Wanita ini mampu buat sepatu dan tas dari kulit ikan
Merdeka.com - Tas dan sepatu biasanya memiliki bahan dasar kulit yang diambil dari berbagai hewan seperti kerbau, sapi, atau bahkan ular. Namun tas dan sepatu ini memiliki bahan dasar kulit yang berbeda dan tidak terpikirkan sebelumnya karena berasal dari kulit ikan.
Dilansir dari Munchies, bahan yang unik ini digunakan oleh seorang wanita bernama Marielle Philip asal Prancis pada produk-produk buatannya yang diberi nama Femer. Toko tersebut berada pada daerah pelabuhan di tanjung Arcachon sehingga ikan menjadi salah satu pilihan utama sebagai bahan baku.
Pada toko yang dimilikinya terdapat berbagai bahan yang menampilkan kesan sebagai tempat nelayan. Terdapat juga dua freezer besar tempat Philip menyimpan kulit dari berbagai jenis ikan yang nanti akan diolahnya menjadi berbagai benda. Beberapa ikan yang biasanya menjadi bahan baku baginya adalah Salmon, lele, pari dan masih banyak jenis ikan lain.
-
Bagaimana ikan ini menarik mangsanya? Esca ini berfungsi sebagai umpan untuk menarik perhatian hewan laut untuk makanan.
-
Apa yang unik dari ikan bertaring ini? Selain taringnya yang menakutkan dan sisik berlapis baja, Harajicadectes terkenal karena kombinasi alat pernapasannya yang tidak biasa.
-
Apa keunikan dari ikan kodok? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Ikan Kodok ukurannya kecil, sekitar 10 sentimeter dengan garis-garis mencolok berwarna merah muda. Garis-garis itu membentuk pola telapak tangan, sehingga memancarkan keunikannya sendiri.
-
Kerajinan apa yang bisa dibuat dari cangkang kerang? Anda bisa membuat apa saja, mulai dari kerajinan tangan berupa jepit rambut, anting, lampu hias, hingga tirai.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Kenapa pesmol ikan populer? Ada berbagai resep pesmol ikan yang bisa menjadi menu andalan Anda dan keluarga.
Sebenarnya cara ini sudah dikenal sejak lama, hanya saja masih belum biasa dilakukan. Pada masa lalu, penduduk asli benua Amerika menggunakan kulit ikan sebagai bahan dasar untuk membuat kain dan perhiasan. Di Prancis sendiri, jenis bahan ini juga sempat populer pada abad ke-18 walaupun saat ini tidak begitu diminati.
Ide ini muncul pada Philip karena sejak kecil dia memang sudah familiar dengan ikan. Kakeknya merupakan seorang nelayan dan teknik memanfaatkan kulit ikan ini dipelajarinya dari ibunya. Berdua dengan ibunya, Philip mulai merintis usaha ini dan menamainya Femer.
Ilustrasi kulit ikan ©munchies.vice.comNamun semua ini tidak terjadi dengan cepat dan mudah. Butuh dua tahun bagi Philip untuk mengembangkan cara yang benar-benar efektif dan ramah lingkungan dalam mengolah kulit ikan. Kulit ikan tersebut dikeringkan dan mengalami sebuah proses fermentasi yang membuatnya jadi kering dan mampu bertahan lama.
Dalam membuat kulit ikan yang siap diproses, dibutuhkan waktu antara dua hingga tiga minggu. Kulit ikan dikumpulkan Philip dari berbagai macam sumber seperti nelayan, pengepul, serta pada pemilik tambak ikan. Kulit ikan tersebut kemudian akan dibersihkan dari daging dan darah kemudian dicuci bersih. Setelah itu kulit akan direndam dengan resep buatan Philip untuk mengawetkan kulit.
Sepatu kulit ikan ©munchies.vice.comSetelah melalui proses tersebut, kulit akan dijemur hingga kering dan siap untuk mulai dibentuk. Setidaknya butuh 8 hingga 15 hari hingga kulit benar-benar kering dan dapat dibentuk. Terdapat berbagai bentuk akhir yang dapat dibuat oleh Philip seperti menjadi dompet, gelang, kaling, perhiasan, sabuk, pakaian, dan sepatu.
saat ini Philip tengah merencanakan untuk lebih mengembangkan usahanya tersebut dan bekerja sama dengan pihak luar yang benar-benar tertarik.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaArdiyansyah atau yang akrab disapa Ardi, mulai merintis usaha kerajinan tangan dari kulit pada 2013 dengan bekal ilmu yang didapat saat kuliah.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Baca SelengkapnyaDari sisa limbah kayu, lahirlah produk rumah tangga cantik dan bernilai tinggi.
Baca SelengkapnyaIfta Bintan adalah mantan pramugari yang kini banting stir menjadi seorang pengusaha ikan sukses sampai berhasil jual ikan sebanyak 1,5 ton.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaBantul merupakan wilayah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya potensi di sektor industri kerajinan tangan.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari banyaknya limbah kayu yang dihasilkan dari produksi alat musik, gadis ini mencoba berinovasi dengan teman-temannya
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif ini tak hanya menunjukkan ketekunan dan kerja keras, tetapi juga menghargai setiap usaha dalam mencapai tujuan hidup.
Baca SelengkapnyaSalah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Tatik, seorang pengusaha keripik sisik ikan yang berhasil membawa produknya menembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca Selengkapnya