Unik, mural di jalanan Korsel ini hanya muncul saat hujan turun
Merdeka.com - Jalan di Seoul, Korea Selatan ini akan menampilkan 'keajaiban' saat musim hujan. Sebab begitu hujan mengguyur, trotoar di sana akan berubah warna-warni seperti lukisan. Trotoar dari semen dan beton yang suram jadi lebih semarak dengan mural-mural bernuansa ceria.
Dilansir Bored Panda (01/11), mural tersebut merupakan bagian dari Project Monsoon karya sekelompok desainer dari Korea Selatan. Mereka bekerjasama dengan Pantone, perusahaan yang terkenal karena menciptakan sistem warna.
Para desainer itu sengaja menciptakan mural yang hanya bisa memunculkan warna jika tersentuh air. Mural itu dibuat dengan cat hydrochromatic khusus. Mural unik ini akan bertahan selama 3 minggu.
-
Dimana mural bisa diaplikasikan? Menambahkan mural di dindingnya dapat menciptakan suasana yang penuh warna dan mendorong eksplorasi visual yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
-
Bagaimana Mural Solo dibuat? Ia pun mengajak para seniman mural untuk menjadikan kawasan pertokoan di Jalan Gatot Subroto sebagai wadah berkreasi. Tak hanya para seniman, Choirul juga mengajak elemen lain untuk ikut berkolaborasi yaitu para pemilik toko di sepanjang Jalan Gatot Subroto serta Pemerintah Kota Solo.
-
Apa yang digambarkan di mural? Adegan-adegan kehidupan selama Dinasti Tang menghiasi dinding makam, pintu, koridor, dan platform tempat peti mati ditempatkan. Langit-langit kubah ruang tersebut dilukis dengan gambar yang mungkin merupakan naga dan burung phoenix.
-
Siapa yang memulai Mural Solo? Berbagai gambar mural yang terlukis di tembok-tembok toko itu merupakan inisiasi dari Choirul Hidayat, seorang perupa asal Solo.
-
Bagaimana Mural di Kampung Indonesia dibuat? Hadi Wijoyo mengatakan bahwa pembuatannya berlangsung selama berbulan-bulan. Namun menariknya, proses pembuatan mural dibantu oleh pemerintah setempat hingga tuntas seperti sekarang.
-
Apa yang membuat Mural Solo spesial? Menurutku harusnya pemerintah bisa memberi ruang lebih bagi mereka untuk bisa mengeksplorasi kreatifitas mereka melalui gambar-gambar mural tersebut. Selain itu mural-mural ini mencerminkan kepribadian orang Solo yang halus, santun, dan rapih.
Photo credit: School of the Art Institute of Chicago
"Terinspirasi oleh budaya Korea Selatan yang menekankan pentingnya aliran sungai, lukisan memanfaatkan fitur topografi Korea yang membuat aliran dan genangan air hujan di setiap jalan untuk mengisi jalan-jalan dengan warna dan kehidupan," tulis para desainer di situs resmi mereka.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karya mural dari para seniman lokal ini disajikan untuk memperindah dinding-dinding kosong di kawasan Cideng.
Baca SelengkapnyaMembuat geger warga karena hanya turun dan membasahi satu rumah saja.
Baca SelengkapnyaWarna-warna cerah yang diaplikasikan dalam pembuatan mural tersebut membuat kolong Semanggi itu menjadi lebih cantik. Yuk, lihat foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaTerkadang ada lukisan di aspal jalan yang buat melongo. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaPenjelasan kenapa pelangi hanya terlihat 7 warna. Tidak ada warna hitam dan putih.
Baca SelengkapnyaHujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.
Baca SelengkapnyaMekkah diguyur hujan deras tapi air yang turun bukannya dingin melainkan panas.
Baca SelengkapnyaPerpindahan hujan dari satu tempat ke tempat lain menjadi fenomena menakjubkan yang bisa ditangkap mata.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan waktu untuk melukis pemandangan Gunung Merapi di Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya