Walaupun bakat nol, bikin karya seni tetap ampuh atasi stres
Merdeka.com - Melakukan aktivitas yang melibatkan seni ternyata ampuh untuk menurunkan tingkat stres. Tak perlu khawatir jika kamu merasa tak punya bakat seni, sebab hal tersebut tak mempengaruhi 'keampuhannya' dalam mengatasi stres.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Girija Kaimal, asisten profesor terapi seni kreatif di Drexel University. Dilansir The Huffington Post (16/6), baru-baru ini Kaimal memimpin sebuah studi yang menguji efek aktivitas seni pada hormon yang berhubungan dengan stres.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam makalah Art Therapy: Journal of American Art Therapy Association ini mengemukakan bukti bahwa aktivitas kreatif selama 45 menit bisa mengurangi stres secara signifikan. Lebih jauh lagi, hasil penelitian menunjukkan kalau ada atau tidaknya pengalaman artistik tidak berpengaruh pada efektivitas terapi.
-
Bagaimana hobi membantu mengatasi stres? Hobi juga membantu mengatasi stres dari tanggung jawab harian. Sebuah studi menemukan bahwa hobi dapat mengurangi dampak negatif dari jam kerja yang panjang terhadap kesehatan mental.
-
Kenapa stres bisa jadi positif? Eustress biasanya terjadi ketika seseorang merasa percaya diri dalam kemampuannya untuk menyelesaikan masalah atau menghadapi situasi tertentu.
-
Gimana olahraga bantu hilangkan stres? Olahraga dapat membantu meningkatkan produksi neurotransmiter otak –yang membuat Anda merasa bahagia– disebut endorfin.
-
Gimana cara mengatasi stres? Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
-
Bagaimana cara untuk mengasah bakat? Latihan yang konsisten adalah kunci mengasah bakat.
-
Apa saja yang bisa mengurangi stress? Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi stress. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang menjadi stress. Salah satunya masalah pekerjaan bisa menjadi stressor paling kuat yang mempengaruhi kesehatan mental.
Bersama Kendra Ray dan Juan Muniz, Kaimal mengundang 39 orang dewasa dalam rentang usia 18 sampai 59 tahun untuk berpartisipasi dalam penelitian. Hasilnya, 75 persen partisipan mengalami penurunan kortisol yang cukup signifikan setelahnya.
Mereka diberi spidol, kertas, tanah liat, dan bahan-bahan kolase kemudian diminta untuk membuat apa pun yang mereka sukai dalam waktu 45 menit. Sebelum aktivitas dimulai, para peneliti mencatat tingkat kortisol dalam tubuh para partisipan. Kortisol merupakan indikator biologis berhubungan dengan stres. Semakin tinggi tingkat kortisol dalam tubuh, semakin tingkat tingkat stres yang ditanggung.
"Itu cukup mengejutkan, tetapi juga tidak," tutur Kaimal kepada Drexel Now. "Tidak mengherankan karena itulah gagasan utama dalam terapi seni, setiap orang pada dasarnya kreatif dan bisa menjadi ekspresif dalam seni visual ketika [mereka] mengerjakannya dalam lingkungan mendukung."
Namun, Kaimal dan rekan-rekannya juga menemukan korelasi yang konsisten antara penurunan kadar kortisol dengan partisipan berusia muda. "Saya pikir salah satu alasan yang mungkin adalah anak-anak muda yang masih berkembang masih mencari tahu cara untuk mengatasi stres dan tantangan hidup, sementara orang-orang yang lebih tua mungkin sudah memiliki strategi yang lebih baik untuk memecahkan masalah dan mengelola stres secara lebih efektif."
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memiliki hobi bisa jadi sama pentingnya dengan berolahraga dan memiliki pekerjaan terhadap kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaSejumlah hobi yang kita miliki mempunyai dampak luar biasa dan bisa membuat diri kita menjadi santai dan rileks.
Baca SelengkapnyaMenonton konser bisa memberikan kesenangan serta sejumlah manfaat bagi kesehatan mental dan fisik kita.
Baca SelengkapnyaBermain pantun motivasi lucu memiliki relevansi yang signifikan dalam konteks memberikan semangat dan keceriaan kepada orang-orang di sekitar.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang menganggap bahwa memasak adalah cara yang baik untuk menenangkan diri, terutama saat merasakan stres.
Baca SelengkapnyaSejumlah penelitian mengungkap bahwa beberapa tugas yang umumnya dihindari justru dapat membantu mengurangi kecemasan dan mengelola stres.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri seseorang yang tenang dapat dilihat dari beberapa sikap. Simak berita lengkapnya!
Baca Selengkapnya