Unik, deretan alat makan ini bisa disantap tak tersisa
Merdeka.com - Peralatan makan yang bisa disantap? Seperti apa bentuknya? Belakangan ini mulai marak peralatan makan yang bisa dimakan. Mulai dari cangkir, gelas, sendok, hingga mangkuk yang terbuat dari bahan-bahan siap cerna.
Peralatan makan ini merupakan solusi untuk mengurangi limbah plastik atau styrofoam dalam bentuk peralatan makan. Selain aman dimakan, produk-produk ini juga bisa diuraikan oleh alam dalam waktu singkat.
1. Munch Bowls
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana cara membersihkan alat makan dari sisa lemak daging? Mulailah dengan mempersiapkan jeruk nipis atau jeruk limau, lalu belah menjadi dua. Peras jeruk tersebut ke dalam wadah kecil. Anda tidak perlu membuang biji yang ikut masuk ke dalam wadah.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Apa itu food waste? Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Munch Bowls. © Munchbowls.co.za
Munch Bowls menawarkan mangkuk yang bisa dimakan. Bahan yang digunakan untuk membuat mangkuk adalah tepung terigu dari gandum utuh, serat larut, gula, dan minyak canola. Selain itu masih diperkaya dengan antioksidan dari rooibos tea.
Munch Bowls merupakan gagasan kreatif dari The Company Munch Bowls (Pty) Ltd. Perusahaan ini didirikan oleh Georgina de Kock di Western Cape, Afrika Selatan pada tahun 2011. de Kock mengkreasikan Munch Bowls sebagai alternatif bagi peralatan makan yang terbuat dari polystyrene dan plastik.
2. Cookie Shot Glasses
Cookies Shot Glasses. © 2014 TIME
Bagaimana jika susu dan cookies disantap layaknya menenggak tequila dalam satu tegukan? Tampaknya itu yang coba diwujudkan oleh Dominique Ansel, pastry chef asal New York City sang pencipta cronut.
Pada tahun 2014 lalu, Ansel memperkenalkan Cookies Shot Glasses, susu murni dalam gelas lezat yang terbuat dari chocolate chip cookies. Menurut Ansel kepada Eater, dia terinspirasi untuk mengkreasikan Cookies Shot Glasses setelah menyantap biskuit Oreo untuk pertama kalinya.
3. Edible Cup Loliware
Gelas yang bisa dimakan dari Loliware. © Loliware
Sebuah perusahaan bernama Loliware mencoba mewujudkan alternatif dari gelas plastik dengan Edible Cup Loliware. Gelas warna-warni ini bisa menghidangkan minuman sekaligus disantap sebagai cemilan. Uniknya, setiap warna gelas menawarkan rasa yang berbeda, mulai dari teh hijau, ceri, hingga jeruk.
Gelas-gelas Loliware diolah dari gelatin, sari buah, dan pewarna makanan. Selain disantap, gelas ini juga bisa dibuang begitu saja. Dalam hitungan bulan, gelas akan terurai sempurna oleh alam.
4. Scoff-ee Cup
cangkir kopi yang bisa dimakan ©2015 KFC
Jika dilihat sekilas, cangkir ini tak ada bedanya dengan gelas kertas yang biasa digunakan di restoran-restoran cepat saji. Namun ini adalah cangkir ramah lingkungan yang bisa dimakan, terobosan dari KFC pada tahun 2015.
Cangkir khusus ini terbuat dari biskuit renyah yang dibungkus dengan pewarna makanan. Tentu saja gelas ini tak harus
5. Edible Cutlery
Edible Cutlery © Bakeys Foods Private Limited
Edible Cutlery ingin memberikan pengalaman menyantap makanan dengan cara unik, sehat, sekaligus ramah lingkungan. Mereka mencoba mewujudkan gagasan tersebut dalam bentuk sendok sekali pakai yang bisa dimakan.
Peralatan makan Edible Cutlery terdiri dari 3 macam varian, yaitu tawar, manis, dan asin. Uniknya, rasa sendok bisa disesuaikan dengan pesanan. Pedas, bawang, jahe, atau asam manis, semuanya tergantung selera konsumen. Tak hanya enak dan ramah lingkungan, sendok renyah ini juga dilengkapi dengan aneka nutrisi, seperti karoten, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan asam folat.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaSiswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaFasilitas bermain anak tersebut terbuat dari bahan daur ulang.
Baca SelengkapnyaDaun pisang menjadi pembungkus makanan yang lazim digunakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWidi dan Dwi merancang dapur dengan desain artistik yang memiliki nuansa vintage. Berikut adalah potret dapur mereka
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca Selengkapnya