjalanan antara Abu Dhabi dan Dubai.
-
Bagaimana Lapangan Terbang Gorda dibangun? Padahal, saat itu pasukan militer Jepang tidak memakai bantuan semen, aspal maupun campuran beton agregat yang kokoh layaknya landasan pacu era sekarang.
-
Di mana mereka terbang? Penerbangan mereka yang berlangsung selama 64 hari, 22 jam, dan 19 menit di atas Las Vegas berhasil memecahkan rekor penerbangan terlama di dunia pada saat itu.
-
Bagaimana burung bangau Sarus terbang? Meskipun ukurannya tidak praktis, burung bangau Sarus dapat mencapai kecepatan yang mengesankan di darat – burung bangau dilaporkan dapat terbang hingga 72 kilometer per jam (45 mil per jam), seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (18/12).
-
Mengapa penduduk setempat memilih terbang daripada naik feri? Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis di Kepulauan Orkney yang membuat perjalanan melalui laut menjadi tidak praktis.
-
Apa nama transportasi udara dalam bahasa Inggris? Nama transportasi udara dalam Bahasa Inggris serta transportasi darat dan laut bisa jadi alternatif pelajaran bagi si kecil.
Walaupun begitu, tak sedikit pihak yang menyangsikan efisiensi pembangunan bandara tersebut. Ashgabat memiliki sejumlah bangunan terkenal dengan arsitektur menakjubkan. Kota ini juga memiliki dua patung emas berukuran raksasa Berdymukhamedov dan pendahulunya, Saparmyrat Niyazov. Namun negara yang sempat menjadi bagian dari Uni Soviet itu bukan termasuk tujuan wisata populer. Pada tahun 2015 saja, negara ini hanya kedatangan 105.000 turis. Selain itu, birokrasi pengurusan visa di negara ini juga tergolong sulit.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panjang landasan pacu bandara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBandara IKN memiliki landasan pacu lebih luas dari bandara yang ada di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca SelengkapnyaVirgin Galactic membuka penerbangan pesawat komersial luar angkasa bagi anda yang tertarik untuk mencobanya.
Baca SelengkapnyaPro-kontra pemindahan operasional penerbangan sipil dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi yakin Kertajati jadi bandara masa depan.
Baca SelengkapnyaBandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa para penumpang harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh untuk menuju gate di bandara? Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaJika uji kelaikan yang akan dilaksanakan esok dinyatakan berhasil maka Bandara IKN segera dipergunakan.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bandara Kertajati sangat rumit. Bahkan proyek ini sempat mangkrak selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaBandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaTujuan awalnya adalah untuk meningkatkan kapasitas penumpang Bandara Soekarno-Hatta agar mampu menampung lonjakan jumlah pengguna layanan transportasi udara.
Baca Selengkapnya