4 Fakta Serbuan Monyet Liar di Lembang, Curi Pakaian hingga Rusak Rumah Warga
Merdeka.com - Akhir-akhir ini kawanan monyet liar masuk ke pemukiman warga di kawasan Kampung Andir, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kejadian tersebut membuat warga sekitar resah, pasalnya monyet-monyet tersebut sudah beberapa kali masuk ke lingkungan rumah mereka.
Diserang 30 hingga 50 Monyet
-
Mengapa monyet membantai anjing? Motifnya diduga karena balas dendam. Mereka tak terima salah satu bayinya dibunuh oleh anjing di Desa Lavool, Mumba. Akhirnya dua monyet itu melancarkan aksi pembantaian yang sadis.
-
Apa yang dilakukan monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Siapa yang dibunuh monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Kenapa kera ekor panjang masuk ke permukiman warga? “Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Dimana kejadian monyet besar tangkap burung camar terjadi? Kejadian itu bukan terjadi di Indonesia. Mengutip dari NYPost, Kamis (6/7), kejadian itu terjadi sudah sejak 2022 di sebuah kebun binatang di Inggris.
-
Apa yang ditunjukkan gambar monyet? Jika gambar monyet yang sedang bergelantungan menarik perhatianmu pertama kali, itu menandakan bahwa otak kanan lebih dominan. Ini menunjukkan bahwa Kamu adalah orang yang kreatif dan penuh dengan ide-ide inovatif.
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Yanti, salah seorang warga setempat mengungkapkan jika kawanan monyet tersebut mulai masuk ke perumahan warga di pagi hari. Bahkan terkadang di sore hari mereka kembali muncul.
Warga semakin resah karena jumlah monyet yang masuk ke pemukiman mereka mencapai 30-50 ekor.
"Akhir-akhir ini jadi muncul ke permukiman, tapi enggak menentu waktunya, terkadang pagi, terkadang sore, ada sekitar 30 sampai 50 monyet muncul," kata Yanti seperti dilansir dari ANTARA.
Merusak Rumah Warga
Datangnya gerombolan monyet tersebut membuat atap rumah warga rusak.
"Sampai-sampai genting rumah warga ada beberapa yang rusak karena dipakai monyet untuk berloncatan antara atap rumah warga," kata Yanti.
Tak hanya itu, gerombolan monyet tersebut juga beberapa kali mencuri makanan di warung hingga mengambil pakaian yang dijemur oleh warga setempat.
Diduga Akibat Alih Fungsi Habitat
Menurut Yanti, warga setempat sudah berupaya mengusir kawanan monyet liar tersebut, namun mereka tetap tidak mau pergi.
Ia menduga jika masuknya kawanan primata ke perumahan tersebut karena habitat mereka yang rusak akibat pembangunan wisata baru di kawasan tersebut.
"Memang dari dulu kata leluhur di sini monyet itu habitatnya di hutan sekitar sini, mungkin gara-gara ada pembangunan tempat wisata baru, jadinya seperti ini," kata Yanti.
Hal senada juga disampaikan oleh Nanang (55), warga setempat yang sudah lama tinggal di Kampung Andir. Menurutnya kawanan monyet tersebut berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya hingga ke Jalan Raya Lembang.
"Jadi ada mitos seperti ini, kalau monyet sudah tidak ada (punah), maka yang keluar adalah ular, saya dari dulu warga asli sini, monyet itu memang habitatnya di hutan bambu sekitar sini," kata Nanang.
Berasal dari Hutan Lindung Kawasan Lembang
Sementara itu, menurut Penyuluh Kehutanan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Seksi Wilayah IV Taufik Hamzah, kawanan monyet yang masuk ke permukiman warga Lembang tersebut adalah monyet yang berasal dari kawasan sekitar.
Ia menyebutkan jika di kawasan Lembang terdapat 3 jenis hutan, yaitu hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi yang berada di bawah wewenang Dinas Kehutanan atau Perum Perhutani.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan jika monyet yang menyerang warga kampung Andir merupakan jenis ekor panjang (Macaca fascicularis) yang habitat aslinya ada di hutan konservasi kawasan Tangkuban Parahu.
Namun karena jaraknya yang relatif jauh, kemungkinan kawanan monyet tersebut habitatnya berada di kawasan hutan di dekat Kampung Andir.
"Kalau dari kawasan konservasi, dalam hal ini kawasan cagar alam Tangkuban Parahu, ke sana kan jauh, sementara di situ ada kawasan Perhutani, bisa jadi di sana juga ada habitat monyet ekor panjang," katanya.
"Kemungkinan itu dari habitat aslinya lari ke pemukiman warga. Saya yakin itu dari habitat aslinya, cuma habitat aslinya ini perlu ditelusuri," pungkasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaDiduga monyet liar tersebut berasal dari pinggir sungai Ciliwung. Monyet tersebut ke yang kehabisan makanan karena musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaWarga juga melakukan berbagai upaya untuk melindungi rumah mereka dari serangan monyet.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca Selengkapnya