4 Fakta Penggerebekan Pabrik Narkoba di Bandung, Sehari Produksi 4.000 Pil
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggerebek pabrik pembuatan narkoba di kawasan Komplek Pemda 03/04, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, pada Minggu (23/02). Menurut informasi, penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kepala Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari beserta puluhan anggota bersenjata lengkap.
Proses penggerebekan dimulai saat anggota dari BNN berusaha merangsek masuk ke dalam rumah atau gudang yang diduga sebagai pabrik narkoba. Dari dalam rumah BNN mengamankan 6 orang yang diduga sebagai pemilik pabrik.
Kepala Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari mengatakan, rumah tersebut diduga dijadikan sebagai pabrik pembuatan narkoba.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Kapan pabrik narkoba di Malang beroperasi? Fasilitas ilegal ini diduga sudah beroperasi kurang lebih 2 bulan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
"Yang jelas kita mencurigai ini pabrik narkoba," ujarnya di lokasi, Minggu (23/2).
Mengamankan 4 Juta Pil Narkoba
2020 Merdeka.com/Imam Buchori
Penggerebekan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) hari Minggu lalu telah berhasil mengamankan sebanyak 4 juta pil narkoba. Setiap harinya pabrik tersebut mampu memproduksi hingga 4.000 pil narkoba dengan berbagai jenis, mulai dari obat keras golongan G, psikotropika hingga narkotika golongan I.
Rumah Saling Terhubung
Arman juga menjelaskan bahwa barang bukti narkoba tersebut disita dari empat rumah yang saling terhubung. Keempat rumah tersebut sengaja didesain sedemikian rupa untuk mempermudah proses produksi jika terjadi hal yang tidak diinginkan dan untuk mengelabui petugas.
"Ada empat rumah dicurigai satu dan lain terhubung ini bukan kebetulan untuk mengaburkan jika ada petugas dan juga untuk mudahkan berpindah-pindah jika ada sesuatu kejadian darurat," kataIrjen Pol Arman Depari.
Warga Tidak Curiga
Menurut keterangan Leni, Ketua RT 03 di Komplek Pemda, anggota BNN datang ke lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka langsung menuju ke dalam rumah yang diduga dijadikan pabrik narkoba. Menurutnya, selama ini kondisi rumah selalu sepi jarang terlihat ada aktivitas.
Namun setelah mengetahui ini, Leni mengaku kaget karena ada pabrik pembuatan narkoba di lingkungannya. Ia menambahkan bahwa sehari-hari rumah tersebut selalu tampak sepi dan terlihat seperti gudang.
"Kayak gudang, kalau yang punya saya tidak tahu. Di sini banyak warga, tapi rumah ini selalu sepi saya juga kaget gak nyangka ada ini," katanya.
Didistribusikan ke Berbagai Kota di Indonesia
Arman menambahkan bahwa pil narkoba yang dibuat di pabrik tersebut juga dipasarkan ke berbagai kota bahkan keluar pulau Jawa. Sedangkan untuk pendistribusiannya, para tersangka memanfaatkan jasa pengiriman ekspedisi.
"Distribusinya kalau luar kota pakai jasa ekspedisi dan logisitik. Tapi kalau untuk keluar pabrik memakai mobil," pungkas Arman. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis tembakau sintetis rencananya akan diedarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaRencana produksi tersebut urung terlaksana lantaran sudah terlebih dahulu berhasil diungkap oleh tim gabungan Bareskrim
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilaksanakan melalui operasi gabungan antara Bareskeim Polri, Bea Cukai Jabar, beserta Dirjen Bea dan Cukai.
Baca SelengkapnyaTerbongkarnya clandestine lab di daerah Bali ini merupakan hasil pengembangan kasus di Sunter
Baca SelengkapnyaSemua produksi dilakukan para sindikat secara terselubung untuk menyamari aktivitas mereka.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca Selengkapnya