Asal Usul Nama Sukarno Ditambahi Nama Depan Achmad
Merdeka.com - Demi menarik dukungan politik dari masyarakat Arab, secara sepihak nama Sukarno pernah ditambah di depannya dengan 'Achmad'. Sukarno tak berkenan?
Penulis: Hendi Jo
Ketika mengulas gerakan orang-orang Islam di dunia dalam menentang penjajahan, Fathi Yakan menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat aktif dan gigih. Dalam bukunya Alamul Islami wal maka-idud dauliyah khi lalal qarnin (diterjemahkan oleh penerbit Gema Insani Pers menjadi Islam di Tengah Persekongkolan Musuh Abad ke-20), penulis terkemuka dari Lebanon itu menyebut nama Achmad Sukarno sebagai pemimpin pergerakan orang-orang Islam di Indonesia.
-
Kenapa Soekarno berganti nama? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno. Kemudian sang ayah merubah namanya menjadi Soekarno lantaran sering sakit pada usia 11 tahun.
-
Kenapa Soekarno ganti nama? Nama asli Soekarno, Kusno, diberikan oleh orang tuanya saat ia lahir pada tahun 1901. Namun, ketika ia masih kecil, Kusno sering jatuh sakit. Akibatnya, orang tua Kusno memutuskan untuk mengganti namanya menjadi 'Soekarno.'
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Siapa yang menolak cinta Presiden Soekarno? Sosok Irma Ottenhoff Mamahit, Pramugari Cantik Berdarah Minahasa yang Menolak Cinta Presiden Soekarno Perempuan cantik nan jelita yang berprofesi sebagai pramugari di pesawat kepresidenan ini menolak rasa cinta Presiden pertama Indonesia.
-
Kenapa Bung Karno mau bantu Aljazair? Menurutnya membantu kemerdekaan suatu Bangsa adalah sebuah kewajiban.
-
Kenapa Dasaad jadi donatur Soekarno? Dasaad juga merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan dikenal sebagai donatur perjuangan Soekarno.
Sejatinya, riwayat nama 'Achmad (atau Achmed)' di depan nama Sukarno berawal dari insiatif para mahasiswa Indonesia yang merupakan aktivis pro kemerdekaan Indonesia di Mesir. Pada 1946-1947, mereka sangat terlibat aktif mengkampanyekan nama Indonesia, bahkan sampai ke negara-negara Arab lainnya.
Selain mengadakan kegiatan amal dan diskusi, para aktivis pro kemerdekaan Indonesia juga ikut mempromosikan nama-nama pemimpin Republik Indonesia (RI) ke tengah masyarakat Arab.
"Mereka menggunakan Islam sebagai alat pendekatan," ungkap sejarawan Rushdy Hoesein.
Menurut M. Zein Hasan dalam Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, usaha politik itu tidak sia-sia. Memanfaatkan posisi RI sebagai negara yang rakyatnya mayoritas menganut agama Islam, simpati pun bermunculan dari masyarakat Arab.
"Sentimen agama terbukti sangat efisien menarik sokongan masyarakat Arab atas dasar solidaritas Islam," ungkap salah satu aktivis pro kemerdekaan Indonesia di Mesir saat itu.
Namun ada satu hal yang masih mengganjal: nama Sukarno sebagai presiden RI dianggap 'tidak berbau Islam'. Saat berkampanye, tak jarang muncul pertanyaan dari orang-orang Arab: apakah Sukarno seorang muslim?
Demi menjawab pertanyaan itu, para aktivis pro kemerdekaan Indonesia kemudian sepakat memberikan nama tambahan “Achmad” di depan nama Sukarno. Maka jadilah presiden Republik Indonesia dikenal di dunia Arab sebagai Achmad Sukarno.
"Jika ada wartawan dan orang Mesir (atau Arab) bertanya soal itu, maka kami malah akan bertanya balik: kenapa bukan Muslim? Bukankah nama lengkap dia adalah Achmad Sukarno?" ungkap Zein.
Sukarno sendiri awalnya senang-senang saja dengan penambahan 'Achmad' di depan namanya. Itu terbukti dengan tidak adanya reaksi saat sang presiden harus menandatangani surat-surat resmi untuk negara-negara Arab.
Bung Karno Pertanyakan Tambahan Nama Achmad
Masalah tiba-tiba muncul saat Presiden Sukarno berpidato dalam rapat umum menyambut kedatangan Presiden Uni Sovyet K. Voroshilov di Surabaya pada 1959. Dia mempertanyakan, siapa yang menambah namanya dengan 'Achmad'?
Begitu seriusnya pertanyaan Sukarno itu hingga dalam rapat di Departemen Luar Negeri, Zein (yang saat itu berposisi sebagai diplomat senior) menjelaskan maksud penambahan nama tersebut.
"Tujuannya: menarik sokongan umat Islam se-dunia bagi perjuangan Indonesia sesudah proklamasi," ujar Zein.
Tak jelas benar, apakah klarifikasi dari Zein itu sampai ke telinga Sukarno atau tidak. Yang jelas beberapa tahun kemudian, Sukarno kembali menyitir soal itu dalam buku otobiografinya, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (disusun oleh Cindy Adams). Anehnya, dia justru menyalahkan wartawan dalam persoalan itu.
"Sekali ada seorang wartawan yang menulis nama awalku adalah Achmad. Namaku hanya Sukarno saja," ujar Si Bung Besar. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik.
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca SelengkapnyaPejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.
Baca SelengkapnyaSejumlah Presiden RI terdahulu tercatat pernah bermanuver menyiapkan penerus.
Baca SelengkapnyaGubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.
Baca SelengkapnyaPerintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.
Baca SelengkapnyaDi masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, perubahan nama bukanlah hal yang asing dan bisa terjadi karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca Selengkapnya