Masih Pakai Baju Olahraga, Benny Moerdani Bubarkan Pertikaian Kopassus vs Marinir
Merdeka.com - Pada tahun 1964, terjadi pertikaian antara dua satuan elit militer yakni Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) sekarang menjadi Kopassus dengan anggota Korps Komando Operasi (KKO) sekarang disebut Marinir.
Saat itu Komandan Batalyon I RPKAD Mayor Benny Moerdani baru pulang main tenis. Dia melihat rombongan menggunakan tanpa seragam dan menaiki truk. Setelah diamati, Benny meyakini itu bukanlah anak buahnya dari Batalyon 1.
Benny memutuskan untuk masuk ke asrama RPKAD. Sampai akhirnya ada seorang petugas piket berteriak bahwa rombongan Batalyon II tadi akan menyusul rombongan Batalyon I yang sudah keluar lebih dulu.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Dimana gerombolan motor itu masuk? Gerombolan bermotor itu datang ke Kampung Al-Furqon, Desa Cisolok ini dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Kenapa konvoi Brimob di depan Kejagung diduga sensitif? 'Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,' tambahnya.
-
Kenapa bapak-bapak butuh kesabaran untuk mengeluarkan mobil? Diperlukan kesabaran untuk mengeluarkan mobil dari parkiran yang sangat sempit
-
Dimana Brimob konvoi di depan gedung Kejagung? Rombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu. Video viral aksi konvoi personil Brigade Mobil (Brimob) Polri memakai sepeda motor trail dan mobil menggeruduk Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ternyata benar.
Mendengar anak buahnya keluar tanpa izin, Benny merasakan ada yang tidak beres. Tanpa pikir panjang Benny segera mengikuti iring-iringan liar dari kejauhan. Benny penasaran apa alasan anak buahnya melanggar prosedur militer, keluar tanpa izin.
Iring-iringan liar itu berhenti di sekitaran Pasar Senen. Nampak para anggota RPKAD berpakaian sipil saling berloncatan. Mereka berlarian menuju arah simpang lima Senen. Benny memberhentikan jipnya dan bertanya pada warga sekitar, apa yang sedang terjadi.
“Wah, kacau pak, RPKAD gontok-gontokan dengan Tjakrabirawa,” jawab warga yang sedang ikut berkerumun di pinggir jalan.
Benny segera mengambil keputusan turun dari jipnya dan berjalan menembus kerumunan, berjalan kaki mengikuti salah seorang yang terluka menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
Dokter RSPAD, Dr. Ben Mboi yang bertugas saat itu, menjelaskan duduk perkara keributan kepada Benny. Keributan tersebut terjadi karena saat latihan bersama mereka saling ejek-mengejek, kemudian berlanjut perkelahian massal.
Benny Bubarkan Pasukan
Setelah tahu gambaran apa yang sedang terjadi, tanpa ragu Benny berjalan kaki menuju asrama KKO di Kwini. Satu-satunya pikiran yang muncul di kepala Benny saat itu adalah harus menghentikan perselisihan sebelum meluas.
Dengan pakaian tenisnya, Benny melenggang masuk dengan mudahnya ke dalam Asrama KKO karena kebetulan yang berjaga adalah bekas anak buahnya saat operasi di Irian Barat.
Kebetulan kembali terulang, yang Benny temui adalah Mayor Saminu kenalan lamanya sama-sama dari Solo.
“Piye iki, kok malah dadi ngene kabeh ben. (Bagaimana ini, koq jadi seperti ini semua ben).” Ucap Mayor Saminu saat berhadapan dengan Benny.
“Sudahlah, jaga saja pasukanmu agar jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak. Kalau kamu diserang, ya sudah silahkan, mau ditembak atau apa, terserah saja. Tapi, saya minta jangan ada anggotamu sampai keluar asrama.” Jawab Benny.
Disamping Benny sedang berbincang dengan Mayor Saminu di dalam Asrama KKO, isu bahwa dia tertangkap oleh KKO tersebar dengan cepat dikalangan anak buahnya.
Mendengar berita bahwa Benny tertangkap, anak buahnya segera rebutan menduduki asrama perawat putri RSPAD yang berada persis di samping Kwini. Dari lantai atas asrama perawat tersebut, sepucuk Bazooka siap ditembakan, tepat mengarah ke dalam asrama KKO.
Sambil menunggu datangnya perintah tembak, entah oleh siapa nanti akan diberikan, para anggota RPKAD tadi tidak melihat seorangpun anggota KKO muncul. Tetapi dari kejauhan, malahan nampak Benny yang melenggang keluar meninggalkan Kwini.
“Sudah, sudahlah pulang kalian semua…” teriak Benny sambil melambaikan tangan.
Atas perintah Benny, semua anggota RPKAD tanpa seragam tapi membawa aneka macam senjata, untuk mundur dari wilayah sekeliling Kwini.
Terlihat ada anggota yang ragu, dengan sigap didorong Benny, naik ke atas kendaraannya masing-masing. Mereka diminta kembali ke Cijantung.
Gara-gara Seseorang Berpakaian Olahraga
Warga yang berada di pinggir jalan heran melihat tontonan itu. Pertempuran kedua pasukan elite semula dikhawatirkan meletus, mendadak berakhir begitu saja tanpa ribut, setelah seseorang berpakaian olahraga memerintahkan pasukan RPKAD naik kembali ke atas truk.
Insiden berdarah antara pasukan RPKAD melawan kesatuan Tjakrabirawa dari unsur KKO ini memang langsung bisa ditangani oleh Benny. Namun, laporan rinci tentang kejadian hari itu segera dibicarakan di tingkat atas. Benny Moerdani diharuskan untuk melapor ke Markas Garnizun Jakarta.
Di Markas Garnizun, Benny kembali bertemu dengan Mayor KKO Saminu yang didampingi oleh Komandan Resimen Tjakrabirawa, Kolonel Moh. Sabur. Kedua komandan tersebut diminta untuk berdamai. Sebagai tanda perdamaian, kedua anggota kesatuan militer elite tersebut mengikuti malam keakraban di Gedung Bulutangkis, Senayan.
“Baru pada malam itulah, untuk pertama kalinya saya berkesempatan menyaksikan permainan Bagio dan kawan-kawannya.” Kenang Benny yang ditulis Julius Pour dalam buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan.
Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaKetegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Baca SelengkapnyaViral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaViral Cekcok Warga dan Anggota TNI di Bendungan BKB Semarang, Ini Penjelasan Kapendam
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.
Baca Selengkapnya