3 Alasan Kawasan Puncak Rawan Longsor saat Musim Hujan, Salah Satunya karena Wisata
Merdeka.com - Masuknya musim penghujan perlu diwaspadai oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana longsor seperti Puncak Bogor, Jawa Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan membenarkan kawasan dataran tinggi di wilayah tersebut memang menjadi daerah yang rawan bencana. Terkait hal itu, ada sejumlah faktor yang melatar belakanginya, salah satunya karena wisata.
"Beberapa lokasi seperti pemukiman, jalan, sarana prasarana, villa, hotel, tempat rekreasi dan lainnya, pada posisi yang bersebelahan dengan lereng akan berpotensi dengan bencana longsor," terang Hassan saat ditemui di kantornya, Minggu (21/11).
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Dimana longsor terjadi di Bandung Barat? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Kenapa Bayah rawan gempa? Diketahui sejumlah gempa cukup sering berpusat dari kawasan tersebut, sehingga area sekitar Bayah menjadi cukup rawan.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Menjamurnya Area Wisata Membuat Fungsi Resapan Tak Maksimal
Kawasan Puncak Bogor rawan bencana longsor
©2021 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Senada dengan Hassan, Bupati Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengungkapkan jika di kawasan Puncak telah marak pendirian bangunan permanen yang menyalahi aturan.
Hal ini kemudian diperparah dengan adanya pembangunan kawasan wisata oleh unit bisnis yang tidak mengindahkan fungsi resapan air, sehingga saat hujan akan berdampak terhadap bencana terutama longsor.
"Akhir-akhir ini kami melihat banyak lahan-lahan atau tanah-tanah di kawasan Puncak Bogor ini yang tidak digunakan sebagaimana mestinya," kata Bupati Bogor, Ade Yasin saat ditemui di Bogor.
Banyak Bangunan Permanen Menyalahi Aturan
©2021 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Di kesempatan itu, Ade mengatakan jika banyaknya bangunan permanen yang menyalahi aturan membuat fungsi resapan tak optimal. Dampaknya kawasan tanah labil di sana semakin terbebani, sehingga pihaknya melakukan tindakan tegas dengan menertibkan hingga melakukan penyegelan.
Selain itu sebagai langkah antisipasi, pihaknya terus mengimbau kepada para pemilik lahan agar hak guna usaha (HGU) miliknya tidak dikerjasamai oleh sembarang pihak dan disalahgunakan.
"Untuk penertiban masih terus kami lakukan, dan diimbau juga untuk masyarakat agar hak guna usahanya (HGU) tidak dikerjasamakan atau dibiarkan (melanggar aturan)," katanya lagi.
Dikelilingi Kontur Tanah Labil
Bencana longsor di Puncak kerap terjadi saat musim hujan
©2018 Merdeka.com/Arie Basuki
Sementara itu, berdasarkan uraian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) setidaknya ada tiga alasan kawasan puncak menjadi daerah yang rawan bencana di musim hujan yakni dipenuhi kontur tanah yang labil, adanya struktur bebatuan serta tingginya curah hujan.
Adapun masyarakat setempat meminta agar para pemilik lahan bisa melakukan pengoperasian area wisata dengan mengindahkan aturan yang berlaku dan memperhatikan lingkungan agar tidak berdampak buruk terhadap geliat pariwisata yang menjadi tumpuan hidup warga di sana.
"Karena wisatawan datang ke sini untuk menikmati alamnya, kebun teh dan lain-lain, sehingga jangan sampai dibuat rekayasa wisata yang justru menghancurkan pariwisata itu sendiri," kata salah seorang warga, mengutip dari YouTube Liputan6 SCTV. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah bulan April 2024, lokasi itu masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, ruas jalan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaDua orang tertimbun longsor di lokasi wisata HeHa Waterfall Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBudi menuturkan, untuk penggunaan jalur arus mudik saat Lebaran, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri yang ada ataupun kereta api.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca Selengkapnya