Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asal Usul Nama Sukarno Ditambahi Nama Depan Achmad

Asal Usul Nama Sukarno Ditambahi Nama Depan Achmad Soekarno. ©AFP PHOTO/STR

Merdeka.com - Demi menarik dukungan politik dari masyarakat Arab, secara sepihak nama Sukarno pernah ditambah di depannya dengan 'Achmad'. Sukarno tak berkenan?

Penulis: Hendi Jo

Ketika mengulas gerakan orang-orang Islam di dunia dalam menentang penjajahan, Fathi Yakan menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat aktif dan gigih. Dalam bukunya Alamul Islami wal maka-idud dauliyah khi lalal qarnin (diterjemahkan oleh penerbit Gema Insani Pers menjadi Islam di Tengah Persekongkolan Musuh Abad ke-20), penulis terkemuka dari Lebanon itu menyebut nama Achmad Sukarno sebagai pemimpin pergerakan orang-orang Islam di Indonesia.

Sejatinya, riwayat nama 'Achmad (atau Achmed)' di depan nama Sukarno berawal dari insiatif para mahasiswa Indonesia yang merupakan aktivis pro kemerdekaan Indonesia di Mesir. Pada 1946-1947, mereka sangat terlibat aktif mengkampanyekan nama Indonesia, bahkan sampai ke negara-negara Arab lainnya.

Selain mengadakan kegiatan amal dan diskusi, para aktivis pro kemerdekaan Indonesia juga ikut mempromosikan nama-nama pemimpin Republik Indonesia (RI) ke tengah masyarakat Arab.

"Mereka menggunakan Islam sebagai alat pendekatan," ungkap sejarawan Rushdy Hoesein.

Menurut M. Zein Hasan dalam Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, usaha politik itu tidak sia-sia. Memanfaatkan posisi RI sebagai negara yang rakyatnya mayoritas menganut agama Islam, simpati pun bermunculan dari masyarakat Arab.

"Sentimen agama terbukti sangat efisien menarik sokongan masyarakat Arab atas dasar solidaritas Islam," ungkap salah satu aktivis pro kemerdekaan Indonesia di Mesir saat itu.

Namun ada satu hal yang masih mengganjal: nama Sukarno sebagai presiden RI dianggap 'tidak berbau Islam'. Saat berkampanye, tak jarang muncul pertanyaan dari orang-orang Arab: apakah Sukarno seorang muslim?

Demi menjawab pertanyaan itu, para aktivis pro kemerdekaan Indonesia kemudian sepakat memberikan nama tambahan “Achmad” di depan nama Sukarno. Maka jadilah presiden Republik Indonesia dikenal di dunia Arab sebagai Achmad Sukarno.

"Jika ada wartawan dan orang Mesir (atau Arab) bertanya soal itu, maka kami malah akan bertanya balik: kenapa bukan Muslim? Bukankah nama lengkap dia adalah Achmad Sukarno?" ungkap Zein.

Sukarno sendiri awalnya senang-senang saja dengan penambahan 'Achmad' di depan namanya. Itu terbukti dengan tidak adanya reaksi saat sang presiden harus menandatangani surat-surat resmi untuk negara-negara Arab.

Bung Karno Pertanyakan Tambahan Nama Achmad

Masalah tiba-tiba muncul saat Presiden Sukarno berpidato dalam rapat umum menyambut kedatangan Presiden Uni Sovyet K. Voroshilov di Surabaya pada 1959. Dia mempertanyakan, siapa yang menambah namanya dengan 'Achmad'?

Begitu seriusnya pertanyaan Sukarno itu hingga dalam rapat di Departemen Luar Negeri, Zein (yang saat itu berposisi sebagai diplomat senior) menjelaskan maksud penambahan nama tersebut.

"Tujuannya: menarik sokongan umat Islam se-dunia bagi perjuangan Indonesia sesudah proklamasi," ujar Zein.

Tak jelas benar, apakah klarifikasi dari Zein itu sampai ke telinga Sukarno atau tidak. Yang jelas beberapa tahun kemudian, Sukarno kembali menyitir soal itu dalam buku otobiografinya, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (disusun oleh Cindy Adams). Anehnya, dia justru menyalahkan wartawan dalam persoalan itu.

"Sekali ada seorang wartawan yang menulis nama awalku adalah Achmad. Namaku hanya Sukarno saja," ujar Si Bung Besar. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenapa Sukarno Memilih Soeharto?
Kenapa Sukarno Memilih Soeharto?

Presiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik.

Baca Selengkapnya
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden

Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang

Ancaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang
Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang

Pejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.

Baca Selengkapnya
Presiden RI Cari Penerus
Presiden RI Cari Penerus

Sejumlah Presiden RI terdahulu tercatat pernah bermanuver menyiapkan penerus.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun
Kisah Hidup Amir Syarifuddin, Tokoh Sumpah Pemuda yang Dieksekusi Mati karena Terlibat Peristiwa PKI Madiun

Gubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.

Baca Selengkapnya
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair
Misi Rahasia Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Untuk Revolusi Aljazair

Perintah itu langsung dari Presiden RI. Satuan elite TNI diperintahkan membawa senjata lewat laut.

Baca Selengkapnya
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat

Di masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.

Baca Selengkapnya
Dari Pangeran Diponegoro hingga Presiden Soekarno, Tradisi Perubahan Nama di Masyarakat Jawa
Dari Pangeran Diponegoro hingga Presiden Soekarno, Tradisi Perubahan Nama di Masyarakat Jawa

Bagi masyarakat Jawa, perubahan nama bukanlah hal yang asing dan bisa terjadi karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Kisah Soekarno yang Pernah Mendapat Gelar Waliyul Amri, Sempat Kontroversial
Kisah Soekarno yang Pernah Mendapat Gelar Waliyul Amri, Sempat Kontroversial

Pemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya