Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal S.Parman Berbisik pada Benny Moerdani: Kalau jadi ke China, Jangan Lajang

Jenderal S.Parman Berbisik pada Benny Moerdani: Kalau jadi ke China, Jangan Lajang Mayor Benny Moerdani. Buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pada akhir tahun 1964, Mayor Benny Moerdani berusia 31 tahun. Dia masih bertugas di RPKAD. Saat itu, di atas pangkat Mayor hanya ada dua orang letnan kolonel dan seorang kolonel. Menghadapi kenyataan tersebut, Benny menyadari sulitnya naik pangkat dalam kesatuannya.

Pernah suatu ketika Benny berkeinginan menjadi Komandan Kodim di Pontianak. Agar tour of duty-nya menjadi lengkap. Meski besar hasratnya menjadi Komandan Kodim, keinginan tersebut justru dibatalkan sendiri.

"Sebagai seorang anggota ABRI yang mau tidak mau sudah disebut pahlawan karena memiliki penghargaan Bintang Sakti, tentu akan menjadi banyak sekali pertanyaan kalau mendadak saya mengantarkan keinginan menjadi perwira teritorial," ucap Benny dalam buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan.

Tetapi Benny tidak menyerah begitu saja untuk meraih pangkat yang lebih tinggi. Berbagai macam pendidikan militer diikuti.

Dia juga telah mengikuti penugasan dalam pasukan tempur, menjadi pelatih dan guru dalam ilmu kemaritiman. Hanya tinggal satu bidang yang belum pernah dijalani Benny yaitu bidang teritorial yang dikenal dengan tour of duty.

mayor benny moerdani

Bertemu Jenderal Galak dan Tegas

Untuk mewujudkan keinginannya, Benny mendaftar kursus calon atase militer. Orang yang mengujinya waktu itu adalah Jenderal S. Parman. Semangat Benny tak kendor meskipun beredar rumor Jenderal S. Parman galak dan tegas.

Saat ujian, Benny merasa tenang. Berkas pendidikan militernya dibolak-balik Jenderal Parman. Dia tak khawatir lantaran nilainya memuaskan. Benny berusaha fokus menebak pertanyaan yang akan ditanyakan sang penguji.

"Kalau sudah jadi atase, akan pilih tugas di mana?" tanya Jenderal Parman"Siap Pak, di China…" Jawab Benny cepat.

Jawaban Benny membuat Jenderal Parman kaget dan heran. Pasalnya, baru ada prajurit yang dengan lantangnya menjawab ingin tugas di China, biasanya prajurit ingin ditugaskan ke Jepang atau Inggris. Bukan China.

Benny punya alasan menjawab China. Ternyata karena Bahasa China merupakan bahasa resmi PBB. Jadi masyarakat yang berbahasa semacam itu tentu besar jumlahnya dan besar juga pengaruhnya.

Benny juga mengutip ucapan Napoleon Bonaparte. China ibarat rakyat raksasa tidur.

Tak Boleh Lajang

Lantaran jawabannya memuaskan dan meyakinkan, kurang dalam waktu tiga menit Benny dinyatakan lolos sebagai peserta kursus atase militer. Saat itu Benny satu angkatan dengan Letnan Kolonel Sugeng Djarot, Mayor Subyakto, Kolonel Alamsyah, dan Mayor Tjuk Setyohadi.

Sebelum meninggalkan ruangan ujian, Jenderal Parman membisikkan sebuah pesan kepada Benny. Isinya singkat.

"Rotasi penugasan di Peking China jauh lebih lama dibanding tempat lain. Di samping itu, gadis China terkenal cantik. Maka kalau nanti jadi dikirim ke sana, kau harus tak boleh bujangan lagi," bisik Jenderal Parman.

Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'
Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Dikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.

Baca Selengkapnya
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima

Jenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Kasad Jenderal Dudung Takjub Peserta Tes TNI Bisa Banyak Bahasa Asing: Langsung Pendidikan Tak Usah Ikut Tes!
Kasad Jenderal Dudung Takjub Peserta Tes TNI Bisa Banyak Bahasa Asing: Langsung Pendidikan Tak Usah Ikut Tes!

"Jangan tamtama, langsung bintara aja. Kamu langsung masuk pendidikan," perintah Dudung.

Baca Selengkapnya
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua
Kolonel & Jenderal Tak Berani, Kapten Baret Merah Terjun Pimpin Operasi Tempur di Papua

Jenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.

Baca Selengkapnya
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau
Marinir Belanda Kesal, Jaket Perwira Kopassus Dijadikan Sasaran Lempar Pisau

Kesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Jenderal Doni Monardo Figur Jagoan di Mata Kasad TNI | Jokowi Jawab Cak Imin Soal Menhan
TOP NEWS: Jenderal Doni Monardo Figur Jagoan di Mata Kasad TNI | Jokowi Jawab Cak Imin Soal Menhan

Bagi Kasad Maruli sosok almarhum Doni sejak dulu dikenal sebagai jagoan.

Baca Selengkapnya