10 Bencana Landa Sukabumi selama April 2023, BPBD Imbau Warga Waspada
Merdeka.com - Sepanjang April 2023, sebanyak 10 bencana alam melanda di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Dari kejadian itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa kecamatan di sana.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Senin (8/5) lalu turut membenarkan tingginya intensitas bencana tersebut dan meminta warga untuk waspada.
"Bencana hydrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di sepanjang April," katanya, dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Kenapa BSI mengimbau masyarakat untuk waspada? 'WASPADA HOAX!Hati-hati dengan segala bentuk informasi palsu yang beredar dari akun media sosial tidak resmi.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Kota Sukabumi Dilanda Angin Topan sampai Longsor
Ilustrasi ©2013 Merdeka.com
Berdasarkan rincian dari data yang ia peroleh, angin topan atau puting beliung terjadi sebanyak dua kali. Lalu cuaca ekstrem satu kali, kebakaran rumah tiga kali dan tanah longsor terjadi empat kali.
Dari situ terdapat 12 jiwa yang turut terdampak dan menjadi korban. Kemudian 15 bangunan terpantau rusak dengan rincian 13 rumah warga dan 2 fasilitas umum. Menurut Zulkarnain, warga mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.
Jika mengacu di bulan Maret 2023, kejadian bencana bulan April terpantau menurun cukup drastis. Sebelumnya, Maret menjadi bulan dengan intensitas bencana yang terjadi sampai 25 kali.
Warga yang Tinggal di Tebing dan Aliran Sungai Diminta Mengungsi
Tingginya intensitas bencana membuat BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan seperti tebing dan daerah aliran sungai.
Menurutnya, warga juga mesti mewaspadai peristiwa hujan deras yang disertai petir dan angin kencang hampir terjadi di sepanjang hari. Bahkan tidak menutup kemungkinan juga terjadi hingga malam hari.
Selanjutnya, warga diminta agar peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar guna meminimalisir bencana. Hal yang bisa dilakukan salah satunya dengan cara membersihkan drainase dan gorong-gorong
Selain itu, warga pun diminta secara rutin membersihkan saluran seperti drainase, sungai, gorong-gorong untuk mencegah atau mengantisipasi terjadinya bencana banjir.
Banjir Terjadi di Cianjur dan Bandung
Sebelumnya bencana hidrometeorologi juga melanda dua daerah di Jawa Barat yakni Cianjur dan Bandung, Jawa Barat. Di Cianjur sendiri bencana tersebut terjadi pada pekan lalu dan dituntaskan pada Jumat (5/5).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menyampaikan penanganan banjir sendiri difokuskan di empat kecamatan yakni Ciranjang, Bojongpicung, Mande dan Cipanas.
"Untuk penanganan banjir di Kecamatan Ciranjang, Bojongpicung dan Mande, petugas gabungan membantu warga membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir. Damkar dan PMI Cianjur menurunkan dua unit tangki air, sehingga pembersihan cepat selesai," katanya.
Sebelumnya puluhan kepala keluarga sempat mengungsi akibat banjir tersebut. Namun saat ini perlahan mereka sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, bencana banjir juga terjadi di 8 kecamatan di Kabupaten Bandung, seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Ciparay, Cangkuang, Bojongsoang, Kutawaringin, Rancaekek dan Margaasih.
Ketinggian air mencapai 30 sampai 110 cm dengan korban mencapai 3.783 jiwa yang terjadi pada Sabtu (6/5) lalu.
“Untuk korban akibat banjir ini mencapai 990 KK atau 3.783 jiwa dengan 30 KK atau 63 jiwa di antaranya mengungsi, ” kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat dalam keterangannya, Minggu (7/5). (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaBencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebar di 33 lokasi.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang yang melanda Sukabumi menyebabkan sungai meluap, mengakibatkan mobil-mobil terbawa arus, dan kerugian material diperkirakan capai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca Selengkapnya