Waspadai hubungan disfungsional dengan pasanganmu!

Merdeka.com - Tahukah Anda apa itu hubungan disfungsional? Hubungan ini adalah suatu hubungan cinta yang tidak berjalan dengan semestinya. Hubungan ini sering kali menyedihkan dan tragis karena di antara sepasang kekasih, ada satu pihak yang malas menjalani hubungan tersebut atau takut meninggalkan satu sama lain.

Suatu hubungan disfungsional dapat berakhir baik dan menyenangkan. Meskipun hubungan ini tidak sehat, tetapi banyak orang yang bisa dan mau menjalani hubungan ini dengan pasangannya. Mengenali hubungan ini sangat mudah. Saat Anda berada di dalamnya, Anda akan menikmati perjalanan perasaan yang naik turun. Ketika Anda menjalani hubungan disfungsional bersama si dia, Anda rela menghabiskan seluruh waktumu untuknya.

Bila Anda merasakan perasaan ingin terus bersama ini, berarti Anda berada dalam hubungan yang disfungsional. Berikut rangkuman ciri-ciri hubungan disfungsional menurut penuturan tim romantis dari AsmaraKu.comAsmaraKu.com:AsmaraKu.com:

Lupa waktu

Berduaan bersamanya dapat membuatmu menjadi lupa waktu. Bahkan, Anda bisa lupa waktu hanya dengan bermalas-malasan sembari menikmati pizza dan menonton DVD dengan si dia. Anda juga rela untuk melewatkan jadwal pertandingan sepak bola favorit saat bersamanya.

Tidak memedulikan protes dari teman

Teman-teman mulai protes karena Anda lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan baru. Namun, Anda tidak peduli bahkan tidak ingat bahwa teman-teman marah karena hal itu dan terus merasa hanya ingin berkomunikasi dengan si dia saja.

Tidak bisa diprediksi

Hari ini dia kelaparan pada pukul 10 pagi, esoknya dia sanggup tidak makan apapun hingga pukul 7 malam. Anda benar-benar tidak bisa memprediksi hubungan kalian dari hari ke hari. Kadang setelah bersenang-senang sepanjang hari, bisa saja Anda tiba-tiba bertengkar dengan pasangan. Namun, Anda merasa hubungan ini sangatlah menarik.

Tidak menemukan alasan yang baik untuk bersamanya

Anda tidak bisa menyebutkan satu alasan yang baik untuk tetap bersamanya. Namun, Anda ingin terus bertemu dengannya meskipun teman-teman sudah mengingatkan bahwa ini bukan cinta dan hanya obsesi sesaat, Anda tetap merasa hubungan ini keren.

Bertengkar setiap hari, lalu tertawa setelah itu

Anda bisa bertengkar dengan pasangan setiap hari. Berdebat mengenai soal sepele di sepanjang perjalanan dari supermarket hingga tiba di rumah. Terlibat dalam argumen yang bodoh dan saling memanggil dengan julukan yang jelek. Akan tetapi, setelah bertengkar, kalian akan mengakhirinya dengan bercinta seolah melupakan semua yang telah terjadi.

Jumlah uang bukan masalah

Sebanyak apapun uang yang Anda keluarkan saat bersamanya, tidak akan Anda pedulikan. Tak peduli memiliki penghasilan tetap atau tidak, Anda rela mengeluarkan berapa banyak uang saat dengan dia.

Berani melakukan hal-hal gila

Ada sebuah kutipan: “Do one thing every day that scares you”. Seolah ingin menerapkan kutipan tersebut, Anda berani melakukan hal gila yang menakutkan dan membahayakan keselamatan diri hanya untuk dia. Ini hanya terjadi dalam hubungan disfungsional, yang menyebabkan Anda kesulitan untuk berpikir sehat.

Hampir seminggu sekali Anda mengatakan pada diri sendiri untuk meninggalkan dia

Di satu sisi Anda ingin hubungan yang normal, tetapi di sisi lain Anda merasa ini sangat menyenangkan. Semua pertengkaran, kesenangan dan segala hal yang dilakukan dengannya membuat lupa segalanya. Ketika Anda berjanji bahwa ini adalah malam terakhir dengannya, tetapi tetap tidak bisa meninggalkannya. Pasanganmu seperti obat terlarang yang membuat kecanduan dan ingin lagi, lagi, dan lagi. Hati-hati, timAsmaraKu.comAsmaraKu.com merasakan adanya kejanggalan apabila Anda sudah mencapai stage ini.

Tidak ada kata "kepercayaan" di kamus hubungan Anda

Bukankah dalam hubungan yang normal sebagai pasangan harus saling percaya satu sama lain? Tetapi tidak dalam hubungan ini. Anda tidak percaya ketika meninggalkan dia sendiri. Begitu pun sebaliknya, dia juga kerap merasakan hal yang sama. Anda dan si dia sama-sama tahu hal ini dan sering menjadikan hal tersebut sebagai lelucon.

Hidup di saat ini dan tidak ada hari esok

Anda merasa ini adalah saat yang berharga. Saat bersama dia Anda tidak akan mau memikirkan hal lain, apalagi masalah pekerjaan. Kalau perlu HP dan gadget lainnya Anda matikan. Bersama dia disaat ini adalah hal yang paling sempurna. (mdk/RWP)