Waktu berbuka di Sharjah, Uni Emirat Arab ditandai dentuman 9 meriam
Merdeka.com - Salah satu tradisi khas bulan Ramadan di Sharjah, Uni Emirat Arab adalah letusan meriam untuk menandakan waktu berbuka. Tahun ini tradisi tersebut kembali dijalankan.
Pada awal bulan puasa, Polisi Sharjah telah menempatkan sembilan meriam di seluruh penjuru Sharjah, yaitu Al Jerain, Masjid Al Nour di Al Majaz, Mugadiar Square, distrik Al Talla, Masjid Al Barrab bin Azib, Al Mirgab, Masjid Bukhari Al di wilayah Timur, Masjid Teraif Al di Kalba, Shaikh Rashid Al Qasimi masjid di Dibba Al Hosn, dan kantor polisi Al Dhaid. Meriam-meriam ini akan ditembakkan pada saat waktu berbuka tiba. Suara tembakan meriam yang berdentumn sekaligus sebagai tanda bagi umat muslim untuk membatalkan puasa.
Menurut keterangan Brigadir Kata Al Zeri, Kepala Kepolisian Sharjah, satuannya telah menjalankan tradisi tersebut selama beberapa tahun terakhir. Ini merupakan bagian dari komitmen sosial mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional Arab.
-
Apa yang unik dari tradisi ramadan di Indonesia? 'Meski terbiasa melihat komunitas Muslim di Manila (Filipina), kemeriahan tradisi berpuasa lebih terasa ketika saya berada di Indonesia,' katanya, Jumat (5/4) mengutip ANTARA.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Siapa saja yang merasakan keunikan tradisi Ramadan di Indonesia? Sejumlah mahasiswa asing yang tengah belajar di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, mengaku menikmati momen Ramadan tahun ini.
-
Apa yang dimaksud dengan melempar jumrah? Melempar jumrah ialah sebuah tindakan melempar tujuh kerikil ke setiap jumrah menggunakan tangan kanan.
-
Kapan tradisi ini dimulai? Tradisi undangan berhadiah kopi saset hingga bumbu masak telah lama digunakan masyarakat Majalengka sebelum melangsungkan hajatan.
-
Mengapa umat Islam melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan peringatan atas tindakan Nabi Ibrahim dalam melawan godaan setan dan menunjukkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
"Dua tembakan untuk menandai awal bulan suci. Satu tembakan sepanjang bulan Ramadan untuk mengumumkan waktu berbuka," kata Al Zeri kepada Khaleej Times (6/6).
Ritual tersebut akan disiarkan secara langsung oleh Sharjah TV. Setelah meriam ditembakkan, para petugas akan membagikan makanan berbuka untuk warga sekitar yang berada di lokasi.
Menembakkan meriam untuk menandai waktu berbuka merupakan salah satu tradisi kuno yang dipraktikkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Beberapa sejarawan yakin kebiasaan ini berawal pada abad 10. Konon salah satu khalifah Fatimiyah di Mesir memerintahkan penempatan meriam di Bukit Muqatam agar seluruh warga bisa mengetahui waktu berbuka.
Di Sharjah sendiri, kebiasaan ini dimulai antara tahun 1924 dan 1950. Shaikh Sultan bin Saqr Al Qasimi yang memperkenalkan tradisi tersebut. Saat itu, empat meriam ditempatkan benteng-benteng Sharjah. Letusan meriam sempat tak terdengar di langit Sharjah pada tahun 1980-an. Namun kebiasaan ini dijalankan kembali pada tahun 1995.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kota Istanbul di Turki menawarkan suasana Ramadan yang sangat unik.
Baca SelengkapnyaAcara ini tampak meriah dengan suasana kota yang dihiasi berbagai lampu, balon-balon, dan dekorasi bendera.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaKonon anak-anak Betawi dulu sering melihat meriam Belanda dan mempraktikkan cara menggunakannya di bleduran.
Baca SelengkapnyaMelempar jumrah merupakan salah satu rukun haji, setelah jemaah melalui wukuf di Padang Arafah.
Baca SelengkapnyaTradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaTradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaTak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBagi umat Islam, tanggal 10 Muharram dianggap sebagai hari spesial. Banyak peristiwa besar yang terjadi pada tanggal itu.
Baca SelengkapnyaKontrol emosi, pengendalian diri, dan melaksanakan perbuatan dengan penuh kesadaran diperlukan saat melaksanakan rukun haji ini.
Baca SelengkapnyaSituasi Masjidil Haram pada hati pertama pun nampak penuh dengan jamaah yang ingin menghabiskan waktu
Baca SelengkapnyaTak hanya menampilkan pesta kembang api, sejumlah pertunjukan unik lainnya juga ditampilkan dalam momen tersebut.
Baca Selengkapnya