Penangkapan Sutan Sjahrir dan Isu Jaringan VOC di Balik Rencana Pembunuhan Bung Karno
Merdeka.com - Dituduh berada di balik rencana pembunuhan Presiden Sukarno, Sutan Sjahrir dan beberapa tokoh oposisi ditangkap petugas keamanan.
Penulis: Hendi Jo
Minggu, 7 Januari 1962. Berita menggemparkan datang dari Sulawesi Selatan: terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di Jalan Cendrawasih, Makassar. Namun berkat kesigapan aparat pengawal, aksi tersebut dapat digagalkan. Bung Karno berhasil diselamatkan.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Siapa yang menentang Sukarno? Orang yang paling mengecam tindakan Sukarno ini adalah Ali Sastroamidjojo.
-
Siapa yang ingin membunuh Soeharto? Seorang Wanita Yang Mengaku Saudara Datang ke Rumah Soeharto
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Siapa yang mencuri mobil untuk Sukarno? Dia adalah Sudiro, staf pribadi atau orang yang sering membantu Sukarno, yang mengambil inisiatif ini.
Delapan hari kemudian, Panglima Kodam XIV Hasanuddin Brigadir Jenderal M.Yusuf menangkap dua warga negara Belanda. Mereka diduga terlibat dalam upaya pembunuhan itu. Mereka disebut-sebut sebagai anggota jaringan rahasia bernama Vrijwillige Ondergrondse Corps (VOC) alias Korps Sukarelawan Bawah Tanah.
"Didesas-desuskan (juga) bahwa sesuatu menunjuk ke arah 'Bali connection'…" ungkap Rudolf Mrazek dalam Sjahrir: Politics and Exile in Indonesia.
Bung Karno Curiga pada Sjahrir
'Bali connection' merupakan istilah kepala Badan Poesat Intelijen (BPI) Soebandrio untuk kelompok beberapa tokoh oposisi yang pada beberapa bulan sebelumnya berkumpul di Gianyar, Bali, kediaman Anak Agung Gde Agung. Menurut laporan BPI, pada 18 Agustus 1961, VOC telah merencanakan tindakan subversi terhadap pemerintahan Presiden Sukarno.
Sukarno tampaknya percaya terhadap informasi dari BPI. Dia lantas memerintahkan aparat keamanan dan badan intelijen untuk segera bergerak mengadakan penyelidikan terhadap beberapa tokoh. Terutama Sutan Sjahrir.
Kecurigaan terhadap mantan koleganya di era revolusi itu termaktub dalam otobiografinya, Bung Karno, Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (disusun oleh penulis Amerika Serikat, Cindy Adams).
"Aku dapat memahami bila ada yang tidak puas (kemudian) berusaha untuk membunuhku. Oleh karena itu, aku juga mengerti bahwa aku harus membalas dan berusaha mendapatkan mereka. Beberapa waktu yang lalu, Sjahrir merencanakan komplotan untuk menggulingkanku dan merenggut pemerintahan…"
Perintah Bung Karno
Setelah mendapat kepastian dari para aparatnya, Presiden Sukarno memanggil Nasution, Yani dan Soebandrio. Dia lantas mengulangi soal laporan-laporan tersebut dan memerintahkan Kepala Rumah Tangga Istana Mayor Jenderal Suhardjo Hardjowardojo (yang disertai Jaksa Agung Muda Mayjen Moehono) menyampaikan laporan-laporan itu secara terperinci. Selanjutnya persoalan tersebut diserahkan kepada Kepala Staf Penguasa Perang Tertinggi (Peperti) Brigjen. Basuki Rachmad dan Jaksa Agung Muda Moehono.
"Presiden memutuskan untuk melakukan tindakan penangkapan…" ujar Nasution.
Karena Sukarno menginginkan sebuah tindakan segera dilaksanakan, maka Brigjen Basuki Rachmad menyodorkan sejumlah surat penahanan blanko kepada Nasution untuk ditandatangani.
"Waktu itu belum ditentukan nama-namanya…Karena akan tergantung pada hasil penelitian yang malam itu langsung dikerjakan," kenang Nasution.
Sjahrir Ditangkap
Tanpa sepengetahuan lagi Nasution, surat penahanan blanko itu ternyata diisi oleh nama-nama yang sebelumnya dicurigai berhubungan dengan VOC dan 'Bali connection' yakni Sjahrir cs.Maka pada 16 Januari 1962, sekira pukul 04.00, bergeraklah beberapa tim petugas dari Corps Polisi Militer (CPM) menggeruduk rumah para tokoh nasional itu. Mereka semua diambil dari rumahnya masing-masing lengkap disertai surat penangkapan resmi.
"Sikap mereka tertib. Kemudian surat perintah itu saya lihat, itu tandatangan saya kenal…Tandatangan Jenderal Nasution," ungkap Mohammad Roem dalam 70 Tahun Mochammad Roem.
Sjahrir sendiri diambil oleh beberapa petugas CPM dari rumahnya di Jalan H.O.S. Cokroaminoto No.61 Jakarta sekira pukul 04.00. Pagi itu juga, dia ditahan di Mess CPM, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Tiga hari kemudian Sjahrir bersama tahanan-tahanan lainnya dipindahkan ke wilayah selatan Jakarta (Jalan Daha, Kebayoran Baru).
Tepat tiga bulan setelah penangkapannya, dia dipindahkan lagi. Kali ini lebih jauh: ke Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaSoekarno yang mendengar isu Dewan Jenderal ini lantas berniat untuk menghadirkan para jenderal ke Istana.
Baca SelengkapnyaDalam film G30S/PKI, sosoknya digambarkan misterius. Asap rokok tak berhenti mengepul saat rapat. Kehadirannya dalam persiapan penculikan tampak sangat dominan.
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaNama Wikana dikenal sebagai salah satu pemuda Menteng 31. Sosok pemuda revolusioner yang berani menculik Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Akhir hidupnya tragis.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto menegaskan pergerakan yang ingin menjatuhkan dirinya dari kursi Presiden dipimpin oleh tokoh bernama Sawito.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaSjam Kamaruzaman disebut sebagai tokoh kunci Gerakan 30 September. Aksinya serba rahasia.
Baca Selengkapnya