Mengenal Sosok Sarma dan Riwayat Kekristenan di Tanah Banten
Merdeka.com - Tanah Banten memiliki sejarah terkait penyebaran agama Kristen yang cukup berpengaruh di Tatar Sunda. Perkembangan tersebut didukung para missionaris lokal, seperti sosok Sarma dan keluarga.
Sarma dikenal sebagai warga asli Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang yang bekerja sebagai mandor perkebunan. Ia bersama warga lain bernama Minggu, dibaptis oleh seorang missionaris Belanda sekaligus pendeta dari Batavia di tahun 1855.
Dalam upayanya menyebarkan agama, Sarma dibantu oleh para keturunan dan mantunya. Sayangnya, walau memiliki upaya yang kuat, misi "gospel"-nya tak berjalan mulus. Hasilnya, menyisakan komunitas yang terpencar bernama Kristen Cikuya. Melansir buku Misionarisme di Banten karya Mufti Ali, berikut sepenggal kisah sejarah penyebaran agama Kristen di Banten.
-
Siapa yang menyebarkan Kristen di Tanah Batak? Masuknya agama kristen di Tanah Batak ini tak lepas dari peran dan perjuangan seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
-
Siapa yang menyebarkan ajaran Pemena? Konon ada pengaruh orang-orang India yang datang ke Pulau Sumatra tepatnya ke masyarakat Suku Karo lalu mengajarkan ajaran agama Pemena.
-
Siapa penginjil Jawa yang menyebarkan ajaran Kristen di Baki? Namun aktivitas penyebaran ajaran Kristen di wilayah itu sudah dimulai sejak zaman Kyai Sadrach Sura Pranata, seorang penginjil Jawa yang menyebarkan ajaran Kristen pada tahun 1860.
-
Siapa yang butuh gombalan Kristen? Kata-kata gombalan Kristen dari ayat Alkitab terkadang cukup dibutuhkan bagi sebagian orang. Terlebih bagi mereka yang hendak melontarkan untaian kalimat gombalan untuk orang terkasih.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa yang menyebarkan agama Islam di wilayah Ciamis? Penamaan Kondangjajar dipercaya diambil dari seorang tokoh bernama Sembah Bojongkondang yang dulu merupakan seorang penyebar agama Islam di wilayah Ciamis, Jawa Barat.
Sarma dan Peneluran Ajaran Kristen di Keluarga
Gereja Kristen Pasundan di Cianjur ©2021 Buku Misionarisme di Banten/ Merdeka.com
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Claude Guillot (2008), penyebaran agama Kristen di Banten dimulai setelah Belanda mengirimkan dua lembaga misionaris bernama GIUZ (Genootschap voor In en Uitwendige Zending) dan NZV (Nederlandsche Zending Vereeniging) antara tahun 1854 sampai 1942.
Saat itu, para tenaga penginjil mulai masuk ke kampung-kampung di wilayah Banten, tak terkecuali di Kampung Jengkol, Desa Cikuya. Pada masa itu, sekolah kerohanian didirikan oleh pemilik perusahaan perkebunan lokal yang cukup ternama di sana, bernama Reesink dan Adolf Muhlnickel (mandor).
Keberadaan sekolah tersebut rupanya turut didukung oleh Sarma yang menjadi anak buah Reesink. Sarma menyekolahkan anaknya yang bernama Sondjat di tempat belajar tersebut.
Upaya Penyebaran Dilanjutkan Sondjat Anak Pertama SarmaAnak pertama Sarma bernama Sondjat menjadi tokoh penting penyebaran Kristen di Banten. Ia membantu penyebaran agama Kristen. Keturunan Sarma lainnya, Paulina, juga mengikuti jejak sang ayah. Sarma kemudian menyuruh anaknya untuk mengikuti pendadaran Missionaris Kristen di Jatinegara.
Saat mengikuti pendadaran tersebut, Sondjat memiliki kedekatan yang cukup baik dengan komunitas F.L Anthing di Batavia hingga mereka saling mengunjungi.
