Didatangi dan Dijemput Tentara, Bung Tomo Sampai Ambil Pistol dan Istri Ketakutan
Merdeka.com - Satu pekan sebelum peristiwa pembantaian para jenderal dalam Gerakan 30 September atau lebih dikenal G30S. Seorang teman bernama Musa datang ke rumah Bung Tomo.
Dia menyampaikan kabar kondisi negara yang sudah genting. Terutama di Jakarta.
Bung Tomo bersama keluarganya diminta segera meninggalkan rumahnya. Karena akan terjadi pemberontakan dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kondisi Jakarta tak aman.
-
Bagaimana suara ketukan pintu terekam? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
-
Di mana teror suara ketuk pintu terjadi? Pasalnya, terlihat sebuah video yang memperlihatkan kejadian aneh seperti suara ketuk pintu rumah pada jam 3 dini hari. Namun anehnya saat dicek di CCTV, tidak ada seorang pun yang berdiri di depan pintu.
-
Dimana suara ketukan itu terdengar? 'Satu kejadian tanpa sebab yang saya temui di luar angkasa adalah ketukan yang muncul dari waktu ke waktu,' katanya, seperti dilaporkan Xinhua dan dilansir IFL Science.
-
Kenapa tokek berbunyi di malam hari? Bunyi tokek sering terjadi selama musim kawin ketika tokek jantan mencari pasangan.
-
Kapan suara ketukan pertama kali terdengar? Dia terbang ke luar angkasa dengan pesawat luar angkasa Shenzhou 5. Peristiwa itu membuat China menjadi negara ketiga – setelah Amerika Serikat dan Rusia – yang mampu mengirim astronot ke luar angkasa.
"Sebentar lagi pemberontakan PKI akan meletus. Sebaiknya mas ngungsi saja dengan keluarga keluar kota. Sungguh di dalam kota Jakarta akan tidak aman bagi mas," kata Musa, kerabat Bung Tomo yang ditulis oleh Sulistina dalam buku Bung Tomo Suamiku.
Rumah Bung Tomo Didatangi Tentara
Bung Tomo menolak saran dari kawannya. Dia menganggap jauh lebih aman di dalam kota. Alasannya, lebih mudah mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi.
Benar saja, sepekan kemudian pemberontakan benar-benar meletus. Malam saat penculikan, Bung Tomo dan keluarga berada di rumah tidak mendengar suara apapun. Padahal rumah Bung Tomo dekat dengan rumah Jenderal Suprapto dan Jenderal Ahmad Yani.
Ketika pagi hari, Bung Tomo dan keluarga baru mendengar kabar bahwa 7 jenderal TNI diculik dan dibunuh. Kejadian tersebut membuat Bung Tomo dan keluarga makin waspada.
Suatu malam, pagar rumah Bung Tomo diketok-ketok orang tak dikenal. Tak digubris, suara ketukan tersebut berubah menjadi suara ambrukan gerbang pintu rumah Bung Tomo.
Mendengar itu, Bung Tomo segera mengambil pistolnya. Dia meminta istri dan anak-anaknya bersembunyi. Mendengar pintu diketuk kembali, Sulistina istri Bung Tomo memberi isyarat pada suaminya. Sulistina akan membuka pintu.
Seorang berpangkat kapten dan beberapa anak buahnya berdiri di depan pintu. Saat ditanya oleh Sulistina, mereka justru balik bertanya mencari Bung Tomo.
"Saya disuruh jemput Pak Tomo," ucap seorang berpangkat kapten tersebut.
Bukan PKI
Pikiran Sulistina kacau, segala kemungkinan buruk muncul. Dia takut suaminya akan dibunuh seperti para jenderal di hari sebelumnya.
"Bu ini penting, demi keselamatan Bapak, kita bukan PKI," Tambahnya.
Kemudian, Bung Tomo keluar dengan siaga membawa pistolnya. Sang kapten tadi memberikan hormat kepada Bung Tomo.
"Pak, saya disuruh atasan untuk membawa bapak malam ini juga. Harap bapak membawa pakaian secukupnya. Ibu tak perlu khawatir … besok akan dapat kabar di mana tempat bapak berada."
Akhirnya Bung Tomo ikut dibawa. Kepergian Bung Tomo membuat Sulistina merasa tidak tenang. Dia hanya bisa berharap sang suami tidak dibawa oleh gerombolan pemberontak.
Mencari Bung Tomo
Pagi hari setelah kejadian dibawanya Bung Tomo, dengan mata masih sembab, Sulistina ditemani anak-anaknya yang masih kecil pergi mencari suaminya.
Dia menyambangi semua rumah teman-teman tentara yang dikenalnya. Tapi tak ada satupun yang tahu. Sulistina memutuskan menyambangi Kostrad di jalan Merdeka Timur. Di sana dia menunggu sangat lama. Tak ada jawaban sama sekali atas pertanyaannya. Sampai seorang Letkol keluar dan menghampirinya.
"Bilang kek dari tadi istri Bung Tomo. ‘Kan saya tahu persoalannya. Sekarang beliau ada di kompleks perwira blok P. Ibu boleh menengok bapak sebebas-bebasnya," tutur sang Letkol.
Mendengar hal itu, Sulistina merasa lega. Dengan segera dia bawa anak-anaknya menuju kompleks perwira blok P untuk menemui suaminya, Bung Tomo.
Diantar oleh ajudan jenderal Sarbini, Sulistina dan anak-anaknya bertemu Bung Tomo. Bung Tomo ditempatkan di sebuah rumah bersama satu pengawal.
Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaMomen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan itu bukan dipergoki warga biasa. Melainkan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan penyelidikan untuk mendalami insiden ledakan di rumah bakal calon gubernur Aceh, Bustami.
Baca Selengkapnya