Sri Sultan HB IX: Kisah Kaos Kaki Kendor dan Mengemudi Mobil Hanya Pakai Singlet
Merdeka.com - Sri Sultan Hamengku Buwono IX atau biasa dikenal sebagai Gusti Raden Mas Dorodjatun. Dia adalah Raja ke-9 Kesultanan Yogyakarta, sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini.
Hamengku Buwono IX juga sempat menduduki jabatan-jabatan strategis dalam pemerintahan Indonesia. Mulai dari Menteri Pertahanan, Menko Ekuin, Ketua KONI, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, hingga Wakil Presiden.
Hamengku Buwono IX dikenal sebagai sosok yang demokratis, raja yang sederhana, sampai nasionalis sejati. Setidaknya begitulah yang disampaikan kerabatnya dalam buku Tahta untuk Rakyat.
-
Mengapa Kaos Kaki Mesir Kuno dipakai dengan Sandal? Ketepatan ukuran sangat penting, terutama dalam iklim dingin, dan juga untuk melindungi kaki yang hanya dilapisi sandal.
-
Bagaimana teknik membuat kaos kaki Mesir Kuno? Teknik "Nålbindning" Menurut informasi, kaos kaki ini dibuat dengan teknik nålbindning, yang sering disebut sebagai jaring tanpa simpul atau rajutan jarum tunggal, sebuah teknik yang lebih mirip menjahit daripada merajut.
-
Mengapa Pangeran Christian memakai setelan jas kerajaan? Pangeran Christian memakai setelan jas kerajaan hitam dan pin kebangsaan, serta sash biru di atas kemeja putihnya.
-
Apa jenis alas kaki yang ditemukan? Para peneliti menemukan alas kaki bergaya militer tersebut saat melakukan penggalian di pemukiman sipil di pinggiran benteng militer Romawi di dekat Oberstimm, sebuah kota di negara bagian Bavaria.
-
Apa itu Songket Silungkang? Salah satu kerajinan tradisional kebanggaan masyarakat Minangkabau dan Sumatera Barat yaitu kain Songket Silungkang. Mungkin kebanyakan orang sudah tak asing dengan istilah 'Songket', akan tetapi ada ragam jenis model yang menggunakan teknik tersebut.
-
Apa yang Hana Saraswati kenakan saat di Keraton Solo? Potret Hana Saraswati Kenakan Kebaya di Keraton Solo hingga Foto bareng Putri Raja Mengenakan kebaya merah, Hana Saraswati mengaku selalu tertarik belajar sejarah.
Menolak Dibuatkan Istana di Bogor
Menurut Adhi Moersid (Ketua Ikatan Arsitek Indonesia) dalam buku Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang Kerap Berseberangan dengan Pemerintah Pusat, mengatakan bahwa Sang Sultan merupakan sosok yang bersahaja, sangat baik, sangat tulus dalam berbicara dan bergaul.
Ini telihat ketika Adhi Moersid merancang sebuah kedaton, istana untuk Hamengku Buwono IX di Bogor pada 1982. Menurut keterangan Adhi, Sri Sultan Hamengku Buwono IX awalnya menolak pembuatan kedaton tersebut dan memilih untuk membangun rumah peristirahatan saja.
"Sebuah rumah biasa. Yang penting ada pendopo, dan juga dapur, karena saya senang memasak," ujar Sultan kepada Adhi.
Kaos Kaki Longgar di Sidang Umum MPR
Kesederhanaannya juga terpancar dari cara berpakaiannya. Dalam Sidang MPR 1978, menjelang Hamengku Buwono IX menjabat sebagai Wakil Presiden, para wartawan menemukan hal yang menarik.
"Sultan ternyata memakai kaos kaki yang longgar. Untuk menjaga agar kaos kaki itu tidak melorot, Sultan memperkuatnya dengan karet gelang."
Hal senada juga diungkapkan mantan Menteri Keuangan Frans. Menurut keterangannya, Sultan memiliki kebiasaan bangun pagi dan jalan-jalan keliling hotel sebelum makan pagi.
Meskipun dalam keadaan musim dingin, Sultan keluar tanpa melapisi badannya dengan jaket tebal. Dia justru melapisi tubuhnya dengan kertas koran sebagai pelindung badan dari udara dingin.
Mengemudi Mobil Sendiri
Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga memiliki kebiasaan menyetir sendiri mobilnya. Dia tidak menggunakan sopir pribadi. Sehari setelah jabatan Wakil Presidennya selesai dan bebas dari protokoler, dia terlihat begitu senang mengemudikan mobilnya sendiri.
Dalam buku Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang Kerap Berseberangan dengan Pemerintah Pusat, diceritakan kisah menarik tentang sang Raja Yogya yang gemar menyetir mobil. Pada tahun 1950-an, Sultan sering bepergian sendiri, bolak balik Jakarta-Yogyakarta. Pada masa itu mobil belum memiliki pendingin alias AC.
Sehingga pernah dalam satu waktu, Sri Sultan mengemudi mobil hanya menggunakan singlet dan celana dalam.
Ketika di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, ada pemeriksaan kendaraan. Polisi menghentikan mobil Sri Sultan. Mereka meneliti surat-surat mobil Sri Sultan. Alangkah terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa sosok tersebut adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Mereka lantas berdiri tegak dan memberi hormat sambil terbata-bata.
"Eh, selamat malam, Pak, silakan jalan terus," cerita Sultan dalam buku Tahta Untuk Rakyat.
Menantu dari Kalangan Orang Biasa
Terakhir, kesederhanaannya juga terlihat dari fakta bahwa menantu Sultan berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan kalangan ningrat.
"Orang tua saya orang tak punya, hanya petani kecil. Toh, saya bisa menjadi menantunya," tutur Letkol CPM Budi Permana yang menikah dengan putri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu Anom.
Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda tersebut terjerat kabel hingga mengalami cedera.
Baca SelengkapnyaFatih, ayah Sultan, menolak uang ganti rugi yang berjumlah fantastis sejumlah Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaKunjungan ke kedai nasi lemak dilakukan Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar di hari ulang tahun resminya pada Senin, 3 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKata-kata lucu tentang kaos kaki sering kali mencerminkan situasi sehari-hari yang konyol dan penuh kejutan.
Baca SelengkapnyaPT Bali Towerindo (Bali Tower) Tbk buka suara atas laporan yang dilayangkan keluarga Sultan Rif'at Alfatih.
Baca SelengkapnyaSelayaknya warga sipil biasa, seorang jenderal bintang dua Polri ini nampak tampil sederhana.
Baca SelengkapnyaSultan korban jeratan kabel optik bertemu dengan Kapolri. Kini sudah pulih usai menjalani perawatan intens di RS Polri Kramatjati.
Baca Selengkapnya