Warga Jepang lagi doyan menikah tanpa pasangan
Merdeka.com - Pernikahan kini menjadi sesuatu yang langka di Jepang karena kebanyakan orang menempatkan karir di atas segalanya. Dan fenomena itu berhasil memunculkan banyak layanan yang diperuntukkan bagi wanita lajang. Salah satunya adalah Solo Wedding.
Layanan ini menawarkan paket pernikahan bagi wanita lajang atau wanita yang sudah memiliki pacar tetapi belum ada rencana untuk menikah, untuk merasakan pengalaman jadi pengantin. Meski terkesan aneh, konsep ini rupanya sangat populer di kalangan wanita Jepang saat ini.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Kenapa menikah penting? 'Saya percaya pada pernikahan. Saya percaya pernikahan adalah institusi yang sangat penting, ini adalah salah satu institusi terpenting yang kita miliki.' - Theresa May
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Apa yang viral dari pernikahan? Pernikahan Ryan Harris dan Gwen Ashley di Surabaya, Sabtu (18/11), telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kehebohan ini disebabkan oleh kehadiran penyanyi terkenal dari luar negeri, Brian Westlife dan Nichole Scherzinger, yang diundang dalam pernikahan tersebut.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
-
Dimana pernikahan tersebut? Acara pernikahan yang diadakan di Bali ini mengusung tema Bollywood.
Sejak Cerca Travels, perusahaan yang berbasis di Kyoto, meluncurkan Solo Wedding pada bulan Juni kemarin, sudah ada 10 wanita lajang yang memesan layanan tersebut. Seperti dilansir situs RocketNews24, layanan ini ditangani oleh para profesional, dan dilengkapi dengan tingkat yang sama layaknya upacara pernikahan betulan.
Setelah pengantin wanita mengenakan gaun putihnya, dia akan dibawa ke lokasi indah di Kyoto untuk menjalani sesi pemotretan. Klien juga bisa minta ditemani oleh seorang pria yang berperan sebagai pendampingnya. Cerca Travels menyediakan pengantin pria berusia antara 20-70 tahunan.
Ada berbagai paket yang tawarkan, dan yang termurah dibanderol mulai 330.000 yen (sekitar Rp 34,7 juta).
"Saya benar-benar merasa seperti sedang bermimpi," tulis seorang klien berusia 50-an di situs resmi Cerca Travels.
Photos byCerca Travel/Facebook
Klien lain yang berusia 30-an mengatakan bahwa dia merasa sangat bahagia, dan sudah lama ingin memakai gaun pernikahan. Meski dia bukanlah seorang wanita lajang, dia tidak ingin mengganggu pacarnya dengan terus merengek minta dinikahi.
Beberapa mungkin berpikir bahwa konsep ini sangat aneh. Namun, banyak wanita di luar sana yang tidak memiliki kesempatan untuk merasakan pernikahan yang sempurna. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaLaporan itu juga menyebutkan masyarakat semakin mendukung kelahiran anak di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPernikahan wanita di Bali tanpa kehadiran sang suami ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaLembaga konsultasi Ipsos menggelar survei terhadap 31 negara.
Baca SelengkapnyaBenarkan pernikahan itu menakutkan hingga muncul tren "Marriage is Scary"? Ini penjelasan lebih lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaGenerasi Z atau Gen Z dikenal memiliki pandangan dan sikap yang berbeda terhadap kehidupan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPria ini menceritakan pengalamannya sebagai seorang penganggur di Jepang yang mengandalkan istri untuk hidup.
Baca SelengkapnyaPenolakan terhadap konsep childfree sering kali berkaitan dengan norma-norma agama, sementara dukungan terhadapnya lebih didasarkan pada pertimbangan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPara lulusan universitas di Jepang tidak yakin punya harapan gaji mereka sesuai dengan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaAcara lamaran umumnya akan dihadiri oleh pasangan calon pengantin beserta keluarga besar. Namun bagaimana jika calon mempelai justru absen?
Baca SelengkapnyaKrisis demografi di kedua negara ini semakin diperburuk oleh tingkat kelahiran yang sangat rendah.
Baca Selengkapnya