Wow, pria ini bikin kopi pakai teknik kung fu!
Merdeka.com - Pria bernama Leong Kam Hon ini dijuluki kung fu coffee maker. Betapa tidak, pria 55 tahun asal Makau ini dikenal jago meracik kopi dengan menggunakan teknik kung fu.
Leong merupakan pemilik Hon Kee, sebuah kafe kecil yang tersembunyi di sebuah galangan kapal yang telah ditinggalkan di Macau. Kafe sederhana ini banyak dikunjungi oleh para pelancong karena kenikmatan kopi dan keunikan cara membuatnya.
Kepandaiannya dalam menggunakan teknik kung fu dimulai ketika dirinya mengalami kecelakaan fatal pada tahun 1986. Leong yang bekerja di sebuah galangan kapal lokal mengalami kecelakaan yang membuat lengan kirinya hampir putus.
-
Siapa yang suka kreasi kopi? Menciptakan kreasi kopi di rumah sebenarnya nggak hanya memberikan kepuasan bagi para penikmat kopi, tetapi juga memungkinkan kamu untuk bereksperimen dengan rasa sesuai dengan preferensi pribadi.
-
Siapa pendiri Warung Kopi Tinggi? Mengutip laman Warung Kopi Tinggi, kedai tersebut mulanya didirikan oleh seorang pengusaha dan saudagar rempah asal China, Liaw Tek Soen.
-
Apa saja kreasi kopi yang pernah populer? Selain memiliki rasa segar dan gampang dibikin, ternyata alasan populernya aneka kreasi minuman tersebut adalah terletak pada keunikan yang masing-masing miliki.
-
Apa itu kopi yang enak? 'Definisi kopi enak itu berbeda-beda tiap orang. Tapi bisa saya katakan, minum kopi paling enak itu sangat tergantung keadaan. Mau minum kopi semahal apa pun, kalau minumnya pas sakit hati pasti rasanya enggak enak. Tapi beda kalau kita capek, minum kopi tubruk di warung sambil ngobrol, wah pasti nikmat,' ujar Adi di Jakarta, Senin.
-
Siapa yang bisa menikmati Kopi? Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi, kita semua sama.
-
Bagaimana Mayjen Kunto Arief minum kopi? Ada momen unik saat Kunto Arief justru meminum kopi bukan dengan gelas namun dengan potongan botol air mineral.
Karena takut menimbulkan infeksi, ahli bedah menyarankan agar Leong mengamputasi lengan kirinya. Ia menolak saran itu karena baginya tangan adalah bagian terpenting dalam hidupnya.
"Saya mengatakan kepada dokter 'Saya lebih suka tidak hidup daripada harus hidup tanpa lengan'," katanya kepada CNN.
Kemudian setelah menjalani operasi, Leong dipindahkan ke sebuah rumah sakit di China untuk melakukan transplantasi saraf eksperimental. Operasinya berjalan lancar, tetapi lengannya belum digunakan selama berbulan-bulan dan telah menyusut hingga setipis tongkat bambu.
Selama masa pemulihan, Leong memikirkan alternatif untuk membuka sebuah kafe yang melayani pekerja dari berbagai galangan kapal di pelabuhan di Macau. Pemerintah setempat menolak permohonan izin usahanya pada tahun 1990.
"Mereka mengatakan itu adalah kawasan industri. Tapi saya tetap harus mencari nafkah, jadi saya memutuskan menulis surat kepada Walikota Macau. Beruntung dia mengabulkan permintaan saya," kenangnya.
Leong membangun usahanya sendiri dan mulai berlatih kung fu untuk menguatkan lengannya. Ia juga membangun sebuah boneka kayu dan mulai berlatih kung fu dengan itu. Latihan itu membuatnya pulih secara perlahan dan sejak itu, Leong terus berlatih kung fu setiap pagi.
"Saya bukan master kung fu, tapi itu membantu saya mendapatkan kembali kekuatan saya dan juga membuat saya semakin jago meracik kopi," aku Leong.
Kopi yang diseduh Leong untuk para pelanggan bukan lah kopi istimewa yang disangrai dengan teknik luar biasa, melainkan hanya kopi bubuk instan biasa. Cara Leong membuat kopi lah yang akhirnya membuatnya jadi istimewa.
Hal pertama yang akan dilakukan Leong untuk membuat kopi adalah dengan mengaduk kopi sampai mengental. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit. Ketika air ditambahkan ke kopi, lapisan busa dan krim tebal akan naik ke atas dan menciptakan tekstur yang luar biasa lembut dan bau yang sangat aromatik.
Leong awalnya sempat ragu pada usaha yang dibangunnya. Namun, ia tetap percaya bahwa kafenya akan bisa bertahan. Hon Kee cafe berlokasi di desa Lai Chi Wun di Coloane, di sisi selatan Macau. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaSosok bintang dua Polri membagikan momen kelihaiannya dalam meracik kopi di sebuah kedai. Aksi ini mendadak membuatnya terlihat jadi seorang 'barista'.
Baca SelengkapnyaBerikut panduan cara membuat kopi ala kafe yang mudah di rumah.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi perhatian yakni ukuran cangkir yang digunakan Chef Renatta untuk ngopi. Ukurannya sebesar gayung.
Baca SelengkapnyaBangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Baca SelengkapnyaJika biasanya toko kopi identik dengan estetik, toko kopi ini sangat sederhana
Baca SelengkapnyaBerbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, es kopi dengan aroma pandan termasuk salah satu racikan kopi yang sedang diminati.
Baca SelengkapnyaHM Fitno memanggil untuk membeli satu gelas kopi. Saat bertemu sang penjual, dia turut berbincang santai.
Baca SelengkapnyaSelain memiliki cita rasa nikmat, cara penyajian kopi Vietnam juga unik.
Baca SelengkapnyaPengunjung bisa menikmati sajian lezat di restoran bekas bangunan vihara.
Baca SelengkapnyaKafe ini nyaman dan kopi buatan barista disabilitas ini sangat enak.
Baca Selengkapnya