Waspadai 8 krisis di tahun pertama pernikahan!
Merdeka.com - Tahun pertama pernikahan sering digambarkan sebagai masa kritis. Hal ini dikarenakan kebanyakan masalah dalam pernikahan muncul di tahun pertama. Jika Anda dapat bertahan pada tahun pertama pernikahan, Anda dan pasangan dapat melanjutkan hubungan ke tahap berikutnya pada pernikahan. Sayangnya, beberapa pasangan yang baru menikah akhirnya harus bercerai karena tidak mampu menahan gelombang di tahun pertama. Berikut adalah delapan krisis di tahun pertama pernikahan yang harus Anda waspadai.
1. Berbagi pekerjaan rumah tangga
Ingat, pekerjaan rumah tangga tetap harus dibagi. Bukan hanya wanita yang harus mengerjakan tugas rumah, melainkan juga pria. Pasangan yang baru menikah sering mengalami pertengkaran kecil perihal siapa yang mengerjakan tugas rumah yang berujung pada adu mulut yang tak berkesudahan.
-
Apa yang terjadi di awal pernikahan mereka? Awal-awal pernikahan inilah menjadi tahun yang berat bagi keduanya. Di awal pernikahan ini juga sempat muncul orang ketiga seperti yang diungkap Dewi Gita di podcast Ashanty belum lama ini.
-
Kapan anak pertama menikah dengan anak pertama? Namun, pernikahan antara anak pertama dan anak pertama juga membawa tantangan tersendiri. Kedua pasangan ini perlu bekerja keras untuk menjaga hubungan mereka, karena mereka rentan mengalami berbagai macam konflik yang terjadi.
-
Mengapa konflik terjadi menjelang pernikahan? Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan merasakan tekanan yang dapat memicu terjadinya konflik. Persiapan untuk pernikahan sering kali menjadi momen yang penuh ketegangan. Berbagai keputusan penting yang perlu diambil serta perbedaan pendapat biasanya muncul jelang pernikahan.
-
Kenapa anak pertama menikah dengan anak pertama dianggap sulit harmonis? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah. Ini dikaitkan latar belakang kecenderungan sifat anak pertama.
-
Kenapa pernikahan dibilang momen spesial? Pernikahan menjadi salah satu momen istimewa. Bukan hanya bagi mempelai pengantin dan keluarga, namun juga bagi para tamu undangan.
-
Gimana pengaruh pernikahan usia belia buat perempuan? Perempuan yang menikah di usia muda menghadapi berbagai risiko, terutama dalam hal kesehatan fisik dan mental. Banyak studi yang menunjukkan bahwa anak perempuan yang menikah sebelum usia 18 tahun lebih rentan mengalami komplikasi saat kehamilan dan persalinan.
2. Kebersihan diri pribadi
Kebiasaan kotor dan jorok yang dilakukan pasangan menjadi penyulut pertengkaran dalam rumah tangga. Jika kebiasaan itu tidak diubah, kedua pasangan akan terus bertengkar dan berakhir pada ketidakcocokan antar satu sama lain.
3. Masalah keuangan
Masalah keuangan bisa menjadi masalah yang sensitif bagi setiap pasangan yang baru menikah. Sebaiknya, sebelum menikah, Anda dan pasangan sudah mulai menyusun "peta" tentang masalah keuangan kalian. Siapa yang membayar tagihan atau bagaimana cara menabung uang bulanan.
4. Obsesif
Pada tahun pertama pernikahan, setiap pasangan tentu merasa ingin selalu bersama dengan pasangannya. Hal ini wajar, namun cobalah untuk sedikit menekan perasaan itu agar pasangan tidak merasa terkekang.
5. Perbedaan gaya hidup
Perbedaan gaya hidup bisa menjadi penyebab pertengkaran setelah menikah. Misalkan, Anda suka makan junk food, sementara pasangan Anda suka makan makanan rumahan yang sehat.
6. Interferensi orang tua
Setelah menikah, Anda akan menjadi bagian dari keluarga pasangan Anda. Berselisih paham dengan mertua adalah hal yang biasa dan wajar. Namun, jika mertua mulai menyetir dan mengontrol kehidupan pernikahan Anda dan pasangan, itu akan mempengaruhi keharmonisan kalian.
7. Waktu bersama teman
Setelah menikah, Anda tidak lagi memiliki banyak waktu untuk bertemu atau hang out dengan teman. Jadi, mulailah terbiasa dengan kondisi itu karena Anda telah terikat dalam pernikahan.
8. Perang ego
Pasangan yang baru menikah masih enggan untuk menahan ego masing-masing. Mereka masih butuh waktu untuk berdamai dengan ego mereka sendiri dan pasangan.
Inilah delapan masalah di tahun pertama pernikahan yang perlu Anda waspadai. Siapapun tentu butuh beradaptasi setelah menikah. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MItos pernikahan antara anak pertama dapat membawa banyak konflik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menetapkan tujuan finansial dalam keluarga.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaSekian alasan kehidupan pernikahan tak lagi seindah masa pacaran. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMenikah sering kali dianggap sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kesepian.
Baca SelengkapnyaPasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal ini akan membantu kehidupan pernikahanmu dan pasangan agar lebih tentram dan meminimalisir adanya konflik.
Baca SelengkapnyaKabar mengejutkan datang dari rumah tangga pesepakbola Pratama Arhan dan selebgram Azizah Salsha.
Baca SelengkapnyaKomunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat
Baca SelengkapnyaDalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
Baca SelengkapnyaMasih marak terjadinya pernikahan dini di Indonesia bisa diatasi dengan peranan yang tepat bagi keluarga.
Baca SelengkapnyaJelang malam pertama, Anda mungkin salah satu yang merasa gugup dan takut sesi di ranjang jadi canggung. Lantas, hal apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?
Baca Selengkapnya