298 Gardu Listrik Rusak, Ini 4 Dampak Banjir Bandang yang Melanda Garut Selatan
Merdeka.com - Hujan deras yang melanda hampir di seluruh wilayah Kabupaten Garut, sejak Minggu (11/10) malam hingga Senin (12/10) kemarin, membuat tiga sungai besar di Garut Selatan meluap. Di antaranya Sungai Cipalebuh, Sungai Cikaso, dan Sungai Cibera
Luapan sungai itu, merendam 10 desa di tiga kecamatan. Dampaknya, membuat ribuan warga mengungsi. Dilansir dari Liputan6.com, banjir bandang di wilayah Garut Selatan mulai menerjang pada Senin (12/10) pukul 04.00 WIB dini hari.
Tak hanya menyebabkan warga yang mengungsi,banjir bandang yang melanda Garut ini juga memadamkan kurang lebih 298 gardu listrik rusak.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
110 Rumah Tergenang
Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh dari Liputan6.com, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasional Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalop-PB BPBD) Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu menyebutkan jika banjir yang melanda Garut Selatan merendam 110 pemukiman warga.
Luapan beberapa sungai di wilayah Garut bagian selatan. Liputan6.com/©2020 Merdeka.com
Ratusan pemukiman tersebut berada di Kecamatan Cibalong, di antaranya Desa Karyasari, Desa Sagara dan Desa Mekarwangi tergenang air dengan ketinggian rata-rata 50 sampai 80 sentimeter.
Selain itu, ia juga menyebut di Kecamatan Pamengmpeuk ketinggian air di kisaran 100-150 sentimeter, serta dua jembatan terdampak.
"Untuk Kecamatan Cikelet (Kampung Cijambe, Desa Ciambe), hanya akses jalan yang tergenang," ujar Budi dalam keterangan resminya.
Merusak Fasilitas Umum
Selain merendam pemukiman warga, banjir deras tersebut juga merusak fasilitas warga. Tiga jembatan gantung di Kecamatan Pameungpeuk hanyut dan rusak terbawa luapan air. Banjir tersebut juga memutus akses jalan provinsi dan kabupaten, sehingga tak bisa dilalui oleh kendaraan.
"Kami masih terus melakukan pendataan dan evakuasi para warga," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Tubagus A Sofyan di Garut, Senin (12/10).
Saat ini, ribuan korban dari ketiga kecamatan telah dikumpulkan di kantor Kecamatan, kantor Koramil dan kantor pemerintah lainnya.
"Untuk data pastinya belum kita asesmen karena kita masih fokus mengevakuasi warga," ujar Tubagus.
298 Gardu Listrik Rusak
Sementara itu, dampak lain yang ditimbulkan akibat banjir adalah pemadaman listrik. Pemadam terjadi karena 298 gardu listrik milik PT PLN (Persero) unit induk distribusi Jawa Barat di Kecamatan Pameungpeuk Garut rusak.
General Manager PLN Unit Jawa Barat, Agung Nugraha menyebutkan, akan melakukan pemantauan terhadap sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Menurutnya, pemadaman dilakukan sebagai upaya pencegahan sengatan listrik.
Agung juga mengimbau warga untuk mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
Ia juga meminta masyarakat melapor kepada PLN lewat contact center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN terdekat, jika masih ada wilayah terdampak banjir yang belum padam. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnya