Kisah Semur Jengkol Betawi, Berawal dari Interaksi Warga Pribumi dengan Orang Eropa
Merdeka.com - Semur jengkol merupakan kudapan kegemaran warga Betawi di pinggiran ibu kota Jakarta. Biasanya hidangan ini kerap hadir di meja makan dan disandingkan dengan lauk pauk lainnya, bersama nasi uduk.
Aromanya yang kuat tak mengurangi rasa nikmatnya saat disantap. Perpaduan bumbu rempah yang beragam, serta empuk dan gurihnya buah jengkol, begitu berpadu di lidah siapapun yang menikmatinya.
Sebagai menu yang melegenda, ternyata semur jengkol memiliki perjalanan unik di masa lampau hingga identik dengan masyarakat Betawi. Konon saat itu, proses memasaknya lahir dari interaksi antara warga pribumi dengan warga Eropa.
-
Dari mana asal nasi tepeng? Nasi tepeng adalah salah satu makanan khas dari daerah Gianyar, Bali.
-
Kenapa Kue Sengkulun penting bagi warga Betawi? Bagi orang Betawi di Jakarta, kue ini dianggap sakral. Mereka akan selalu menyajikan saat mengadakan berbagai acara kebudayaan.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Apa contoh akulturasi di kuliner Indonesia? Misalnya, dalam makanan, terdapat akulturasi antara rempah-rempah dari India dan teknik masak dari China yang menghasilkan masakan Nusantara yang kaya akan rasa dan aroma.
-
Bagaimana Nasi Uduk Betawi dibuat? Proses pembuatan nasi uduk membuatnya lebih kaya rasa dibandingkan nasi biasa.
-
Apa keunikan nasi uduk Betawi? Rasa gurih nasi uduk diperoleh dari banyak rempah. Beras yang sudah dicuci, dimasukkan ke dalam alat masak dengan bumbu kayu manis, kembang pala, cengkeh, batang serai dan santan murni.
Tak Hanya Sekadar Rebusan Daging dan Tomat
©Shutterstock
Kreativitas masyarakat Indonesia sejak lama memang tak diragukan. Mereka mampu mengolah berbagai bahan di alam, menjadi satu menu khas seperti semur jengkol. Melansir laman encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, Kamis (13/1), mulanya resep semur dibawa oleh keluarga Belanda yang menetap di Indonesia. Dahulu bahan semur hanya sebatas daging sapi yang dimasak perlahan bersama tomat dan bawang.
Oleh masyarakat setempat, bahan utama daging lantas dikreasikan dengan sejumlah komoditas lain, salah satunya jengkol yang banyak tersedia di kebun-kebun pekarangan rumah.
Berawal dari Interaksi dengan Orang EropaBeberapa versi menyebutkan bahwa istilah semur mengacu pada Stomerijj atau steamer yang merupakan alat masak. Dalam laman jakartakita, disebutkan bahwa pada zaman dahulu warga Belanda banyak yang memiliki asisten juru masak warga setempat. Saat itu, seorang nyonya Eropa kerap memberi perintah Stomerijj saat mengukus makanan, diduga warga pribumi menafsirkannya dengan kata Smoor atau Semur.
Argumen tersebut juga diperkuat lewat buku resep tahun 1902 di Hindia Belanda berjudul Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek, dikutip dari p2k.unkris.ac.id. Buku tersebut menegaskan bahwa kata smoor yang dilafalkan sebagai semur adalah masakan yang dikembangkan di dalam dapur Indis, kaum peranakan Eropa
Adapun dalam buku tersebut tertulis enam resep semur (Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, Solosche Smoor van Kip).
Cara Ajaib Menghilangkan Bau Jengkol oleh Warga BetawiSalah satu keunikan semur jengkol yakni bahan jengkol yang digunakan. Aromanya terkenal sangat pekat, tapi saat menjadi semur, aroma itu hilang. Usut punya usut, mereka memiliki resep jitu untuk menghilangkan bau jengkol, yakni dengan merebusnya bersama air kapur atau air rebusan tangkai padi. Selain itu, bau jengkol juga bisa hilang dengan direndam semalaman di dalam air bersih sebelum diolah.
Semur jengkol Betawi sendiri tidak berkuah encer, melainkan sedikit kental dengan rasa dominan manis dan sedikit pedas.
Biasanya, menu tersebut juga dihadirkan dalam acara adat atau keagamaan setempat seperti pada malam Nisfu Sya’ban untuk menyambut bulan Ramadan. Di situ, semur jengkol akan disantap bersama setelah acara pengajian dan doa bersama. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika soto tangkar berangkat dari ketidakmampuan warga Betawi membeli daging sapi. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMenurut sejarahnya, kata ini muncul dari proses memasak daging unggas yang diungkep dengan bumbu rempah.
Baca SelengkapnyaKonon, siapapun yang menyantap Kue Sengkulun maka hubungan antar sesama orang akan semakin erat.
Baca SelengkapnyaNasi uduk khas Betawi jadi menu yang wajib untuk dicicipi saat singgah ke Jakarta
Baca SelengkapnyaKedatangan penjajah di zaman dahulu melahirkan akulurasi budaya.
Baca SelengkapnyaBegini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.
Baca SelengkapnyaSate asam ini tampil menarik dengan parutan kelapa. Tekstur dagingnya juga lembut, sehingga menghadirkan pengalaman berkuliner yang istimewa.
Baca SelengkapnyaDaerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.
Baca SelengkapnyaSup daging khas Betawi jadi hidangan yang sayang untuk dilewatkan saat mampir ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaUsia kue talam khas Betawi kabarnya sudah 500 tahun, ini fakta menariknya.
Baca Selengkapnya