Misi Sukses, Benny Moerdani Dipuji Perdana Menteri Malaysia Sampai Diberi Jam Rolex
Merdeka.com - Pertengahan tahun 1965, berlangsung pertandingan golf rahasia di Bangkok. Setelah bertanding golf, dilakukan pembahasan rencana perdamaian antara Indonesia danMalaysia.
Dalam pertemuan tersebut perwakilan Malaysia adalah Abdul Razak. SedangkanIndonesia diwakili Des Alwi dan juga Benny Moerdani.
"Pertemuan ini kami bikin sangat rahasia, mengingat banyak tokoh-tokoh lain tinggal di hotel yang sama. Kami tentu tak ingin, kontak sepenting ini bocor keluar," kata Des Alwi yang ditulis Julius Pour dalam buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan.
-
Siapa yang disambut hangat oleh bangsa Indonesia? 'Kita seluruh bangsa Indonesia menyambut baik kunjungan itu, dan kunjungan itu memang bagian dari gerakan persaudaraan sedunia,' kata Ma’ruf di Serang, Banten, Selasa (3/9/2024).
-
Siapa yang memberikan kenang-kenangan? Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo mengatakan pihaknya menyetujui draf pengunduran diri Gibran Rakabuming dari jabatannya sebagai Wali Kota Surakarta.
-
Siapa yang ikut serta dalam momen bahagia ini? Kompaknya Shandy Aulia dan David Herbowo menemani anak-anak mereka piknik di sekolah. Keharmonisan mereka terpancar, seolah tidak pernah ada pertikaian di antara mereka.
-
Kenapa Roni Aidil kasih tanda terima kasih? 'Saya menyadari telah memberikan tanda terima kasih pada proyek-proyek saya sebelumnya di Basarnas. Namun apabila pemberian dako dari saya adalah gratifikasi, maka saya mohon maaf karena ketidaktahuan mengenai hukum,' terang Roni.
-
Apa tanda kebahagiaan? Salah satu kunci untuk merasakannya adalah dengan memperhatikan tanda-tanda kebahagiaan yang bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana Hari Perdamaian Internasional dirayakan? Selain itu, peringatan ini juga dirayakan dengan menyebarluaskan pentingnya perdamaian dan keterbukaan pikiran di era modern.
Perkenalan Razak dengan Benny membuahkan banyak hal penting. Malaysia menjanjikan akan segera mengatur pembebasan para anggota militer yang tertangkap di Malaysia. Abdul Razak juga terkesan dengan penampilan Benny. Seorang perwira muda yang sangat cocok untuk merintis pembicaraan ke arah perdamaian.
"This is the type of officer I like. You see, just like Benny Moerdani," puji Abdul Razak.
Misi perdamaian yang direncanakan oleh tokoh-tokoh militer ini pada akhirnya terdengar juga oleh Bung Karno. Saat mengetahui bahwa Benny lah yang ditugaskan sebagai Chief Liaison Officer Pemerintah Indonesia di Kuala Lumpur, Bung Karno tak begitu kaget.
"Wah, kalian akan menjadikan Benny diplomat ya?" tutur Bung Karno yang ditulis oleh Julius Pour.
Strategi Mendarat di Malaysia
Pengiriman misi perdamaian Indonesia dan Malaysia ini harus tetap dirahasiakan. Benny selaku Chief Liaison Officer segera merancang skenario. Skenario yang dirancang Benny, pertama menyiarkan berita tentang kedatangan tim perdamaian kepada Malaysia menggunakan radio RRI, berita yang disampaikan dibuat seperti berita keluarga.
"Keluarga Sumolang kepada keluarga Mogot, Bapak dan Ibu Sumolang esok pagi akan menuju Manado." Isi berita yang disiarkan RRI Jakarta ke Malaysia.
Maksud dari berita tersebut adalah memberi kode bahwa pasukan Indonesia akan mendarat ke Malaysia esok harinya.
Skenario kedua, untuk mengelabui media massa Malaysia akan adanya misi rahasia ini, Benny melibatkan Kolonel Sugeng Djarot, atase militer Indonesia di Bangkok, sebagai anggota tim penyambut.
Sugeng Djarot langsung pucat saat Benny memberitahu mereka akan mendarat di Kuala Lumpur. Saat akan mendarat terkejut kembali ketika hanya dia satu-satunya penjemput yang menggunakan seragam TNI lengkap, sedangkan Benny menggunakan pakaian sipil biasa.
"Ben, nek ono opo-opo mengko, iki njur kepiye? (Ben, kalau nanti ada apa-apa lantas bagaimana?)” Tanya Sugeng Djarot panik.
"Nek Bung Karno besuk weruh, sing ditangkep rak yo kono… (yah, kalau Bung Karno besok tahu, yang ditangkap nanti kan anda.)” Jawab Benny bercanda.
"Diancuk…(sialan)," umpat Sugeng Djarot, sambil membalas jabatan tangan dari sejumlah pejabat Malaysia, begitu pesawat Hercules TNI-AU dengan mulus menjejakan roda-rodanya di landasan.
Perwira yang turun dari pesawat ada Laksamana Muda O.B. syaaf, Wakil Panglima I KOLAGA, sebagai pimpinan rombongan. Ada juga Letnan Kolonel Ali Moertopo, Kolonel Yoga Sugomo, Brigadir Jenderal Kemal Idris, Letnan Kolonel Sofyar dan Kolonel Tjokropranolo.
Benny Usulkan Tukar Pesawat untuk Hindari Inggris
Saat pasukan sampai mendarat di Kuala Lumpur, mereka mendapatkan kabar bahwa Tunku Ismail sudah terbang ke Alor Star. Kabar tersebut menimbulkan kepanikan pasukan Indonesia dan juga pejabat Malaysia.
Dengan ketenangan Benny mengusulkan untuk bertukar pesawat, di mana pesawat Hercules mengangkut pejabat Malaysia dan pesawat Fokker Malaysia mengangkut pasukan Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemarahan Inggris, agar tidak menembak langsung pesawat Indonesia.
Di Alor Star, saat Benny maju untuk memperkenalkan diri, Tunku Ismail langsung tersenyum kepada Benny. Tampaknya, Perdana Menteri Malaysia ini sudah mengetahui latar balakang Benny.
"Oh, so you are the other person…" komentar Tunku Ismail.
Tak disangka Tunku Ismail sangat gembira atas kedatangan pasukan perdamaian dari Indonesia. Tanda kegembiraannya ditandai dengan membagi-bagikan jam tangan Rolex kepada semua yang ada dalam pertemuan tersebut.
Satu bulan setelah pertemuan di Alor Star dengan Tunku Ismail, akhirnya pada tanggal 11 Agustus 1966 ditandatangani piagam Jakarta Accord yang menandai perdamaian antara Indonesia dan Malaysia.
Reporter Magang: Ita Rosyanti
(mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan barang mewah, sang rekan malah memberinya hadiah tak terduga.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Komjen Fadil Imran memenuhi janji mengajak anggota polisi dan Ibu lurah dari Probolinggo ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha kaya hingga anggota dewan hadir ke acara ulang tahun Soimah ke-43 di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi dan rombongan pun ngopi sejenak sambil berbincang hangat sebelum kemudian kembali ke tempatnya bermalam.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan para pimpinan negara-negara sahabat lainnya juga tiba di Indonesia hingga Sabtu malam hari ini.
Baca SelengkapnyaKunjungan Paus Fransiskus di Indonesia menjadi momen bersejarah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia menyambut gembira dan hangat kedatangan Paus Fransiskus.
Baca Selengkapnya