Di bawah gemblengan ayahnya itu, Sondjat menjadi salah satu tokoh Kristen yang berpengaruh di tanah Pasundan. Ia juga berhasil menggubah lagu rohani serta kitab menggunakan bahasa Sunda.
Esther sang Literate Kristen, dan Upaya Mempertahankan Komunitas CikuyaDari Sondjat diturunkan ke anaknya, Esther yang giat melakukan upaya misionaris. Sosoknya yang kharismatik, serta memiliki kepiawaian dalam menyampaikan gagasan Kristen membuat warga Jengkol dan Cikuya menyematkannya sebagai sosok yang literate.
"Esther disebut-sebut sebagai perempuan (anak Sondjat) yang berbakat dan aktif, ia merupakan satu dari sembilan wanita yang diangkat sebagai tenaga pembantu kegiatan missionaris oleh Nederlandsche Zending Vereeniging (NZV). Ia juga menjadi anggota Majlis Jemaat Concillium/ Padepokan Gereja Pasoendan," tulis Mufti Ali mengacu Guillot.
Pengaruh Esther membuat komunitas Cikuya tetap bertahan. Dalam sumber Belanda disebutkan, keberaniannya membuat seorang pendeta sekaligus sekretaris NZV gagal menutup kongsi tersebut. Bahkan ia berhasil menambah anggota komunitas Cikuya, dari kalangan janda haji Muslim.
Berpengaruh hingga ke Jawa BaratTahun demi tahun, Kristen Cikuya terus dipertahankan oleh para keturunan Sarma. Selain sang anak dan para cucunya, Arjan sang menantu Sarma ikut berperan menyebarkan agama Kristen di tanah Banten. Bahkan, mereka juga melakukan upaya penyebaran hingga ke Jawa Barat
Ia bersama sang kakak yang bernama Sarioen, mengenalkan ajaran yang dikembangkan bernama Apostolik ke komunitas Kristen Panghareupan di Bogor. Kemudian di tahun 1903, bersama sang adik Sarioen, membawa ajaran ke daerah lain seperti Ciranjang, Cianjur hingga Sukabumi.
Selain itu, klan Sarman juga menyebar hingga ke beberapa daerah lain seperti, Tasikmalaya, Sumedang, Tanah Tinggi, Rangkasbitung, dan Bandung. Terkini tidak diketahui secara pasti eksistensi Kristen di Cikuya, namun Mufti menyebut keberadaannya perlahan memudar terlebih saat Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini penampakan kampung Sunda Kristen di Lembang, Bandung. Ternyata menyimpan banyak sejarah.
Baca SelengkapnyaMasuknya agama kristen di Tanah Batak ini tak lepas dari peran dan perjuangan seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.
Baca SelengkapnyaDesa Buluh Awar memegang peranan penting dalam penyebaran Agama Kristen Protestan yang ada di wilayah Karo.
Baca SelengkapnyaDi sana juga terdapat tiga makam besar dari keluarga G.B Walter yang merupakan warga keturunan Belanda kelahiran Sumedang pada 1879.
Baca SelengkapnyaPenyebaran ajaran Kristen di wilayah Baki, Sukoharjo sudah dimulai sejak zaman Kyai Sadrach Sura Pranata sekitar tahun 1860
Baca SelengkapnyaRegenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRaja Champa meminta prajuritnya membunuh Syekh Ibrahim Asmoroqondi karena tak suka dengan dakwah Islam yang dilakukannya.
Baca SelengkapnyaRukun dan damai perkampungan kristen di Desa Tanjung Basung Nagari Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini GKI Purbalingga melayani 560 orang. Dalam setahun, ada 10-15 orang yang dibaptis di sana.
Baca SelengkapnyaSosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca SelengkapnyaKampung di Jombang ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama kristen di Jawa. Miris, kompleks makamnya kini dipenuhi semak belukar.
Baca SelengkapnyaMeskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian.
Baca Selengkapnya