Wanita ber-IQ tinggi lebih enggan punya anak
Merdeka.com - Tampaknya keinginan memiliki anak tak hanya dipengaruhi oleh naluri wanita, melainkan juga tingkat IQ mereka. sebuah penelitian mengungkap hasil yang mengejutkan. Penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa keinginan untuk memiliki anak semakin berkurang dengan bertambahnya 15 poin IQ.
Office of National Statistics mengungkap bahwa jumlah wanita yang tidak memiliki anak semakin meningkat sejak tahun 1990-an. Tak hanya karena faktor kesehatan fisik, banyak juga wanita yang terang-terangan tak ingin menjadi ibu dan tak ingin memiliki anak.
Peneliti Satoshi Kanazawa dari London School of Economics menganalisis data dari Britain;s National Child Development Study dan menemukan kaitan antara tingginya kecerdasan inteligensi dengan keinginan memiliki anak, seperti dilansir oleh Telegraph (08/08).
-
Kapan kesuburan wanita mulai menurun? Kesuburan mulai menurun setelah usia 35 tahun.
-
Kenapa IQ Generasi Z menurun? Penurunan ini diduga terkait dengan ketergantungan yang berlebihan pada ponsel dan internet.
-
Bagaimana penurunan tingkat kesuburan mempengaruhi populasi bumi? Di seluruh dunia, data tersebut memberikan gambaran serupa, dengan kesuburan mulai turun di bawah angka 2,1 anak per wanita yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan populasi.
-
Mengapa wanita tersebut sulit hamil? Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan adanya kista dan polip endometrium di rahimnya, yang menjadi penghalang bagi kehamilannya.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi tingkat kelahiran? Menurut data, angka kelahiran yang menunjukkan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya, mengalami penurunan dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini.
-
Apa yang mempengaruhi IQ tinggi suatu negara? Negara yang memiliki rata-rata IQ tinggi, mencerminkan pencapaian pendidikan, inovasi teknologi, dan budaya intelektual yang kuat.
"Jika ada yang dinamakan evolusi umum, itu adalah keberhasilan reproduksi. Namun ada juga yang tak wajar, dan tak ada manusia (atau spesies lain di alam ini) yang didesain untuk itu, adalah keinginan untuk secara sukarela tak memiliki anak," tulis Kanazawa dalam bukunya The Intelligence Paradox.
Terdapat beberapa spekulasi mengenai keinginan wanita tak memiliki anak. Penelitian oleh Dr Nattaudh Powdthavee dari University of York mengungkap bahwa banyak orang menganggap kebahagiaan dna memiliki anak tak saling berkaitan.
"Orang tua menghabiskan waktu mereka untuk menemani proses hidup anak, masalah di sekolah, mencuci, memasak. Ini pengalaman kecil tapi negatif dan bisa berdampak pada tingkat kebahagiaan serta kepuasaan hidup seseorang sehari-hari," ungkap Powdthavee.
Beberapa artis yang mengaku tak ingin memiliki anak seperti Kate Humble dan Cameron Diaz menyatakan bahwa hidup mereka lebih baik tanpa memiliki anak, dan bahwa anak adalah hal yang mengerikan.
Bagaimana pendapat Anda mengenai hasil penelitian di atas? Bagi bersama kami di kolom komentar. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Persen wanita dari data SUSESNAS 2022 mengaku childfree, ketahui dampaknya bagi negara.
Baca SelengkapnyaPenolakan terhadap konsep childfree sering kali berkaitan dengan norma-norma agama, sementara dukungan terhadapnya lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaAdik dari Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkap fenomena Gen Z dan millenial yang enggan punya anak.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSejumlah perilaku bisa tampak pada seseorang yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.
Baca SelengkapnyaIsu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaInsentif yang diberikan pemerintah, tak membuat warga China mau memiliki anak.
Baca SelengkapnyaPria ini mengungkapkan daripada mencari ibu baru, anaknya lebih butuh sosok ayah. Ia pun bertekad tak ingin menikah lagi.
Baca SelengkapnyaDalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca SelengkapnyaEropa, benua megah dengan arsitektur klasik, memiliki angka kelahiran terendah di dunia.
Baca Selengkapnya