Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Diserang' Seniornya di TNI, Nasution Dibela Jenderal Soedirman

'Diserang' Seniornya di TNI, Nasution Dibela Jenderal Soedirman perang gerilya. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - A.H. Nasution diangkat menjadi Kepala Staf Operatif yang disebut Kepala Staf Panglima Besar pada 1 Juni 1948. Nasution langsung ditugaskan menyusun perintah operasi untuk menghadapi kemungkinan Agresi Militer Belanda II.

Dalam menyusun suatu siasat menghadapi kemungkinan kembalinya Belanda menyerang, Nasution menggunakan pengalamannya saat melakukan perang gerilya pada Agresi Militer Belanda I di Jawa Barat.

Pada waktu itu, perlawanan bukan yang berhasil membinasakan dan mengusir musuh. Melainkan bersifat pembalasan. Perlawanan tidak dilakukan secara frontal. Tapi dilakukan secara sembunyi sebagai balasan dan bertujuan untuk meremas kekuatan musuh.

"Kita sungguh memerlukan suatu susunan tentara yang mampu menjadi inti dalam susunan perang rakyat semesta, yang berisikan unsur ofensif dan unsur statis teritorial," ungkap Nasution dalam buku Memenuhi Panggilan Tugas: Kenangan Masa Gerilya.

Nasution Diserang Seniornya

ah nasution

Nasution mempertahankan konsep yang diajukan kepada MBT pada tahun 1946. Saat itu Nasution masih menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi.

Dua konsep diajukan Nasution. Pertama, membedakan 2 macam kesatuan besar yakni kesatuan yang akan bergerilya di daerah 'Renville dan kesatuan yang harus menyusup kembali ke Jawa Barat, Kalimantan, dan Indonesia Timur.

Konsep kedua, memecah Angkatan Darat menjadi 3 bagian yaitu kesatuan penggempur yang bersenjata 1:1, kesatuan teritorial yang bersenjata 1:3 atau 5, dan korps kader teritorial yang memimpin perlawan serta pertahanan rakyat di desa-desa, KODM-KODM, KDM-KDM.

Konsep ini menyulut polemik di internal TNI. Nasution dikritik habis-habisan oleh pihak oposisi. Batalyon tempur dianggap sebagai batalyon kelas satu. Sedang batalyon teritorial disebut sebagai kelas kambing. Bahkan batalyon teritorial diprovokasi sebagai 'sampah rasionalisasi'

"Pergolakan rasionalisasi semakin meningkat disebabkan persoalan karena saya sebagai junior yang melangkahi senior-senior bekas KNIL. Sehingga dari kalangan mereka ada yang langsung menyerang saya melalui surat kabar dengan menyalahkan konsep saya sebagi orang yang belum pernah belajar strategi dan berbagai persoalan pribadi," kata Nasution.

Dari gagasan itu kemudian muncul dan tersebar luas agitasi persiapan tentara federal. Memang 'rencana spoor' yang diumumkan dulu sebagai usulnya kepada PM Belanda.

Pergolakan juga terjadi di Divisi Siliwangi. Seorang komandan brigade yang tanpa pengetahuan Nasution menghadap Jenderal Soedirman. Mereka secara tegas menyatakan bahwa Divisi Siliwangi tidak sejalan dengan Nasution. Namun hal ini bisa diselesaikan berkat bantuan Letnan Kolonel Abimanyu.

"Saya dapat bantuan tak terhingga dari Letnan Kolonel Abimanyu sebagai bekas ajudan Panglima Besar dan Mayor Soeprapto, Ajudan beliau waktu itu. Keduanya selalu menjaga suasana antara Pak Dirman dan saya," jelasnya.

Nasution Dibela Soedirman

jenderal soedirman

Pemikiran Nasution sebenarnya lebih ke arah model PETA. Yaitu perang gerilya. Pemikiran Nasution itu sesungguhnya benang merah antara yang dipelajari dari perang Barat dan strategi Jepang.

Pada akhirnya Nasution mendapat jaminan dan dukungan dari Jenderal Soedirman. Sehingga dapat mengembangkan siasat tersebut untuk menghadapi kemungkinan Agresi Militer Belanda II. Pemikirannya tertuang dalam Perintah Siasat No.1/1948 yang ditandatangani Jenderal Soedirman pada 12 Juni 1948.

"Inti Perintah Siasat No. 1 itu adalah pelaksanaan perang rakyat semesta. Prinsip-prinsip pokok perang rakyat semesta adalah mengikutsertakan rakyat secara aktif dan mengerahkan semua tenaga dan harta kekayaan rakyat," seperti tertuang dalam buku Sejarah Tentara Nasional Indonesia Jilid I.

Konsep Perang Gerilya

Dalam konteks Perang Rakyat Semesta, seluruh rakyat tidak harus secara aktif melakukan gerilya. Dalam arti umum, Perang Rakyat Semesta adalah perang militer, politik, sosial, dan ekonomi. Sementara dalam artian khusus, gerilya berarti menyerang musuh dengan serangan-serangan kejutan dan sabotase.

"Usaha perang bukanlah usaha angkatan perang saja, melainkan dan malah telah menjadi usaha rakyat semesta di pelbagai sektor kehidupannya, yang masing-masing menjadi peserta dalam usaha yang seluruhnya, yang tidak dapat lalai melalaikan lagi," seperti dikutip dalam buku Pokok-Pokok Gerilya.

Menurut Nasution, Perintah Siasat No.1 tentang pelaksanaan perang rakyat semesta dan melakukan gerilya merupakan hal tepat. Karena kekuatan militer Indonesia pada saat itu sangat terbatas dan belum terorganisir secara baik.

"Kita berperang gerilya bukanlah karena kita menganut “ideologi” bergerilya, melainkan karena kita diharuskan, karena telah tidak mampu menyusun kekuatan yang berorganisasi sekadar modern, yang setara," seperti dikutip dalam buku Pokok-Pokok Gerilya.

Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang

Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.

Baca Selengkapnya
Berdarah Bangsawan, Jenderal TNI Dekat dengan Prajurit Berani Gebrak Meja di Depan Presiden
Berdarah Bangsawan, Jenderal TNI Dekat dengan Prajurit Berani Gebrak Meja di Depan Presiden

Kisah sosok jenderal TNI berdarah bangsawan yang pernah marah sampai gebrak meja di hadapan Presiden RI.

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI
Sudah Belasan Tahun Pegang Jabatan Sipil, Jenderal ini Kaget Tiba-Tiba Dipilih Jadi Panglima TNI

Memakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?

Baca Selengkapnya
Presiden Mesir Bandingkan TNI & Pasukannya, Yakin Bisa Kalahkan Tentara Israel
Presiden Mesir Bandingkan TNI & Pasukannya, Yakin Bisa Kalahkan Tentara Israel

Gamal Abdul Nasser kagum melihat kemampuan dan semangat bertempur pasukan Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nusron Jawab Mega soal Orba: Kekuasaan Hari Ini Dibentuk Ibu Megawati Sendiri
VIDEO: Nusron Jawab Mega soal Orba: Kekuasaan Hari Ini Dibentuk Ibu Megawati Sendiri

Menurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.

Baca Selengkapnya
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya
Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'
Jika Soeharto Dikenal Sebagai 'Jenderal yang Tersenyum', Jenderal TNI ini Dijuluki 'Jenderal Tanpa Senyum'

Dikenal sebagai antitesis Soeharto, sosok Benny Moerdani ternyata memiliki kisah tak terungkap antara dirinya dan sang Presiden kedua RI. Simak ulasan berikut.

Baca Selengkapnya
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu
Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya