Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tentara Inggris di Ambang Kehancuran

Tentara Inggris di Ambang Kehancuran 10 November. ©Istimewa

Merdeka.com - Keputusasaan melanda Brigadier Mallaby dan anak buahnya di Surabaya selama pertempuran akhir Oktober 1945. Bahkan mereka sudah memutuskan akan menyerah.

Penulis: Hendi Jo

JAKARTA masih dibekap gelap dini hari itu. Dari sebuah rumah besar di Pegangsaan Timur, tiba-tiba suara telepon berbunyi nyaring. Tukimin, pengawal Presiden Sukarno bergegas mengangkat telepon. Beberapa detik kemudian, dia melangkah ke kamar Bung Karno. Diketuknya pintu kamar atasannya itu dengan hati-hati.

"Yaaa. Ada apa?" jawab Sukarno sambil menahan kantuk.

"Ajudan dari Komandan Tentara Inggris, Pak. Katanya sangat penting. Saya sampaikan padanya bapak lagi tidur, tapi dia mendesak supaya bapak dibangunkan," ujar Tukimin.

Sukarno segera keluar kamar. Dia kemudian mengangkat telepon, berbincang dalam nada serius. Setengah jam, dia kembali ke kamarnya. Sambil menghela napas, sang presiden menoleh kepada istrinya Fatmawati.

"Aku akan pergi ke Surabaya dengan pesawat terbang tentara Inggris besok," ungkapnya seperti ternukil dalam otobiografinya, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (disusun oleh Cindy Adams).

Dari jam ke jam, pertempuran antara pejuang Indonesia dengan tentara Inggris di Surabaya semakin berkobar. Alih-alih menguasai kota tersebut, posisi para prajurit dari Brigade ke-49 pimpinan Briagadier A.W.S. Mallaby malah semakin terjepit. Menurut sejarawan Frank Palmos, pasukan Inggris yang tersisa di tengah kota hanya segelintir dan tersudutkan. Satu persatu, mereka disergap dan dibantai.

"Mereka kehabisan logistik dan amunisi..." ungkap sejarawan Frank Palmos dalam Surabaya 1945, Sakral Tanahku.

Mallaby sendiri ada dalam situasi dilematis. Kendati sangat sadar akan sulit mendapatkan tambahan pasukan, dia tetap mengirim pesan untuk minta bantuan. Permintaannya tentu saja ditolak mengingat pertempuran yang seru terjadi juga di beberapa kota di Jawa. Sementara konsentrasi pasukan Inggris yang terdekat berada di Singapura. Itu menjadikan secara teknis bantuan tidak bisa didatangkan ke Surabaya dengan cepat. Penerjunan pasukan payung pun sangat mustahil karena pertempuran sudah meluas ke seluruh penjuru Surabaya.

Panglima Pasukan Sekutu untuk Asia Tenggara Letnan Jenderal Sir Philip Christison yang dimintai bantuan juga ada dalam kondisi bingung. Pada akhirnya dia harus melupakan 'janjinya' kepada Belanda untuk tidak berhubungan sama sekali dengan Sukarno. Maka ketika mengetahui posisi anak buahnya sudah terjepit pada 28 Oktober 1945, Christison menyerukan lewat radio untuk melakukan gencatan senjata. Suatu kenyataan yang dilukiskan Falmos sebagai bentuk 'keputusasa-an seorang jenderal Inggris'.

"Detakan waktu bergulir habis...Saya harus melanggar perintah untuk tidak berhubungan apa-apa dengan Presiden Sukarno," ungkapnya seperti dinukil Falmos dari otobiografi Christison berjudul Life an Times.

Beberapa menit usai ditelepon Mallaby, Christison langsung minta ajudannya menghubungkan langsung dengan Sukarno di Pegangsaan Timur. Kepada presiden Republik Indonesia itu, dia meminta untuk bertanggungjawab secara pribadi atas semua kebiadaban yang telah terjadi. Christison pun meminta Sukarno untuk datang menenangkan para pengikutnya di Surabaya.

"Lambaikan saja bendera putih sebelum Anda mendarat di Surabaya. Saya tidak ingin pesawat Anda ditembaki dari bawah," ujarnya.

Menurut Des Alwi, penyelesaian militer memang sudah buntu bagi Inggris. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukan yang tersisa hanyalah penyelesaian politik. Suatu laporan dari intelijen militer Inggris yang berhasil disadap pihak Indonesia menyiratkan keputusasaan mereka akan situasi di Surabaya:

"Jika tidak segera datang penyelesaian politik, dalam beberapa jam mendatang kami terpaksa harus menyerah," demikian laporan tersebut dikutip Des Alwi dalam bukunya, Pertempuran Surabaya November 1945.

(mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.

Baca Selengkapnya
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya
Hari Pahlawan 10 November: Sejarah, Makna, Tema dan Cara Memperingatinya

Memperingati Hari Pahlawan adalah salah satu cara menghargai jasa para Pahlawan. Namun apa itu Hari Pahlawan?

Baca Selengkapnya
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo

Gubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan
Said Abdullah: Pelihara Bersama Semangat Juang Pahlawan

Said mengingat lagi pada 10 November 1945 lalu yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya menjadi puncak perlawanan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Begini Video Asli Momen Perang Palagan Ambarawa Tahun 1945
Menegangkan, Begini Video Asli Momen Perang Palagan Ambarawa Tahun 1945

Video tersebut menceritakan proses evakuasi para tawanan perang dari kamp Banyubiru menuju Kota Semarang

Baca Selengkapnya
Buku 'Pusaka' Peninggalan Letnan Achijat Sniper Diduga Pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris Terungkap, Isinya Tak Ternilai
Buku 'Pusaka' Peninggalan Letnan Achijat Sniper Diduga Pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris Terungkap, Isinya Tak Ternilai

Berikut isi buku 'pusaka' peninggalan Letnan Achijat sniper diduga pembunuh Jenderal Mallaby dari Inggris.

Baca Selengkapnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya

Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis
Peristiwa Long March Siliwangi, Perjalanan Panjang yang Penuh Kisah Heroik hingga Tragis

Perjalanan ini dipenuhi pertumpahan darah dan tangisan air mata.

Baca Selengkapnya
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok
Saat Sukarno Kesal Karena Diculik Para Pemuda ke Rengasdengklok

Apa tujuan para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok?

Baca Selengkapnya
Gerbong Kereta Maut Bondowoso-Surabaya
Gerbong Kereta Maut Bondowoso-Surabaya

Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya.

Baca Selengkapnya
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya