Unik, biro jodoh ini pasangkan pria dan wanita berdasar bau badan
Merdeka.com - Kalau biasanya biro jodoh memilihkan pasangan berdasar kesamaan sifat, hobi, atau fisik, biro jodoh yang satu ini punya cara berbeda. Mereka mencoba mencarikan jodoh berdasar aroma tubuh.
Inilah Smell Dating, biro jodoh yang diklaim sebagai 'layanan kencan berdasar bau yang dikirimkan lewat surat' pertama di dunia. Di sini orang-orang lajang dipasangkan berdasarkan reaksi mereka terhadap bau badan satu sama lain.
Dilansir Oddity Central, Smell Dating didirikan oleh Tega Brain dan Sam Lavigne. Brain adalah seorang seniman artis dan guru di School for Poetic Computation New York. Sementara Lavigne merupakan editor dan peneliti di New York University.
-
Kenapa bau badan jadi masalah? Masalah ini bisa menjadi hambatan besar dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam situasi sosial maupun profesional.
-
Mengapa bau badan muncul? Bau badan terjadi ketika bakteri di kulit bersentuhan dengan keringat.
-
Apa yang terjadi pada manusia? Hampir 1 Juta tahun yang lalu, populasi dunia hanya berjumlah 1.300 orang dalam kurun waktu lebih dari 100.000 tahun.
-
Apa penyebab bau badan? 'Penyebab bau badan lebih berkaitan dengan masalah metabolisme atau adanya infeksi bakteri. Bakteri ini biasanya menempel di area tubuh seperti paha, leher, dan ketiak, yang memiliki kelenjar keringat apokrin,' tambahnya.
-
Apa yang menyebabkan bau badan? Baik itu disebabkan oleh faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, atau kurangnya perawatan tubuh yang tepat, bau badan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.
-
Siapa yang paling rentan bau badan? Biasanya, anak tidak akan terlalu mempermasalahkannya hingga mereka memasuki usia pubertas. Masa pubertas adalah tahap perkembangan alami di mana tubuh anak mengalami perubahan besar.
Smell Dating sebenarnya lebih cocok disebut proyek seni daripada bisnis. Brain dan Lavigne mencoba membuktikan akurasi feromon dalam menarik pasangan.
"Kebanyakan layanan kencan normal mengandalkan gambar profil dan asumsi-asumsi yang berasal dari informasi visual," jelas Brain. Sementara layanan kencan yang dia dirikan menawarkan sesuatu yang berbeda. "Anda benar-benar menyukai bau seseorang atau tidak sama sekali. Ini jauh lebih mendasar."
" Kami ingin melihat apakah orang akan tertarik untuk bertemu orang lain hanya berdasarkan satu informasi ini daripada setumpuk informasi yang biasanya Anda dapatkan" tambah Lavigne.
Layanan kencan Smell Dating © Smell DatingDua rekanan ini memulai Smell Dating dengan 100 klien, masing-masing dikenakan biaya $ 25. Masing-masing klien dikirimi kaos untuk dipakai selama tiga hari berturut-turut. Dilarang keras mandi, memakai prafum, dan memakai deodoran agar aroma alami tubuh tidak tercampur dengan bau-bauan lain.
Pakaian-pakaian ini kemudian dikirim kembali ke sweat shop Smell Dating yang berlokasi di New York University. Kemudian, Brain dan Lavigne memotong setiap kaos menjadi beberapa potongan kecil dan membungkusnya menjadi satu paket yang berisi 10 potongan kain dengan aroma berbeda. Paket tersebut dikirimkan kembali ke setiap klien. Kali ini, mereka diminta untuk mengendus isinya dan mengidentifikasi bau yang mereka sukai.
"Jika seseorang yang baunya Anda sukai juga menyukai bau Anda, kami akan memfasilitasi pertukaran informasi kontak. Sisanya terserah padamu."
Sejauh ini belum diketahui bagaimana hasil yang diperoleh dari metode perjodohan unik ini. Namun Reuters melaporkan bahwa banyak klien yang menyambut hangat hadirnya layanan unik ini.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lamaran ini digelar di kantor saat jam istirahat dan diramaikan oleh rekan-rekan kerja.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaApakah feromon dapat menjadi bagian aktif dari proses perilaku ketertarikan seksual?
Baca SelengkapnyaDia bercerita soal kepribadian sang pacar yang menuai gelak tawa.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah viral pasangan suami istri yang dulu tanpa sengaja sempat satu frame foto.
Baca SelengkapnyaPria ini sering membuat konten memotret orang asing secara random. Kini pria itu menikah dengan perempuan yang dipotret untuk kontennya dulu.
Baca SelengkapnyaProses cari jodoh ini hanya dilakukan pada bulan khusus
Baca SelengkapnyaIstilah pick me viral di Tik Tok dan menjadi bahaga gaul.
Baca SelengkapnyaDi momen pernikahannya sendiri, sang mempelai pria mengungkap cerita di balik pertemuan pertama keduanya.
Baca SelengkapnyaTradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaHeboh video wanita diduga bercadar buat ajang pencarian jodoh bak 'Take Me Out' di live TikTok, tuai kritik.
Baca Selengkapnya