Unik pengusaha ini kembangkan beragam produk dari serat bambu
Merdeka.com - Bambu selama ini hanya dikenal sebagai bahan dasar pembuatan aneka kerajinan dan beragam jenis alat musik. Namun di tangan Taufiq Rahman, bambu dikembangkan menjadi beragam produk yang memiliki nilai tambah dan bernilai ekonomis.
Di bawah bendera Parker Bamboo Fiber, Taufik membuat beraneka produk seperti kaos kaki, T Shirt dan sepatu. Uniknya semua produk ini terbuat dari bahan dasar serat bambu. Taufik menuturkan usaha pembuatan produk berbahan dasar serat bambu ini dimulai pada tahun 2010. Saat itu dia berpikir untuk mengembangkan produk yang ramah lingkungan.
"Saya memulai usaha ini pada tahun 2011, namun baru tahun 2013 produk berbahan dasar serat bambu ini dilirik konsumen, terutama di negara maju seperti di Eropa dan Jepang. Karena ini merupakan produk eco yang ramah lingkungan," ujar Taufik kepada wartawan saat ditemui di acara Workshop Pengembangan Bambu dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang digelar di Banana Inn Hotel, Jalan Setiabudhi, Selasa (24/11)
-
Apa yang diatasi dengan inovasi ramah lingkungan? Permasalahan lingkungan dapat diatasi dengan mendorong inovasi ramah lingkungan, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang, menghemat air dan listrik, menghindari plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah untuk melestarikan sumber daya alam.
-
Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
-
Apa ide kreatif dari pria ini? Pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai. Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.'Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,' ucap pria tersebut.
-
Mengapa pria ini membuat ide ini? 'Kalau tidak ada kerjaan kita sendiri yang bikin kerjaan itu, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Kita bisa menghasilkan produk dan menghasilkan rupiah,' pungkas dia.
-
Kenapa IKN Nusantara dibuat ramah lingkungan? 'Bangunan IKN dibuat lebih ramah lingkungan, dengan komitmen menjadi kota berkelanjutan, sebagai smart city, smart living. Semua berbasis pada teknologi juga. Serta, dirancang untuk menjadi superhub ekonomi di masa depan.
-
Sampah plastik apa yang diolah di Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Taufik menjelaskan untuk pembuatan produk dari bambu ini melalui serangkaian proses. Pertama, batang bambu dipotong potong kemudian direbus. Setelah dikeringkan, kemudian digiling dan menjadi serabut-serabut bambu. Serabut kemudian direndam dengan enzim khusus dan menjadi serat.
"Setelah menjadi serat kemudian dipintal menjadi benang. Setelah menjadi benang kemudian dirajut dengan mesin rajut. Jadilah lembaran lembaran kain. Setelah menjadi lembaran kain, dibuatlah aneka produk seperti t-shirt, sepatu dan kaos kaki," kata Taufik.
Dalam satu bulan Taufik mampu memproduksi sebanyak 10 ribu kos kaki, 300 t-shirt dan 1000 sepatu. Produk produk ini telah dipasarkan ke berbagai departemen store di Indonesia. Tak hanya itu, Taufik juga mampu mengekspor produknya hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Uzbekistan hingga ke negara-negara Eropa seperti Prancis dan Jerman.
"Untuk ekspor belum ekspor secara besar-besaran. Kita hanya memasok ke butik-butik di sana (luar negeri)," ujarnya.
Untuk kaos kaki dihargai Rp 70 ribu per pasang sedangkan t-shirt dijual dengan harga Rp 300 ribu dan sepatu Rp 800 ribu. Sebagian besar produknya diproduksi berdasarkan pesanan (by order). Hal ini untuk menjaga kestabilan harga produknya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaPembeli gazebo buatan Suherman dan para pekerjanya tidak hanya diminati di pasar Indonesia, tetapi juga menarik minat pembeli luar negeri.
Baca SelengkapnyaOktavirasa atau akrab disapa Okta, mulai mencintai dunia seni sejak mengenyam pendidikan sekolah dasar.
Baca SelengkapnyaProduk Virage Awie pun semakin mendunia dikenal di mancanegara, seperti Prancis, Jepang, Filipina, India dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaWinarsih mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mengembalikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaVirage Awi, nama usaha kerajinan bambu milik Adang, diketahui menjadi salah satu klaster usaha binaan BRI.
Baca SelengkapnyaUntuk pasar ekspor, produk ini dikirim ke sejumlah negara seperti Amerika, Dubai dan Australia, sampai Maldives.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaKisah tersebut tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Baca Selengkapnya