Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

25 Relawan Vaksin Sinovac Positif Covid-19, Ketua Tim Uji Klinis Unpad Angkat Bicara

25 Relawan Vaksin Sinovac Positif Covid-19, Ketua Tim Uji Klinis Unpad Angkat Bicara Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Sebanyak 25 relawan uji coba vaksin Covid-19 sinovac dikabarkan terkonfirmasi positif Corona. Hal ini disampaikan langsung oleh ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil.

Menurut ahli vaksin dari Fakultas Kedokteran, Universitas Padjajaran Bandung itu, ke-25 relawan yang terpapar sebelumnya telah diklasifikasi. Sebanyak 18 relawan disuntikkan cairan netral Plasebo (non vaksin untuk klinisi), dan 7 lainnya diberi suntikan vaksin Sinovac.

Kusnandi juga menerangkan bahwa relawan uji yang terkonfirmasi bukan merupakan efek dari vaksin.

"Dari hasil kemarin yang dapat vaksin Covid-19 itu yang sakit ada sakit tujuh orang, yang dapat plasebo 18 orang," kata Kusnandi di Bandung (Senin 18/01) seperti dilansir dari Antara.

Tertular Dari Luar

Ia menerangkan bahwa vaksin Covid-19 sinovac tidak menyebabkan seseorang tertular corona. Menurutnya 25 relawan tersebut tertular dari luar, mengingat relawan juga diperbolehkan melakukan aktivitas seperti biasa.

Kendati demikian, Kusnandi menegaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan pemantauan secara ketat kepada para relawan uji yang terkonfirmasi tersebut.

"Sebagian besar (relawan yang divaksin) itu bergejala ringan jadi nggak dirawat. Nah yang dapat plasebo ada yang dirawat," kata Kusnandi.

Dalam kesempatan itu, Kusnandi juga mengungkapkan jika kasus tertularnya 25 relawan uji masih dalam kategori perhitungan efikasi dari kegiatan uji klinis vaksin.

Menurutnya efikasi uji klinis vaksin yang dilaksanakan di Bandung itu telah di atas syarat yang ditentukan yakni sebesar 65 persen, dari syarat efikasi minimal harus di atas angka 50 persen.

Efek Vaksin

ilustrasi vaksin covid 19

©2020 REUTERS

Selain itu, ia turut menanggapi ramainya pemberitaan terkait dampak setelah seseorang disuntik vaksin. Dirinya menyebut jika masa 30 menit awal merupakan masa yang cukup rawan.

Artinya, masa tersebut merupakan masa pemantauan reaksi, salah satunya adalah syok anafilaksis. Menurutnya bisa saja seseorang mengalami reaksi hingga mengalami pingsan, namun kemungkinannya sangat jarang, dengan perbandingan satu atau dua kasus dari satu juta orang yang disuntik.

"Jadi, orang abis disuntik, kemungkinan ada syok anafilaksis sampai pingsan, tapi dari 1 juta itu paling banyak 2 orang, sehingga 30 menit itu tidak boleh pulang untuk menjaga reaksi anafilaksis tadi. Reaksi itu pasti terjadi dalam 30 menit pertama." imbuhnya, seperti dilansir dari Liputan6. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya